Peluru Artileri Jarak Jauh Kamboja Nyasar ke Laos, Militer Thailand Curiga Bentuk Provokasi

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 27 Juli 2025
Peluru Artileri Jarak Jauh Kamboja Nyasar ke Laos, Militer Thailand Curiga Bentuk Provokasi

Peta Thailand-Kamboja

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Peluru artileri jarak jauh Kamboja yang seharusnya menargetkan Thailand justru jatuh di wilayah Laos. Insiden ini dikonfirmasi oleh juru bicara militer Thailand, Winthai Suvaree, pada Sabtu (26/7).

Proyektil tersebut ditemukan dan kini sedang diinvestigasi di dekat Segitiga Zamrud, sebuah titik pertemuan perbatasan Thailand, Laos, dan Kamboja yang dikenal dengan kuil kuno Khmer-Hindu seperti Prasat Ta Muen Thom, Prasat Ta Muen Tot, dan Prasat Ta Kwai.

"Ini tidak terlihat seperti sebuah kecelakaan. Sulit untuk meleset dari sasaran sejauh itu," ujar Winthai Suvaree.

Baca juga:

Waspada! Konflik Kamboja-Thailand Makin Memanas, Tapi Kemlu RI Punya Kabar Baik untuk WNI

Meskipun perbatasan ketiga negara berdekatan, menurut Winthai, jaraknya tidak cukup dekat untuk kesalahan target berulang kali. Jika disengaja, tindakan ini dapat diartikan sebagai provokasi yang berpotensi memicu ketegangan antara Thailand dan Laos.

Situasi ini menambah daftar panjang konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja yang telah menewaskan banyak korban dari kedua belah pihak, termasuk warga sipil.

Ketegangan memuncak sejak 24 Juli dan juga merupakan buntut dari bentrokan 28 Mei yang menewaskan seorang tentara Kamboja di zona netral yang disengketakan.

Baca juga:

Kamboja Kerahkan Artileri Berat, 60 Ribu Orang Dievakuasi di Thailand

Akar konflik wilayah ini bermula dari masa penjajahan Prancis pada tahun 1907, ketika peta perbatasan disusun namun ditafsirkan berbeda oleh kedua negara.

Anggota komisi demarkasi Prancis mengabaikan beberapa area sulit dijangkau, yang kemudian menjadi sengketa setelah Kamboja merdeka pada tahun 1953. Thailand lebih memilih penyelesaian sengketa melalui negosiasi bilateral, sedangkan Kamboja mengandalkan Mahkamah Internasional (ICJ), yang yurisdiksinya tidak diakui oleh Thailand dalam kasus ini.

Meta Keyword
Konflik Thailand Kamboja, Peluru nyasar Laos, Provokasi perbatasan, Segitiga Zamrud, Sengketa wilayah, Perang Thailand Kamboja, ICJ, Sejarah konflik, Ketegangan militer, Asia Tenggara

#Thailand #Konflik Thailand - Kamboja #Perang
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Lima belas dokter mengatakan mereka menangani sedikitnya 114 anak berusia 15 tahun ke bawah dengan luka tembak tunggal di kepala atau dada. Sebagian besar anak meninggal akibat luka tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Dunia
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
DPR mengecam serangan Israel ke Qatar. Hal itu bisa memicu konflik di Timur Tengah.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
Dunia
Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra tak lagi Bisa Berkelit, Mahkamah Agung Thailand Perintahkan Jalani Satu Tahun Hukuman di Penjara
Thaksin kemudian dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena konflik kepentingan, penyalahgunaan kekuasaan, dan korupsi selama masa pemerintahannya.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra tak lagi Bisa Berkelit, Mahkamah Agung Thailand Perintahkan Jalani Satu Tahun Hukuman di Penjara
Dunia
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai
Politisi berusia 58 tahun itu memulai karir politiknya di Partai Thai Rak Thai yang didirikan eks perdana menteri Thaksin Shinawatra.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai
Indonesia
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Keputusan itu diambil karena situasi yang tidak lazim terkait pencalonan perdana menteri setelah pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra berdasarkan perintah pengadilan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dikabarkan menantang Indonesia untuk berperang di Laut Ambalat. Lalu, apakah berita ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Dunia
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Menteri Luar Negeri Luksemburg Xavier Bettel mengusulkan supaya diadakan sidang khusus Majelis Umum PBB di Jenewa, Swiss.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Dunia
Pengadilan Thailand Copot PM Paetongtarn Shinawatra karena Telepon dengan Pemimpin Kamboja
Putusan itu menjadikan Paetongtarn, putri mantan PM Thaksin Shinawatra, sebagai perdana menteri kelima yang dicopot pengadilan sejak 2008.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
 Pengadilan Thailand Copot PM Paetongtarn Shinawatra karena Telepon dengan Pemimpin Kamboja
Indonesia
Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
Hingga saat ini, Freddy memastikan seluruh proses pengantaran bantuan logistik berjalan dengan aman dan kondusif.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
Indonesia
1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan
Kantor media Gaza juga menyatakan bahwa saat ini tidak ada tenda atau perlengkapan tempat tinggal yang tersedia di titik-titik perbatasan
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan
Bagikan