Pemerintah Segera Bangun Hunian Sementara dan Tetap Bagi Korban Bencana Sumatra
Rumah warga yang terdampak banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Senin (1/12/2025). Berdasarkan data dari BPBD Tapanuli Selatan Senin (1/12) diwilayahnya sebanyak 50 orang meninggal dunia dan 46 orang belum ditemukan akibat bencana banjir bandang dan longsor pada Selasa (25/11). ANTARA FOTO/Yudi Manar/YU
MerahPutih.com - Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga hari ini tercatat sebanyak 631 jiwa, dengan 472 jiwa dilaporkan hilang. Jumlah korban terluka tercatat sebanyak 2.600 orang, dengan korban yang mengungsi sebanyak 1 juta jiwa.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan pemerintah tengah menyiapkan hunian sementara untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.
"Sedang dipersiapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyiapkan hunian sementara, sudah ada programnya. Setelah itu, nanti akan disiapkan hunian tetap juga. Jadi ada hunian sementara dan hunian tetap, sudah menjadi bagian dari rekonstruksi dan rehabilitasi," katanya di Jakarta, Selasa (2/12).
Saat ini, lanjut Mensos, pemerintah tengah fokus menangani kegawatdaruratan di ketiga provinsi tersebut, mengingat pencarian korban masih terus dilakukan serta beberapa wilayah masih terisolir.
Baca juga:
Data dan Fakta Banjir Bandang Landa Sumut, 290 Meninggal Dunia Per Selasa 1 Desember 2025
"Kalau kedaruratannya ini nanti sudah agak mereda, akan dibangun hunian sementara dan hunian tetap. Saat ini kita sedang tahap evakuasi dan memberikan dukungan logistik yang dibutuhkan bagi para pengungsi atau mereka yang terdampak. Setelah itu, mulai dipikirkan sekarang juga rehabilitasi dan rekonstruksi," ujar dia.
Mensos juga mengemukakan, saat ini BNPB tengah menghitung, membuat perencanaan, hingga melakukan pemetaan di lapangan sehingga yang kehilangan rumah bisa mendapatkan tempat berlindung sementara.
"Sekaligus nanti akan didiskusikan dengan pemerintah daerah untuk dibangun hunian yang tetap, biasanya sih nanti daerah yang menyediakan lahan atau mungkin menggunakan lahan-lahan milik pemerintah. Kemudian, nanti akan dibangun secara bertahap seperti di Lumajang (Jawa Timur) atau di tempat-tempat lain kan dilakukan hal yang sama," paparnya.
Mensos tidak memungkiri bahwa banyak kendala yang terjadi di lapangan, utamanya untuk mengevakuasi masyarakat yang masih terisolir di tempat-tempat yang sulit dijangkau via darat.
"Bahkan itu ada Wali Kota Sibolga (Sumatera Utara) sampai 2 hari beliau itu juga baru bisa keluar dari kepungan longsor, jadi memang kendalanya luar biasa. Kemarin saya mendampingi Presiden ke beberapa titik di sana, tentu kondisinya sudah mulai membaik," tuturnya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemerintah Segera Bangun Hunian Sementara dan Tetap Bagi Korban Bencana Sumatra
Jepang Siap Berikan Bantuan Pemulihan Pascabencana di Aceh, Seperti Saat Pemulihan Dari Tsunami
DPR Kritik Keras Pejabat Minim Empati di Tragedi Banjir Sumatra
[HOAKS atau FAKTA]: Efek Banjir Sumatra Barat, Ikan Hiu Sampai Masuk ke Pemukiman Warga di Padang
Selain Kerahkan 14 Mobil Tangki ke Bencana Sumatra, Pertamina Kirimkan Bantuan Lewat Jalur Laut
Pemerintah Kirimkan 40 Ton Bantuan Dari Donatur ke Daerah Bencana Sumatra
BNPB Kantongi Rp 500 Miliar Operasi Tanggap Darurat, Kemenkeu Siap Tambah
Data dan Fakta Banjir Bandang Landa Sumut, 290 Meninggal Dunia Per Selasa 1 Desember 2025
Data dan Fakta Banjir Melanda Aceh, 1.418.872 Jiwa Terdampak
Setelah Cuaca Ektrem Bikin Banjir Bandang, Rob Bakal Terjang Sumbar