Pementasan Teater Populer Bertajuk Dag Dig Dug di Salihara Jakarta

Merahputih.com - Seniman Slamet Rahardjo Djarot (kiri), Onkar Sadawira (tengah), dan Niniek L Karim (kanan) memainkan peran saat pementasan lakon bertajuk Dag Dig Dug di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Kelompok teater yang telah berdiri sejak 1968 Teater Populer menyuguhkan pementasan teater dengan lakon bertajuk DAG DIG DUG. Pementesan teater bekerja sama dengan AP Production dan Bakti Budaya Djarum Foundation ini disutradarai oleh Aktor Senior Slamet Rahardjo dan ditulis oleh Putu Wijaya.
Pementasan teater lakon DAG DIG DUG menampilkan sederat bintang diantaranya aktor senior Slamet Raharjo, aktris Niniek L Karim, Donny Damara, Reza Rahadian, Kiki Narendra dan Jose Rizal.
Lakon DAG DIG DUG berlatarkan tempat di Yogyakarta, Jawa Tengah yang mengisahkan tentang Chaerul Umam, seorang mahasiswa yang berpengetahuan luas, cerdas, rendah hati, berkharisma dan pimpinan gerakan mahasiswa tiba-tiba menjadi pembicaraan karena tewas secara tiba-tiba dalam kasus tabrak lari. Kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh Chaerul Umam dicurigai sebagai kecelakaan yang direncanakan. Kecurigaan itu didasarkan pada kejanggalan alasan kematiannya.
Drama ini memotret kehidupan manusia, lewat sepasang suami-istri berusia lanjut namun tak dikaruniai anak dan mengelola rumah indekosan di rumah besar mereka. Persoalan muncul tatkala diperoleh telegram bahwa salah satu mahasiswa yang pernah indekos di rumah itu- seorang yang dikenal baik hati, bernama Chaerul Umam - mati tertabrak dalam kecelakaan di jalan. Suami-isteri itu merasa terpukul dengan kematian Chaerul Umam, namun juga berpura- pura mengenal dengan baik mahasiswa itu.
Persoalan mulai muncul ketika datang dua utusan yang membawa uang santunan namun ternyata jumlahnya tidak sama dengan yang tertera pada tanda terima. Bukan itu saja. Konflik juga timbul mengenai akan digunakan untuk apa dana itu. Kecurigaan, rasa marah, emosi, penderitaan, mencuat lewat pertikaian dan keributan-keributan kecil di antara mereka berdua dan orang di sekelilingnya, di antaranya tokoh pembantu rumah tangga yang selalu menjadi pihak yang ditindas oleh majikannya, yaitu Cokro.
Dag Dig Dug merupakan naskah drama karya Putu Wijaya yang tak lekang oleh zaman. Slamet Rahardjo membuat perubahan-perubahan kecil dari naskah asli, namun tetap menampilkan roh cerita utamanya. Sedikitnya ia membuat sampai tiga revisi. Pementasan teater lakon DAG DIG DUG akan tampil selama dua hari yaitu pada Sabtu dan Minggu, 25-26 Januari 2025 pukul 19.00 WIB di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (MP/Didik Setiawan).
Berita Terkait
Mengenang Pramoedya Ananta Toer lewat 'Bunga Penutup Abad'
Melihat Pementasan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad Alih Wahana dari Tetralogi Buru di Jakarta

Mengintip Sesi Latihan Jelang Pementasan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad

Jelang Pertunjukan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad di Jakarta

Pementasan Teater Bertajuk Mencari Semar di Ciputra Artpreneur Jakarta

Teater Koma Bawa Karakter Punokawan Melintasi Ruang dan Zaman dalam Pertunjukan 'Mencari Semar'

Jelang Pementasan Teater Mencari Semar Angkat Cerita Tradisi Punakawan yang Futuristik

Indonesia Kaya Tampil dengan Wajah Baru, Siap Jadi Platform Pioner Lestarikan Seni Pertunjukan Tanah Air yang Lebih Progresif dan Relevan

Panggung Musikal 'Keluarga Cemara' Siap Dipentaskan Kembali
Mengintip Rehearsal Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara di Ciputra Artpreneur
