Penumpang Melonjak, KAI Daop 8 Operasionalkan 6 Kereta Api Jarak Jauh
Peluncuran Kereta Sleeper pada KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Gambir. Foto: KAI
MerahPutih.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 mengoperasionalkan enam kereta api jarak jauh. Kebijakan ini diambil setelah terjadinya lonjakan penumpang.
Manager Operasional DAOP 8 Surabaya, Suprapto, mengatakan pengopersional kereta api ini khusus akhir pekan dan tanggal tertentu di Agustus 2020 setelah dihentikan kini beroperasi kembali.
Baca Juga
Lima Provinsi Tertinggi dan Terendah Penyebaran COVID-19 di Indonesia
“Di bulan Agustus 2020 ini, PT KAI Daop 8 Surabaya terdapat 51 perjalanan KA yang beroperasi. Terdiri dari 36 KA Lokal dan 15 KA Jarak Menengah/Jauh. Dalam kondisi normal sebelum pandemi, di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya terdapat 86 KA penumpang yang terdiri dari 41 KA Jarak jauh dan 46 KA Lokal,” paparnya di Surabaya, Selasa (4/8).
Ia menambahkan, kereta api tersebut dioperasionalkan lagi dengan protokol kesehatan sangat ketat, usai melihat minat masyarakat yang terus bertambah untuk menggunakan transportasi kereta api.
"Pada Juli 2020, PT KAI Daop 8 Surabaya melayani 111.008 penumpang terdiri dari 20.993 penumpang KA jarak jauh dan 90.015 penumpang KA Lokal. Jumlah tersebut naik 62,5 % dibandingkan dengan volume penumpang di bulan Juni 2020 sebesar 69.426 penumpang yang terdiri dari 5.936 penumpang KA jarak jauh dan 63.490 penumpang KA Lokal," katanya
Kenaikan volume penumpang ini merupakan bentuk kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh pada layanan KAI yang bisa diandalkan di tengah pandemi ini.
“KAI menilai, lonjakan itu dipengaruhi berbagai faktor, seperti adanya diakon tiket, undian berhadiah, libur Hari Raya Idul Adha, penambahan jadwal perjalanan secara bertahap, dan layanan Rapid Test COVID-19 dengan harga terjangkau di stasiun,” jelas Suprapto.
Sebagai ketentuan wajib, penumpang kereta api harus memakai masker, suhu tidak lebih 37,3 derajat, dalam kondisi sehat (tidak demam, batuk, flu, dan sesak napas), dan mengenakan pakaian lengan panjang.
“Khusus pelanggan KA Jarak Menengah/Jauh diminta untuk menunjukkan Surat Bebas COVID-19 (Tes PCR/Rapid Test) yang masih berlaku (14 hari sejak diterbitkan) atau surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang diterbitkan dokter Rumah Sakit atau Puskesmas bagi daerah yang tak memiliki fasilitas Tes PCR dan/atau Rapid Test,” terang Suprapto.
Baca Juga
Berikut 6 kereta api jarak jauh di KAI Daop 8
1. Argo Bromo Anggrek/KA 5 (Surabaya Pasar Turi-Gambir)
2. KA Harina/KA 129 (Surabaya Pasar Turi-Cirebon-Bandung)
3. KA Matarmaja/KA 291 (Malang-Pasar Senen)
4. KA Pasundan/ KA 295B (Surabaya Gubeng–Kiara Condong)
5. KA Wijayakusuma/KA 125 (Surabaya Gubeng-Cilacap)
6. KA Wijayakusuma/KA 123C (Surabaya Gubeng-Ketapang). (Andika Eldon/Jawa Timur)
Bagikan
Berita Terkait
Masuk Masa Nataru 2026, Lonjakan Keberangkatan Diprediksi Berlangsung Pekan Depan
1,7 Juta Tiket Kereta Api Jarak Jauh Ludes Terjual untuk Liburan Nataru 2026, Yogyakarta dan Bandung Jadi Kota Tujuan Favorit
KAI Pastikan Awak Kereta Bebas Narkoba Jelang Lonjakan Penumpang Nataru
Penjualan Tiket Kereta Nataru 2025/2026 Tembus 1,5 Juta, Pasar Senen Jadi Stasiun Tersibuk
Penjualan Tiket Kereta Nataru 2025/2026 Tembus 1,44 Juta, Rute Jakarta–Surabaya Paling Banyak Dipesan
Angkutan Barang Alami Peningkatan, PT KAI Tegaskan Industri Butuh Transportasi Efisien
PT KAI Berikan Diskon 12.12, Tapi Ini Syaratnya
Jalur KAI Sumatera Tuntas Diperbaiki, Jalur Duku-BIM Sumbar Hingga Perjalanan ke Bandara Lancar Jaya
Mudik Nataru 2026 Jadi Lebih Lancar, tak Ada Lagi Antrean saat Boarding Kereta Api!
Animo Mudik Nataru 2026 Tinggi, Surabaya-Malang-Yogyakarta Jadi Favorit Penumpang Kereta