Penangkapan Romahurmuziy Bawa Angin Segar Bagi Pasangan Prabowo-Sandi
 Eddy Flo - Jumat, 22 Maret 2019
Eddy Flo - Jumat, 22 Maret 2019 
                Direktur Materi dan Debat BPN, Sudirman Said (MP/Teresa Ika)
MerahPutih.Com - Operasi tangkap tangan mantan Ketum PPP Romahurmuziy alias Rommy oleh KPK mendatangkan angin segar untuk pasangan calon (paslon) Prabowo-Sandi.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi memprediksi suara untuk Jokowi-Ma'ruf bakal tergerus.
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengatakan para calon pemilih paslon nomor satu akan berpikir ulang dengan kasus ini. Lantaran mereka ragu untuk memilih paslon yang memilili kolega tersangkut korupsi. Seperti yang diketahui, Rommy selama ini mendukung paslon Jokowi- Ma'ruf untuk terpilih kembali.
"Masyarakat kita makin kritis n cerdas. Minimal kejadian kemarin membuat masyarakat berpikir ulang untuk memilih," kata Sudirman Said usai menghadiri acara di UGM Yogyakarta, Kamis (21/3).
 
Mantan Menteri ESDM ini menekankan saat ini Indonesia butuh pemimpin yang jujur dan bersih. Namun kejadian OTT tersebut membuktikan bahwa tim paslon nomor satu bermasalah.
"Orang-orang yang ditenggarai punya kasus hukum diduga bergabung ke pertahanan. Terbukti di tim sebelah banyak orang-orang yang bermasalah," kata Sudirman.
BPN belum berencana "PDKT" ke pengurus baru PPP untuk menggaet suara simpatisan.
Pasalnya Sudirman yakin walau pemimpin partai berlambang Kabah tersebut mendukung petahana, kader dan simpatisan PPP di lapangan banyak yang mendukung Prabowo- Sandi.
Salah satunya adalah pemuda Ka'bah yang menjadi salah pendukung Sudirman Said pada Pilgub Jateng lalu.
"Di Jawa Tengah sebagian besar mendukung saya. Biarkan dinamika terjadi,"pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, KPK telah menetapkan 3 tersangka kasus suap jabatan di Kemenag. Ketiganya adalah Ketua Umum partai PPP Rommy, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin.
Rommy terjaring ott KPK pada Jumat (15/03). Pria kelahiran Yogyakarta itu diduga menerima suap senilai Rp300 juta dari Haris dan Muafaq untuk memuluskan keduanya naik jabatan.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Diprotes, KPU Perbolehkan Capres-Cawapres Bawa Contekan Saat Debat
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
 
                      Sempat Gelar Rapat Terbatas, Prabowo Minta Airlangga dan Rosan Bereskan Utang Whoosh
 
                      Biaya Haji 2026 Harusnya Naik Rp 2,7 Juta, Dahnil Anzar: Turun Berkat Instruksi Prabowo
 
                      Cerita Titip Kapolri Agar Pengawalnya Jadi Perwira, Prabowo Ajak Jenderal dan Menteri Lain Ikut Ngaku
 
                      Pengamat Sebut Usulan Pemberian Gelar Pahlawan Terhadap Soeharto Misi Sistematis Elite Dekat Prabowo
 
                      Prabowo Blak-blakan Soroti Janji-Janji Palsu Myanmar Soal Pemilu, Minta ASEAN Jangan Cuma Diam dan Catat Saja
 
                      Presiden Prabowo Mengingatkan Pentingnya Semangat Kebersamaan ASEAN untuk Hadapi Semua Tantangan Kawasan
 
                      Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
 
                      Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
 
                      Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
 
                      




