Pengamat: Doktrin Radikalisme Sasar Anak-anak Kalangan Atas dan Terdidik

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si. (Foto Ist)
Masyarakat harus lebih peka dalam melihat dan mengawasi tingkah laku anak-anak yang ada di sekitarnya agar tidak mudah terpengaruh paham radikal.
Pernyataan itu dilontarkan Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si, menanggapi kasus WNI yang mengajak keluarga dan anaknya untuk bergabung dengan kelompok radikal ISIS di Suriah.
“Lingkungan harus cepat tanggap kalau melihat ada anak-anak yang mulai menunjukkan gejala-gejala yang aneh, tidak seperti anak biasanya. Dalam kontek radikalisasi misalnya, kalau anak-anak itu bersikap membenci terhadap orang-orang di luar Islam, terus mulai bersikap sangat keras, lalu memusuhi, nggak mau main dengan anak-anak dari yang bukan Islam itu harus diwaspadai,” katanya dalam keterangan, Kamis (30/3).
Lebih lanjut, Hamdi Muluk mengatakan doktrin paham radikal bisa menyentuh semua kalangan tak hanya kelas bawah, melainkan juga bisa kalangan atas dan terdidik.
“Karena bukan tidak mungkin radikalisasi pada anak itu akan terjadi pada kalangan atas dan terdidik. Ada beberapa contoh seperti bapak-ibunya dosen, tapi anaknya terpapar paham radikal. Lalu ada juga yang orang tuanya pegawai di instansi pemerintah lalu menanamkan ideologi radikal pada keluarganya lalu mengajak keluarganya hijrah ke Suriah dan akhirnya dideportasi oleh pemerintah Turki,” ujarnya mencontohkan.
Hamdi juga menyebut anak-anak rentan terdoktrin paham radikal di sekolahnya, melalui gurunya yang juga seorang Jihadis.
"Sekarang kan ada juga mulai terbongkar materi-materi yang radikal di pelajaran SD, misalnya dengan embel-embel sekolah Madrasah lalu di indoktrinasi dengan mengajarkan kekerasan dan kebencian terhadap anak itu. Atau anak itu gabung atau ikut di sebuah pengajian yang mungkin tertutup. Dimana aktor-aktor radikalnya itu menjadi guru, sehingga paham radikal itu masuk dari situ. Ini yang harus diwaspadai orang tua dan masyarakat sekitar,” ujar anggota kelompok ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bidang Psikologi ini.
Bagikan
Berita Terkait
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda

Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror

Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS

Densus Temukan Simbol ISIS di Rumah Salah Satu Pengancam Paus Fransiskus

2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jakbar Sudah Siapkan Bahan Peledak

Terdeteksi Kibarkan Bendera ISIS di Medsos, 2 Terduga Teroris Dicokok di Jakbar

Teroris Remaja Malang Baiat Online ke ISIS Lewat Aplikasi Medsos

Remaja Terduga Teroris Malang Rajin Menabung Buat Beli Bahan Peledak

Pemerintah Indonesia Kutuk Serang Teror di Rusia saat Ramadan

Pemimpin ISIS Tewas Ledakkan Diri Sebelum Ditangkap Intelijen Turki
