Pengamat: Capres-Cawapres Tunggal Pertanda Kemunduran Demokrasi

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 16 Maret 2018
Pengamat: Capres-Cawapres Tunggal Pertanda Kemunduran Demokrasi

Ilustrasi surat suara

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Sunanto mengatakan calon presiden dan calon wakil presiden tunggal saat pemilihan presiden pertanda kemunduran demokrasi.

"Saya kira capres dan cawapres tunggal merupakan kemunduran demokrasi di Indonesia, kalau benar-benar terwujud," ujar Sunanto di Jakarta, Kamis (15/3) seperti dikutip Antara.

Menurut dia, kehadiran satu pasangan capres dan cawapres dalam pemilu menggambarkan kegagalan kaderisasi partai politik.

"Dari sekian banyak kader partai, semua suara menumpuk pada satu orang capres dan cawapres. Partai bisa dibilang gagal soal itu," tutur dia.

Ia membenarkan bahwa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu memperbolehkan munculnya satu pasangan capres dan cawapres dalam pemilu.

Namun, Sunanto menilai masyarakat yang akan paling dirugikan jika hanya ada satu pasangan capres dan cawapres yang bertanding melawan kotak kosong.

"Kalau pasangan tunggal ini yang menang, dikhawatirkan nanti pertanggungjawaban kinerja mereka akan dilakukan ke partai, bukan masyarakat. Jadi posisi kepentingan partai ada di atas masyarakat," tutur Sunanto.

Karena itu, ia mendesak partai politik untuk menghadirkan banyak pilihan kandidat capres dan cawapres pada ajang lima tahunan itu.

"Masyarakat juga perlu berkomunikasi dengan para anggota partai agar kandidat tandingan yang diinginkan masyarakat bisa diusung dalam pemilu. Itu juga sekaligus menghindari hilangnya legitimasi suara publik," ungkap Sunanto.

#Calon Presiden #Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
KPU Minta Maaf Bikin Gaduh soal Dokumen Capres-Cawapres, Apresiasi Masukan Masyarakat
KPU akhirnya minta maaf atas kegaduhan dokumen capres-cawapres. KPU kini telah membatalkan keputusan tersebut untuk merahasikan dokumen capres dan cawapres.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
KPU Minta Maaf Bikin Gaduh soal Dokumen Capres-Cawapres, Apresiasi Masukan Masyarakat
Indonesia
Perlunya Tuntaskan RUU Perampasan Aset, Anies: Koruptor Harus Dimiskinkan
Bagi Anies tidak ada pilihan lain selain memiskinkan koruptor.
Frengky Aruan - Rabu, 17 Januari 2024
Perlunya Tuntaskan RUU Perampasan Aset, Anies: Koruptor Harus Dimiskinkan
Indonesia
Anies Ingin Perbaiki Proses Rekrutmen di KPK, dari Pimpinan sampai Staf
Anies juga berjanji mengembalikan standar etika yang tinggi di tubuh KPK jika terpilih.
Frengky Aruan - Rabu, 17 Januari 2024
Anies Ingin Perbaiki Proses Rekrutmen di KPK, dari Pimpinan sampai Staf
Indonesia
Para Wali Kota se-Indonesia Siapkan Berbagai Isu Bagi Calon Presiden
Apeksi akan mengundang para capres yang mudah-mudahan sudah definitif di bulan Juli nanti untuk mendengarkan gagasannya dan visinya untuk Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Maret 2023
Para Wali Kota se-Indonesia Siapkan Berbagai Isu Bagi Calon Presiden
Bagikan