Pemprov DKI tak Pantau 16 Warganya Usai Diobservasi di Natuna


Suasana upacara pelepasan WNI usai observasi COVID-19 di Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (15/2/2020). ANTARA/Prisca Triferna
MerahPutih.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia Handayani mengatakan, pihaknya sudah tidak perlu lagi melakukan pengawasan terhadap 16 warga Jakarta setelah menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau.
Adapun hari ini sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjalani karantina di Natuna dipulangkan ke kota asal. 16 diantaranya merupakan warga DKI Jakarta.
Baca Juga
Panglima TNI Sebut WNI dari Wuhan akan Dikarantina di Natuna
Mereka dipulangkan lantaran masa observasi selama 14 hari sudah dijalaninya. Ratusan WNI itu sebelumnya dijemput pemerintah pusat dari Wuhan, Tiongkok

Dwi melanjutkan, bukan tanpa alasan pihaknya tak melakukan pemantauan terhadap 16 warga Jakarta itu, karena menurutnya mereka di Natuna sudah menjani observasi dan pemeriksaan oleh tim kesehatan.
"Itu yang akan kembali di Jakarta maupun tempat lain itu sudah gak perlu dilakukan pemantauan lagi. Atau pengawasan atau dikhawatirkan lagi, Sakit atau tertular corona," kata Dwi saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2).
Baca Juga
Pemulangan Warga Karantina dari Natuna, KSP: Tidak Usah Ramai-Ramai
Dengan begitu lanjut dia, mereka yang selesai menjalani observasi di Natuna bisa leluasa berkumpul bersama keluarga seperti sedia kala.
"Mereka sudah siap diterima teman, keluarga dan seperti biasa untuk komunikasi maupun interaksi sehari-hari," paparnya.
Dwi menuturkan, hingga kini pihaknya masih belum bisa memastikan berapa jumlah warga DKI yang telah selesai dikarantina di sana.
Baca Juga
"Dilihat saja nanti. Sebab ada yang asli bukan tinggal di Jakarta, tapi mau tinggal dulu beberapa hari di rumah saudaranya di Jakarta. Kan sudah lama mereka di sana. Begitu ke Jakarta dan punya sudara yang di sini kan mau ketemuan dulu. Kan boleh dan gak masalah," tutupnya. (Asp).
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
