Pembebasan 10 WNI, SBY Puji Jokowi, Surya Paloh dan Kivlan Zein


Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: Facebook/SBYudhoyono)
MerahPutih Nasional - Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atau akrab disapa SBY mengapresiasi pemerintah dan berbagai pihak dalam pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.
10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayaf dibebaskan di Provinsi Sulu, Filipina, Minggu (1/5) siang. Pembebasan ini menarik perhatian dunia karena tidak menimbulkan korban jiwa, juga tidak sedikit pun pemerintah maupun perusahaan dari ke-10 WNI ini mengucurkan uang tebusan. Pembebasan 10 WNI korban dilakukan sendiri olah kelompok Abu Sayyaf.
Melalui media sosial Twitter, SBY menyatakan syukur atas pembebasan 10 WNI itu dengan selamat.
"Saya bersyukur dan mengucapkan selamat kepada Presiden Jokowi, Menlu Retno dan para pejabat terkait yang berhasil bebaskan 10 WNI di Filipina," kata SBY melalui akun @SBYudhoyono.
Selain kepada pemerintah, SBY juga menyampaikan penghargaan kepada pihak yang membantu pembebasan WNI di Filipina. SBY secara khusus menyebut Surya Paloh dan Kivlan Zen. "Selamat dan penghargaan juga saya sampaikan kepada Pak Surya Paloh, Pak Kivlan Zen dan pihak-pihak lain yang juga memiliki andil dan jasa," kata SBY.
Seperti diketahui, Surya Paloh dan Kivlan Zein terlibat dalam negosiasi pembebasan WNI dengan kelompok Abu Sayyaf. Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen merupakan kelahiran Langsa, Aceh, 24 Desember 1946. Di Fipina Selatan atau kawasan suku bangsa Moro, nama Kivlan Zen memang bukan muncul kali ini saja. Ia terlibat langsung dalam Perdamaian Filipina Selatan 20 tahun lalu (1995 - 1996). Maka tak heran ia memiliki pengaruh di sana.
Sementara itu, Surya Paloh menjadi bagian lain dalam proses pembebasan ke-10 WNI dari kelompok Abu Sayyaf. Di bawah koordinasi langsung pemerintah Republik Indonesia, negosiasi pembebasan sandera oleh Yayasan Sukma dengan dialog langsung dengan pihak tokoh masyarkat, LSM, lembaga kemanusiaan daerah Sulu yang memiliki akses langsung ke pihak Abu Sayyaf.
Yayasan Sukma menggunakan pendekatan pendidikan. Yayasan Sukma yang didirikan oleh Surya Paloh ini jauh sebelumnya telah bekerja sama pendidikan dengan pemerintah otonomi Moro Selatan. Tim ini juga memfasilitasi penyerahan ke-10 WNI ke kedutaan besar RI di Malaysia hingga pemulangan ke Tanah Air, menggunakan pesawat jet bernama Victory News dari tim kemanusiaan Surya Paloh.
"Saya juga ingin berbagi rasa syukur dan bahagia dengan segenap keluarga WNI yang sempat disandera di Filipina. Allah Maha Besar," kata SBY.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
SBY Datang Bersama Anaknya Saat Tiba di Gedung DPR, Jokowi Hadiri Sidang Tahunan MPR Tanpa Sambutan Istimewa

Jokowi dan SBY Tampil Serasi Saat Tiba di Gedung DPR/MPR, Sempat Sapa Wartawan dengan Lambaian Tangan

Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta

SBY Datang ke Balai Kota DKI Melihat Seniman Jerman Lukis Monas

Gibran Unggah Kabar Mengejutkan Soal Kesehatan SBY, Kondisinya Bikin Penasaran

Dirawat di RSPAD, SBY Tuntaskan 1 Lukisan Baru dengan Tangan Terinfus

SBY Singgung Konflik Israel-Palestina Muncul dari Ambisi Penguasa yang Gemar Berperang

Situasi Perang Israel - Iran Makin Berbahaya, SBY Sebut Hanya 5 Orang Ini yang Bisa Menghentikan

Resmikan Kampus Unhan Bhinneka Tunggal Ika, Prabowo Puji SBY Sang Perintis

Kantor Polres Kampung Halaman SBY Diancam Mau Diledakan, Densus 88 Masih Terus Siaga
