Pembelian Pertalite di Jateng Naik


Petugas Pertamina mengisi BBM di sub terminal BBM di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (2/9). MP/Humas Pertamima Jateng-DIY
MerahPutih.com - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat adanya kenaikan pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan solar pada akhir Agustus. Kenaikan itu dipicu adanya kabar kenaikan harga BBM pada 1 September 2022.
Area Manager Communication, Relation dan CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, ada peningkatan pembelian BBM subsidi pada akhir Agustus kemarin. Peningkatan itu bersamaan dengan kabar kenaikan BBM bersubsidi di tengah masyarakat.
Baca Juga
Beli BBM Bersubsidi Antre Lama, Pertamina Awasi Penjualan di SPBU
"Ada kenaikan penjualan BBM subsidi jenis Pertalite dan solar, khususnya pada Rabu kemarin,” kata Brasto, Jumat (2/9).
Ia menjelaskan penjualan Pertalite di Jateng pada 1-24 Agustus 2022 rata-rata 9.538 kiloliter per hari dan pada 25-30 Agustus 2022 rata-rata 9.952 kiloliter per hari.
"Peningkatan terjadi pada tanggal 31 Agustus 2022 meningkat menjadi 10.744 kiloliter.” katanya.
Baca Juga
Jokowi Masih Lakukan Kalkulasi Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Dikatakannya, untuk penjualan BBM jenis solar juga mengalami kenaikan. Pada 1-24 Agustus 2022 rata-rata penjualannya adalah 6.577 kiloliter per hari dan pada 25-30 Agustus 2022 rata-rata penjualannya adalah 5.827 kiloliter per hari.
"Khusus pada 31 Agustus 2022 penjualan solar sebanyak 6.104 kiloliter," kata dia.
Brasto memastikan saat ini stok BBM untuk wilayah Solo dan sekitarnya dipastikan aman. Stok BBM jenis Pertalite di Fuel Terminal Boyolali cukup hingga 11 hari dan solar cukup hingga 13 hari ke depan.
"Tidak perlu panik kita pastikan stok aman. Dan tidak ada penimbunan," tegas dia
Wakapolresta Solo, AKBP Gatot Yulianto menerangkan pihaknya menerjunkan dua polisi untuk berjaga di tiap SPBU di Solo. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar distribusi BBM lancar dan tidak ada penimbunan.
"Kami pantau juga pengisian dari tangki ke SPBU untuk memastikan pendistribusiannya sesuai DO (delivery order),” kata Gatot. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
BBM Masih Langka, Pegawai SPBU Swasta Bertahan dengan Jualan Makanan dan Minuman

BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi

BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10

Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis

Guru Besar ITB Sebut Campuran 10 Persen Etanol Langkah Visoner Optimalkan Bahan Naku Lokal Indonesia

BBM Baru Bikin Was-Was! DPR Tegaskan Mesin Mobil di Indonesia Belum Ramah Etanol 10 Persen

Menteri Bahlil Ingatkan SPBU Swasta Ikuti Aturan, Termasuk Urusan Kuota Impor BBM
Menteri Bahli Putuskan Pakai B50, Indonesia Setop Impor Solar Mulai 2026

DPR Wanti-Wanti ESDM tak Impor Etanol, Pastikan Pasokan Domestik sebelum Jalankan E10

DPR Harap Program E10 Tak Memicu Keran Impor Etanol Besar-besaran
