Pengamat: Tidak Relevan Jokowi Tiru Gaya Soeharto

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Jumat, 07 Agustus 2015
Pengamat: Tidak Relevan Jokowi Tiru Gaya Soeharto

Presiden Soeharto (Foto/ @HMSoeharto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Pengamat politik Syamsudin Haris mengatakan, saat ini bukanlah saat yang tepat untuk meniru zaman orde baru dengan ketegasan Presiden Soeharto memimpin Indonesia kala itu.

"Apanya yang kita contoh? Semua otoriter," kata Syamsudin kepada Merahputih.com ketika dihubungi, di Jakarta, Jumat (7/8).

Menurut Syamsudin, rezim otoriter sudah ditinggalkan sejak era reformasi. Soal kedekatan dengan rakyat, Syamsudin menganggapnya itu hanya semu.

"Buktinya ekonomi kita lumpuh, karena dibangun pada pondasi yang rapuh," kata dia.

Namun, Syamsudin mengakui salah satu keberhasilan Soeharto dalam mendongkrak pertanian hingga Indonesia bisa berswasembada beras.

Ditambahkan Syamsudin, ia tak setuju apabila Soeharto memperoleh gelar pahlawan nasional. "Nggak cocok, dari segi apa? Tidak terhitung pembunuhan yang dilakukan," tandasnya. (mad)

BACA JUGA:

Yunarto Wijaya: Masyarakat Sebenarnya Bukan Rindu Soeharto

Korban Orba Setuju Soeharto Diberi Gelar Pahlawan

Romantisme AM Fatwa Dengan Presiden Soeharto

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan

 

 

#Presiden Soeharto #Rindu Soeharto
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
24 Agustus Memperingati Hari Apa? Dari Hari TV Nasional hingga Deklarasi Ukraina
24 Agustus memperingati hari apa? 1. Hari Televisi Nasional: Jejak Lahirnya TVRI, 2. Hari Burger Nasional, selengkapnya
ImanK - Sabtu, 23 Agustus 2025
24 Agustus Memperingati Hari Apa? Dari Hari TV Nasional hingga Deklarasi Ukraina
Indonesia
Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP
Usulan nama Soeharto menjadi calon Pahlawan Nasional tahun ini menimbulkan pro dan kontra
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP
Bagikan