Bisnis

Peluang Investasi di Masa Pandemi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 15 Januari 2021
Peluang Investasi di Masa Pandemi

Peluang berinvestasi di masa pandemi tetap terbuka. (Foto: Unsplash/William Iven)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PANDEMI memang membuat keadaan serba sulit. Namun, di tengah pandemi, justru ada peluang baru untuk berinvestasi. Bahkan, kamu bisa melakukan investasi secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Namun, tetap menikmati potensi imbal hasil menarik.

PermataBank bersama PT Batavia Prosoerindo Aset Manajemen (BPAM) meluncurkan produk reksa dana syariah bermata uang USD yang berinvestasi pada pasar saham global. Prinsip investasi yang dimiliki berkelanjutan atau environment, social, dan governance (ESG).

Baca juga:

Mobile Banking, Jawaban Transaksi Keuangan Aman saat Pandemi

Reksa dana tersebut menggabungkan investasi konvensional dan wawasan ESG. Investor dapat berinvestasi pada tren dan peluang baru dengan mengedepankan isu sustainability atau berkelanjutan yang memiliki dampak finansial nyata.

Reksa dana ESG terbukti mampu bertahan pada saat kondisi pasar menurun. (Foto: Unsplash/Carloz Muza)

Reksa dana dengan tema berkelanjutan atau ESG tidak hanya berusaha meningkatkan potensi imbal hasil dalam jangka panjang, tapi terbukti lebih mampu bertahan pada saat kondisi pasar menurun.

Baca juga:

Yuk Beralih Ke Transaksi Keuangan Digital untuk Cegah virus Corona

Selain itu, perusahaan dengan profil E, S dan G yang kuat akan dikelola dengan lebih baik, sehingga cenderung memberikan potensi kinerja finansial yang lebih unggul.

Djumariah Tenteram, Direktur Retail Banking PermataBank mengatakan ia melihat kondisi semakin banyak orang yang sadar tentang krisis iklim dan isu kemanusiaan. "Hal ini berdampak baik karena semakin banyak pula perusahaan yang menerapkan strategi berkelanjutan," papar Djumariah pada sebuah webinar di Jakarta belum lama ini.

Generasi milenial adalah generasi dengan skor tertinggi yang memilih perusahaan untuk mementingkan sustainability. Keinginan untuk membawa perubahan menjadi salah satu bagian dari niat berinvestasi nasabah milenial. Menurut Djumariah, mereka merasa ini adalah tanggung jawab sosial.

"Reksa dana berbasis ESG sudah menjadi tren sejak 2017, namun performanya memang meningkat drastis di 2020," tambahnya.

Sementara itu, Lilis Setiadi, Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen mengatakan sangat antusias dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi berkelanjutan atau ESG.

Investasi jangka panjang sangat penting. (Foto: Unsplash/Scott Graham)

"Berdasarkan BlackRock People and Money Survey yang dilakukan pada periode Nov 2019-Jan 2020 dengan lebih dari 8,000 investor di Asia, 68 persen dari investor tersebut menginginkan investasi mereka untuk memperhatikan aspek E, S dan G," tutur Lilis yang juga hadir pada kesempatan itu.

Aktris Susan Bachtiar yang menjadi Brand Ambassador PermataBank Priority mengatakan Reksa dana memang salah satu pilihan investasi tepat bagi dirinya untuk investasi jangka panjang.

Mengetahui tentang reksa dana berbasis ESG, bagi Susan seperti sebuah kabar baik untuknya. Ia mengaku sudah lama peduli tentang isu kemanusiaan dan lingkungan.

"Menempatkan uang pada saham perusahaan yang telah memenuhi berbagai aspek seperti keterlibatan masyarakat, perilaku berbisnis yang wajar dan beretika seperti bentuk tanggung jawab sosial," urai Susan. (ikh)

Baca juga:

Susan Bachtiar Gunakan Layanan Perbankan untuk Kesejahteraan Keluarga

#Investasi #Investor #Bank #Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
Soal Uang Pemprov DKI Rp 14,6 Triliun Ngendap di Bank, Pramono: 1.000 Persen Betul
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membenarkan bahwa uang Pemprov DKI senilai Rp 14,6 triliun mengendap di bank.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Soal Uang Pemprov DKI Rp 14,6 Triliun Ngendap di Bank, Pramono: 1.000 Persen Betul
Indonesia
Menkeu Perintahkan Pemda Simpan Duit Lebih di BPD Tidak di Bank BUMN
Purbaya mendorong pemda untuk memperbaiki tata kelola BPD-nya masing-masing sehingga bisa lebih optimal dalam pengelolaan dan pembangunan daerahnya.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Menkeu Perintahkan Pemda Simpan Duit Lebih di BPD Tidak di Bank BUMN
Indonesia
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Perhitungan target harus mempertimbangkan dinamika ekonomi kuartal akhir yang cenderung meningkat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
Lifestyle
5 Indikator Ini Bisa Identifikasi Potensi Puncak Siklus Bitcoin
Siklus empat tahun Bitcoin adalah pola harga historis yang terpantau sejak kemunculan mata uang kripto ini
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
5 Indikator Ini Bisa Identifikasi Potensi Puncak Siklus Bitcoin
Lifestyle
Tokenized Stocks Dinilai Jadi Era Baru Investasi Saham Kripto
Fitur ini membuka peluang besar bagi investor ritel untuk memiliki porsi kecil saham perusahaan raksasa
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Tokenized Stocks Dinilai Jadi Era Baru Investasi Saham Kripto
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Gubernur Pramono Buka-Bukaan Negara Penyuntik Dana Terbesar ke Jakarta
Pramono menyebut beberapa negara tercatat sebagai investor terbesar di Jakarta, seperti Singapura, Jepang, Malaysia, Hong Kong, dan China.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
Gubernur Pramono Buka-Bukaan Negara Penyuntik Dana Terbesar ke Jakarta
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Indonesia
Keinginan Warga Menabung Menurun, Warga Penghasilan Rp 3 Juta Per Bulan Paling Terdampak
Ditinjau berdasarkan pendapatan, LPS mencatat bahwa IMK pada beberapa kelompok pendapatan rumah tangga (RT) menurun pada September 2025
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Keinginan Warga Menabung Menurun, Warga Penghasilan  Rp 3 Juta Per Bulan Paling Terdampak
Bagikan