Penambahan Kasus Harian COVID-19 di Atas 2 Ribu Hari Ini


Pihak keluarga menaburkan bunga usai jenazah COVID-19 dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara, Senin, (28/6/2021). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Penambahan kasus harian COVID-19 kembali menyentuh angka di atas 2 ribuan per hari.
Indonesia mencatat sebanyak 2.069 kasus baru COVID-19, Jumat (24/6). Sementara kemarin, Kamis (23/6), penambahan COVID-19 sebanyak 1.907 kasus.
DKI Jakarta kini menyumbang jumlah kasus terbanyak dengan total 1.266. Disusul oleh Jawa Barat dengan total 331 kasus, kemudian Banten dengan total 242 kasus.
Baca Juga:
Pemerintah Diminta Cermati Wacana Syarat Perjalanan di Tengah Naiknya Kasus COVID-19
Total, kasus COVID-19 di tanah air menjadi 6.076.894.
Lalu, pasien sembuh bertambah 998 menjadi 5.906.969.
Kemudian, pasien meninggal bertambah 5 menjadi 156.711.
Tercatat sebanyak 76.993 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 4.436.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir harus lebih diwaspadai.
Seluruh pihak mesti memperketat protokol kesehatan di sejumlah tempat, seperti ruang publik yang kerap dijadikan tempat berkumpul.
"Waspada dari mana? Dari seluruhnya baik itu pintu masuk, di masyarakat, di tempat-tempat sering berkumpul," kata Syahril dalam diskusi secara virtual, Kamis (23/6).
Baca Juga:
Anggaran Penanganan COVID-19 Digunakan Buat Tangani PMK
Syahril mengatakan, masyarakat diharapkan tetap berhati-hati terhadap penularan virus corona dengan tetap menggunakan masker meski berada di luar ruangan.
Ia mengatakan, pelonggaran penggunaan masker di area terbuka tidak serta merta diartikan menjadi bebas masker.
"Jangan sampai nanti ada euforia ada pelonggaran pakai masker maka semuanya tidak pakai masker, bukan begitu," ujarnya.
Syahril mengatakan, sudah saatnya masyarakat kembali meningkat kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta mengikuti program vaksinasi COVID-19.
"Kita sering dengar kita bersahabat atau terbiasa hidup berdampingan dengan Omicron, (jadi) boleh ada Omicron tapi kita tak sakit berat," ucapnya. (Knu)
Baca Juga:
Kasus COVID-19 di Jakarta Meningkat, Anies Belum Berencana Lakukan Pengetatan