Pemuda Muhammadiyah Sarankan Jokowi Tidak Gentar Hadapi Ancaman Australia


Foto: Antarafoto
MerahPutih Nasional - Ucapan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit bantuan Tsunami pada tahun 2004 silam di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) terus menuai kecaman banyak pihak.
Kali ini kecaman mengemuka dari Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Kecaman dikemukanan olehnya lantara Australia sebagai negara besar yang mengusung prinsip-prinsip demokrasi dan kemanusiaan ternyata masih membahas bantuan musibah pada tahun 2004 silam.
"Kita sayangkan pernyataan tersebut," kata Dahnil dalam siaran persnya, Selasa (24/2).
Dahnil yang juga salah satu pengamat ekonomi asal Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyarankan kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-Kalla) tidak gentar menghadapi ancaman negeri Kanguru tersebut.
"Pemuda Muhammadiyah menyarankan pemerintahan Joko Widodo tidak takut dan bergeming dengan ancaman negara mana pun berkaitan dengan putusan hukum menghukum mati para pengedar narkoba ," tandasnya.
Sebelumnya Rencana pemerintah Indonesia mengeksekusi dua terpidana mati asal Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran terkait kasus narkotika menuai berbagai opini, khususnya di dunia internasional. Kritik keras disampaikan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Meski begitu, Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai lembaga yang ditunjuk melakukan eksekusi terhadap gembong Bali Nine sendiri mengaku sudah siap melaksanakan eksekusi tersebut.
Sementara itu TNI sendiri mengaku sudah menyiagak alat tempur, satuan intelijen dan pasukan khusus untuk menjaga segala macam kemungkinan terkait ancaman yang mungkin terjadi. (bhd)
Bagikan
Berita Terkait
Napi Bali Nine Jalani Rehabilitasi Setelah Dipulangkan ke Australia
DPR Nilai Proses Pemindahan Napi Bali Nine Ditutup-tutupi

JK Nilai Tak Ada yang Spesial dari Pemindahan Mary Jane Hingga Anggota 'Bali Nine'
