Penyebab Perang Thailand - Kamboja: Sengketa Wilayah Lama Kembali Memanas

ImanKImanK - Jumat, 25 Juli 2025
Penyebab Perang Thailand - Kamboja: Sengketa Wilayah Lama Kembali Memanas

Peta Thailand-Kamboja. Foto ist

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Konflik bersenjata kembali terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja, memicu kekhawatiran global akan potensi perang terbuka di Asia Tenggara.

Ketegangan ini dipicu oleh sengketa wilayah yang telah berlangsung selama puluhan tahun, terutama di sekitar kompleks Candi Preah Vihear.

Lantas apa sebenarnya yang terjadi, dan konflik Thailand dan Kamboja terkait apa? Simak ulasannya berikut ini:

Penyebab Perang Thailand - Kamboja

Akar Permasalahan: Sengketa Wilayah yang Tak Pernah Usai

Sumber utama konflik Thailand-Kamboja adalah masih soal sengketa perbatasan yang belum terselesaikan secara resmi sejak masa kolonial.

Garis batas sepanjang 817 kilometer antara kedua negara masih menyisakan titik-titik rawan yang kerap memicu bentrokan militer.

Baca juga:

ASEAN Desak Thailand-Kamboja Gencatan Senjata, Kamboja Minta Pertemuan Dewan Keamanan PBB

Wilayah paling sensitif berada di sekitar Candi Preah Vihear, situs warisan dunia UNESCO yang diklaim oleh kedua negara.

Meski Mahkamah Internasional (ICJ) pada 1962 menetapkan bahwa candi tersebut milik Kamboja, Thailand menolak sejumlah peta kolonial Prancis yang digunakan sebagai dasar keputusan tersebut.

Pemicu Terbaru Konflik Thailand-Kamboja 2025

Situasi memanas sejak Mei 2025 ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam insiden baku tembak singkat di wilayah Segitiga Zamrud, zona perbatasan antara Thailand, Kamboja, dan Laos. Sejak itu, serangkaian insiden terus terjadi:

  • Ledakan ranjau pada 16 dan 23 Juli melukai enam tentara Thailand, dua di antaranya mengalami amputasi.
  • Serangan udara Thailand terhadap pos militer Kamboja pada 24 Juli, sebagai balasan atas insiden tersebut.
  • Tembakan artileri dan roket dari Kamboja menghantam wilayah perbatasan Thailand, termasuk fasilitas kesehatan dan rumah warga.

Dampak Langsung: Korban Jiwa dan Kerusakan Infrastruktur

Menurut laporan resmi pemerintah Thailand per 25 Juli 2025:

  • 14 orang tewas (13 warga sipil Thailand dan 1 tentara).
  • Lebih dari 40 orang luka-luka, termasuk anak-anak.
  • Serangan juga merusak rumah sakit di Provinsi Surin, yang mendorong evakuasi pasien dan staf medis.

Baca juga:

WNI Diperingatkan Waspada dan Batasi Kunjungan ke Daerah yang Berpotensi Konflik di Thailand - Kamboja

Kementerian Kesehatan Thailand menyebut penembakan terhadap fasilitas medis sebagai tindakan pelanggaran hukum humaniter internasional.

Ilustrasi
Ilustrasi - Pengamanan oleh tentara Thailand. ANTARA/Anadolu/py.

Respons Diplomatik dan Ketegangan Politik Domestik

Di tengah memuncaknya konflik, hubungan diplomatik kedua negara semakin memburuk. Thailand sempat mengancam menghentikan aliran listrik dan internet ke kota-kota perbatasan Kamboja, sedangkan Kamboja membalas dengan embargo buah, sayuran, serta larangan tayangan hiburan asal Thailand.

Ketegangan juga menjalar ke politik dalam negeri Thailand. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra diskors dari jabatannya setelah rekaman percakapannya dengan mantan PM Kamboja, Hun Sen, bocor ke publik.

Dalam rekaman itu, Paetongtarn terdengar mengkritik kebijakan militer Thailand dalam sengketa ini, yang memicu tekanan dari kubu konservatif dan militer.

Baca juga:

Ramalan Zodiak Hari Ini, 25 Juli 2025: Ada Tantangan Karier atau Masalah Cinta?

Sengketa wilayah ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah kolonialisme di Asia Tenggara. Peta perbatasan yang digunakan ICJ tahun 1962 didasarkan pada survei kolonial Prancis yang oleh Thailand dianggap tidak valid secara hukum.

Bagi Thailand, tidak semua wilayah sekitar Preah Vihear termasuk dalam keputusan ICJ. Sebaliknya, Kamboja menganggap keputusan tersebut mutlak dan mengikat secara internasional.

