Peluang Investasi di Masa Pandemi


Peluang berinvestasi di masa pandemi tetap terbuka. (Foto: Unsplash/William Iven)
PANDEMI memang membuat keadaan serba sulit. Namun, di tengah pandemi, justru ada peluang baru untuk berinvestasi. Bahkan, kamu bisa melakukan investasi secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Namun, tetap menikmati potensi imbal hasil menarik.
PermataBank bersama PT Batavia Prosoerindo Aset Manajemen (BPAM) meluncurkan produk reksa dana syariah bermata uang USD yang berinvestasi pada pasar saham global. Prinsip investasi yang dimiliki berkelanjutan atau environment, social, dan governance (ESG).
Baca juga:
Mobile Banking, Jawaban Transaksi Keuangan Aman saat Pandemi
Reksa dana tersebut menggabungkan investasi konvensional dan wawasan ESG. Investor dapat berinvestasi pada tren dan peluang baru dengan mengedepankan isu sustainability atau berkelanjutan yang memiliki dampak finansial nyata.

Reksa dana dengan tema berkelanjutan atau ESG tidak hanya berusaha meningkatkan potensi imbal hasil dalam jangka panjang, tapi terbukti lebih mampu bertahan pada saat kondisi pasar menurun.
Baca juga:
Yuk Beralih Ke Transaksi Keuangan Digital untuk Cegah virus Corona
Selain itu, perusahaan dengan profil E, S dan G yang kuat akan dikelola dengan lebih baik, sehingga cenderung memberikan potensi kinerja finansial yang lebih unggul.
Djumariah Tenteram, Direktur Retail Banking PermataBank mengatakan ia melihat kondisi semakin banyak orang yang sadar tentang krisis iklim dan isu kemanusiaan. "Hal ini berdampak baik karena semakin banyak pula perusahaan yang menerapkan strategi berkelanjutan," papar Djumariah pada sebuah webinar di Jakarta belum lama ini.
Generasi milenial adalah generasi dengan skor tertinggi yang memilih perusahaan untuk mementingkan sustainability. Keinginan untuk membawa perubahan menjadi salah satu bagian dari niat berinvestasi nasabah milenial. Menurut Djumariah, mereka merasa ini adalah tanggung jawab sosial.
"Reksa dana berbasis ESG sudah menjadi tren sejak 2017, namun performanya memang meningkat drastis di 2020," tambahnya.
Sementara itu, Lilis Setiadi, Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen mengatakan sangat antusias dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi berkelanjutan atau ESG.

"Berdasarkan BlackRock People and Money Survey yang dilakukan pada periode Nov 2019-Jan 2020 dengan lebih dari 8,000 investor di Asia, 68 persen dari investor tersebut menginginkan investasi mereka untuk memperhatikan aspek E, S dan G," tutur Lilis yang juga hadir pada kesempatan itu.
Aktris Susan Bachtiar yang menjadi Brand Ambassador PermataBank Priority mengatakan Reksa dana memang salah satu pilihan investasi tepat bagi dirinya untuk investasi jangka panjang.
Mengetahui tentang reksa dana berbasis ESG, bagi Susan seperti sebuah kabar baik untuknya. Ia mengaku sudah lama peduli tentang isu kemanusiaan dan lingkungan.
"Menempatkan uang pada saham perusahaan yang telah memenuhi berbagai aspek seperti keterlibatan masyarakat, perilaku berbisnis yang wajar dan beretika seperti bentuk tanggung jawab sosial," urai Susan. (ikh)
Baca juga:
Susan Bachtiar Gunakan Layanan Perbankan untuk Kesejahteraan Keluarga
Bagikan
Berita Terkait
Rp 16 Triliun APBN Digelontorkan ke Bank, Koperasi Merah Putih Sudah Bisa Ajukan Pinjaman

Sopir Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Bank Jateng Wonogiri Pastikan Simpanan Nasabah Aman

Sopir Bank di Wonogiri Bawa Kabur Uang Nasabah, Nilainya Mencapai Rp 10 Miliar

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Cermat Memilih Aplikasi Crypto Wallet: Ketahui Fitur, Jenis, hingga Tips Aman Penggunaannya

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia

Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi

BGN Klaim Rp 1 Picu Investasi Rp 5 Dalam Program Makan Bergizi Gratis

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
