Pengamat Soroti Pola Komunikasi Pemerintah Hadapi Virus Corona

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 09 Maret 2020
Pengamat Soroti Pola Komunikasi Pemerintah Hadapi Virus Corona

Ilustrasi Penanganan pasien virus corona . (Antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pengamat Politik Karyono Wibowo menyoroti paniknya masyarakat hingga akhirnya menyerbu tempat-tempat perbelanjaan untuk memburu masker usai pemerintah menyatakan Virus Corona masuk ke Indonesia. Munculnya dampak ini dinilai tak lepas dari pola komunikasi pemerintah yang perlu diperbaiki.

"Celakanya, pasar tidak hanya kewalahan menghadapi permintaan masker, masyarakat juga memborong barang-barang kebutuhan lainnya yang justru memicu gejala rush dan mendorong inflasi," ujar Karyono kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/3).

Baca Juga:

Menko PMK Tegaskan Pemerintah Tengah Bentuk Satgas Penanganan Covid-19

Pemerintah juga harus membangun sistem informasi yang terintegrasi dan sosialisasi secara masif terkait wabah virus Corona untuk mengedukasi masyarakat. Langkah ini harus dilakukan karena sistem komunikasi pemerintah masih belepotan.

Padahal, dalam situasi dan kondisi masyarakat dalam suasana ketakutan dan ketidakpastian, maka yang harus dilakukan adalah mencegah kepanikan dengan membangun optimisme yang dibarengi langkah-langkah sigap, cermat, terencana, dan terukur.

Strategi komunikasi Istana perlu diperbaiki agar lebih sistematis dan terintegrasi. Tidak semua informasi harus disampaikan Presiden secara langsung ke publik. Presiden hanya menyampaikan masalah strategis.

"Informasi-informasi terkait Corona serahkan pada Kementerian Kesehatan atau tim komunikasi yang ditunjuk," katanya.

WNI di Singapura positif corona atau Covid-19
WNI di Singapura diminta melapor ke KBRI jika mengalami gejala-gejala terinfeksi corona (Foto: antaranews)

Di sisi lain, ada pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan secara ekonomi dengan menimbun masker dan ada juga pihak-pihak yang memanfaatkan untuk tujuan politik. Situasi ini diperparah dengan kemunculan berita bohong (hoaks) yang kian meresahkan.

Selain upaya pencegahan dan penanganan secara medis, pemerintah harus bergerak cepat melakukan berbagai langkah untuk mencegah kepanikan masyarakat dengan menindak tegas penimbun masker, penyebar hoaks dan pihak-pihak lain yang merugikan masyarakat.

Pemerintah sendiri telah menerbitkan protokol penanganan virus corona covid-19 terkait komunikasi di tingkat pemerintah daerah. Dalam protokol itu dijelaskan agar pemda tak menggunakan sejumlah kata yang menimbulkan kepanikan saat menyampaikan informasi soal corona, salah satunya kata 'genting'.

Baca Juga:

Pemerintah Umumkan Dua Pasien Lagi yang Positif Virus Corona

"Tindakan yang tak boleh dilakukan, jangan gunakan kata genting, krisis, dan sejenisnya," seperti dikutip dari salinan protokol penanganan.

Selain itu, protokol komunikasi juga menjelaskan agar pemda tak menyampaikan identitas dan lokasi pasien ke publik. Pemda juga diminta tak memberikan informasi yang berisi asumsi dan dugaan. (Knu)

#Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Indonesia
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Pemerintah secara resmi mengumumkan pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Mula Akmal - Jumat, 30 Desember 2022
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Bagikan