Melonjaknya kekerasan di wilayah perbatasan mendorong Dewan Keamanan PBB untuk menggelar sidang darurat. Seruan untuk gencatan senjata dan dimulainya dialog diplomatik semakin menguat dari berbagai pihak, termasuk ASEAN dan negara-negara mitra di Asia-Pasifik.

#Penyebab Perang #Perang #Thailand #Kamboja
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Olahraga
Tim Indonesia Raih Posisi Kedua SEA Games Thailand 2025, Ukir Sejarah 30 Tahun
Tim Indonesia mengoleksi 91 medali emas, 112 perak dan 130 perunggu dan total 333 medali.
Dwi Astarini - Sabtu, 20 Desember 2025
Tim Indonesia Raih Posisi Kedua SEA Games Thailand 2025, Ukir Sejarah 30 Tahun
Olahraga
Tim Cycling Indonesia Andalkan Mental Juara dan Dukungan Penuh Federasi, Kunci Kesuksesan Capai Target Medali SEA Games 2025
Ditambah latihan konsisten dan penguasaan medan pertandingan yang dilakukan sejak lama.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Tim Cycling Indonesia Andalkan Mental Juara dan Dukungan Penuh Federasi, Kunci Kesuksesan Capai Target Medali SEA Games 2025
Olahraga
Link Live Streaming Final Perebutan Medali Emas Bola Voli Putra SEA Games 2025 Timnas Indonesia Vs Thailand Sore Ini
Laga final perebutan medali emas bola voli putra Timnas Indonesia versus (vs) Thailand akan disiarkan secara langsung dan dapat dinikmati lewat layanan streaming.
Frengky Aruan - Jumat, 19 Desember 2025
Link Live Streaming Final Perebutan Medali Emas Bola Voli Putra SEA Games 2025 Timnas Indonesia Vs Thailand Sore Ini
Indonesia
Martina Ayu Tercepat di Triathlon Putri, Raihan Emas Tim Indonesia di SEA Games 2025 Thailand Tembus 81
Emas hari ini menjadi sumbangan emas yang kelima di SEA Games 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Martina Ayu Tercepat di Triathlon Putri, Raihan Emas Tim Indonesia di SEA Games 2025 Thailand Tembus 81
Berita Foto
SEA Games 2025 Thailand: Ashrifah Nurisa Dian Raih Medali Emas Archery Women's Compound
Atlet putri panahan Indonesia, Ashrifah Nurisa Dian meraih medali Panahann raih emas nomor Women's Compound SEA Games 2025 di Thailand, Kamis (18/12/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025 Thailand: Ashrifah Nurisa Dian Raih Medali Emas Archery Women's Compound
Berita Foto
SEA Games 2025 Thailand: Dea Salsabila Putri Raih Medali Emas Nomor Triathle Individual
Atlet putri Indonesia, Dea Salsabila Putri meraih medali emas Women's Individual Triathle Individual SEA Games 2025 di Thailand, Kamis (18/12/2025),
Didik Setiawan - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025 Thailand: Dea Salsabila Putri Raih Medali Emas Nomor Triathle Individual
Berita Foto
SEA Games 2025 Thailand: Triathlon Indonesia Raih Medali Perak Nomor Women's Team Relay
Atlet Triathlon Putri Indonesia raih medali perak nomor Women's Team Relay SEA Games 2025 di Thailand, Rabu (17/12/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025 Thailand: Triathlon Indonesia Raih Medali Perak Nomor Women's Team Relay
Berita Foto
SEA Games 2025 Thailand: Triathlon Indonesia Raih Medali Perunggu Nomor Men's Team Relay
Atlet Triathlon Indonesia, Kautsar, Aloysius Reckyardo Mardian, Rashif Amila Yaqin raih medali perak nomor Men's Team Relay di di Thailand, Rabu (17/12).
Didik Setiawan - Kamis, 18 Desember 2025
SEA Games 2025 Thailand: Triathlon Indonesia Raih Medali Perunggu Nomor Men's Team Relay
Berita Foto
SEA Games 2025 Thailand: Triathlon Indonesia Raih Medali Perak Nomor Mixed Team Relay
Atlet Triathlon Indonesia Aloysius Reckyardo Mardian, Martina Ayu Pratiwi, Kalya Nadia Shafa, Rashif Amila Yaqin raih medali perak di Thailand, Rabu (17/12).
Didik Setiawan - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025 Thailand: Triathlon Indonesia Raih Medali Perak Nomor Mixed Team Relay
Berita Foto
SEA Games 2025 Thailand: Muhammad Zaki Raih Emas Pencak Silat Nomor Tanding Class C
Pesilat Indonesia Muhammad Zaki menang Walk Over (WO) atas pesilat Thailand Tinnapat pada nomor putra class C 55-60 kg di Thailand, Rabu (17/12/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 17 Desember 2025
SEA Games 2025 Thailand: Muhammad Zaki Raih Emas Pencak Silat Nomor Tanding Class C
Bagikan