Penyebab Gigi Sepeda Motor Kopling Susah Pindah ke Posisi Netral


Perpindahan gigi sepeda motor kopling terkadang sulit dioperasikan. (Foto: Unsplash/Kirill PertroPavlov)
LAJU sepeda motor kopling kamu perlahan melambat. Posisi kamu di lampu merah. Namun, ketika ingin menetralkan gigi agar jari-jari di tangan kiri dapat beristirahat setelah menahan kopling, kamu kesulitan. Ya, memindahkan gigi sepeda motor kopling ke posisi netral terkadang memang tidak lancar.
Hal tersebut ternyata umum terjadi pada sepeda motor kopling. Seperti dilansir Kabaroto, Ade Rohman selaku Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM) menjelaskan, mengalami kendala perpindahan gigi terutama jika pindah ke posisi Netral memang menjadi hal yang lazim.
Baca Juga:
Ade mengatakan ada beberapa faktor nan menyebabkan hal tersebut. Mulai dari penggunaan oli tidak sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan, atau kondisi oli sudah waktunya untuk diganti. Selain itu, komponen kopling yang sudah tidak bisa bekerja dengan maksimal juga dapat memengaruhinya.

"Penyebab lainnya, bisa karena kampas kopling yang bermasalah seperti aus atau masa pakai yang sudah melewati batas. Pengaruh dari komponen kopling lainnya seperti arm pendorong, dan bagian dalam mesin seperti girboks dan lainnya. Selain itu, kondisi rantai yang sudah kendor menjadi salah satu penyebabnya," beber Ade.
Ia juga memaparkan kesulitan ketika perpindahan gigi ke posisi netral bisa terjadi karena faktor jarak main tuas kopling. Jarak main tuas kopling yang terlalu renggang, membuat perpindahan gigi akan lambat.
Baca Juga:
Sepeda motor yang perpindahan giginya mekanis atau menggunakan kabel, apabila kondisi kabel sudah tidak sempurna atau melampaui batas servis, juga akan mempersulit proses perpindahan gigi.

Kemudian ada juga sepeda motor yang sistem perpindahan giginya menggunakan hidrolik. Namun, apabila komponen serta olinya sudah tidak prima, ini juga akan berpengaruh terhadap pengoperasian gigi.
Sementara untuk di motor tipe cub, susah berpindah gigi diakibatkan karena proses penyetelan yang kurang tepat.
"Sebaliknya ketika setelan tuas kopling jaraknya terlalu pendek, memang akan membuat kopling terasa lebih ringan, namun hasilnya akselerasi menjadi berkurang. Jadi sebaiknya gunakan jarak main tuas kopling yang ideal yaitu jarak main bebas kopling 10 – 20 mm," tutupnya. (ikh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai

BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!

IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung

JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih

Panduan Lengkap Mengunjungi IMOS 2025: Tiket, Parkir, dan Fasilitas

BAIC Meriahkan GIIAS Semarang 2025, Luncurkan BJ30 Hybrid
Sudah Dibuka, Kemenperin Harap IMOS 2025 Jadi Pendorong Inovasi bagi Industri Otomotif Nasional

IMOS 2025 Resmi Dibuka: Pamerkan Motor Terbaru, Teknologi Canggih, hingga Inovasi Industri Roda Dua

Mosride dan Modifikasi Jadi Sorotan di Indonesia Motorcycle Show 2025

IMOS 2025 Siap jadi Tempat Bertemunya Teknologi dan Seni, Hadirkan Motor Tercanggih dan Kompetisi Modifikasi Paling Kreatif
