Pelaku Penyerangan Dua Tentara di Gowa Belum Tertangkap


Acara Serah terima jabatan antara Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Gatot Nurmantyo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/7). (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Nasional - Kasus penusukan terhadap dua anggota Brigade Infanteri Lintas Udara (Brigif Linud) 3 Komando Cadangan Strategis (Kostrad) pada Minggu dinihari (12/7) di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan hingga kini masih diselidiki aparat gabungan TNI-Polri. Satu prajurit tewas dalam insiden penyerangan tersebut.
Menanggapi hal tersebut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menduga bahwa motif tewasnya dua personel Kostrad di Gowa, Sulawesi Selatan murni tindakan kriminal dan tidak ada bentrok antara kesatuan TNI dan Polri. Panglima menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus tewasnya dua personel TNI.
"Biarkan polisi yang mengadakan penyidikan," kata Jenderal Gatot usai acara serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/7).
Jenderal Gatot mengaku optimis jajaran kepolisian dapat mengungkap dan menyeret pelaku penyerangan yang menewaskan seorang serdadu TNI.
"Di tempat gelap tidak ada saksi saja bisa itu diungkap, apalagi di tempat keramaian dan dilakukan beberapa orang. Pelakunya pasti dapat," tandas Gatot.
Sebelumnya Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Mulyono membentuk tim gabungan bersama dengan Polda Sulawesi Selatan dan Barat untuk mengungkap dalang dan motif penusukan yang menewaskan seorang personel TNI.
Pangkostrad meminta kepada semua personel Kostrad untuk dapat menahan diri dan tidak terprovokasi akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh puluhan orang tidak dikenal. Kostrad menyerahkan sepenuhnya kasus penyelidikan tersebut kepada aparat polisi.
"Seluruh prajurit Kostrad tidak boleh begerak sendiri-sendiri. Waspadai oknum-oknum yang membenturkan dua institusi aparat keamanan negara," kata Jenderal bintang tiga dalam jumpa persnya di Makostrad, Senin (13/7).
Sementara itu Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar juga berpesan kepada prajuritnya agar tidak emosional dan terpancing tindakan provokasi atas tewasnya seorang rekan mereka.
"Tunnggu proses nanti akan diinvestigasi," katanya baru-baru ini.
Seperti diketahui, dua anggota Kostrad yaitu Pratu Aspin Mallobasang dari Yonif L 433/JS dan Pratu Fatku Rahma dari Brigif L-3/K diserang oleh puluhan orang yang tak dikenal di tempat parkir lapangan Syekh Yusuf, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (12/7) kemarin. Namun Pratu Aspin telah tewas meski sudah dievakuasi ke rumah sakit.
Menurut saksi mata di lokasi pelaku pengeroyokan berjumlah puluhan orang, berbadan tegap, berkopiah hitam dan mengendarai sepeda motor Scorpio berwarna Silver dengan variasi hitam. (bhd)
BACA JUGA:
Pangdam Jaya Minta Prajurit Jangan Emosional dan Arogan
Jenderal Gatot: Kita Akan Buat Tentara Profesional dan Militan
Jenderal Gatot Nurmantyo Resmi Terima Tongkat Komando Panglima TNI
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Panglima TNI Ingatkan Warga Tidak Terprovokasi, Kedepankan Musyawarah dan Jalur Hukum

Presiden Prabowo Perintahkan Polisi dan TNI Tindak Tegas Perusuh Saat Demo Berlangsung

414 Perwira Digeser, Kapuspen TNI Diganti Dari Mayjen Kristomei Sianturi ke Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah

Panglima TNI Tunjuk Letjen Saleh Mustaf Jadi Wakil KSAD dan Ganti 3 Panglima Daerah

Lebih Baik Mati Daripada Dijajah! Prabowo Minta Para Komandan Pasukan Elite TNI Jangan Memimpin dari Belakang

Prabowo tiba di Batujajar untuk Lantik Wakil Panglima TNI HIngga Resmikan Enam Kodam Baru

Ada 6 Kodam Baru Bakal Disahkan Saat Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer, Satu di Papua

Wakil Panglima TNI Hadapi Tugas Berat dan Banyak Tantangan, Pengamat Minta Kualitasnya Harus ‘Setara’ Panglima

Panglima TNI Rotasi Perwira TNI, Pangdam Diponegoro Deddy Suryadi Jadi Pangdam Jaya

Raker Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dengan Komisi I DPR Bahas Isu Strategis TNI
