PCO Ungkap Strategi Ampuh Lewat Paket Ekonomi 2025 untuk Melindungi 'Gig Worker
                Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) saat konferensi pers di Istana Presiden, Jakarta, Senin (15/9/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
Merahputih.com - Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) melaporkan bahwa paket ekonomi 2025 yang dikenal dengan skema 8+4+5 yang terdiri dari 8 program akselerasi, 4 program lanjutan, dan 5 program penyerapan tenaga kerja diprediksi akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tenaga Ahli Utama PCO, Fithra Faisal, menjelaskan bahwa stimulus ekonomi ini dirancang sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak masyarakat, terutama dalam hal ketersediaan pekerjaan yang berkualitas dan jaminan bagi para pekerja lepas (gig worker), termasuk pengemudi ojek online.
“terutama ojol (pengemudi ojek online) yang kemarin mendapatkan concern yang lumayan besar dari Presiden,”
Dalam konferensi pers sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan salah satu inisiatif utama, yaitu diskon 50% iuran BPJS Ketenagakerjaan (Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian) bagi pengemudi ojek online, ojek pangkalan, sopir, kurir, dan pekerja logistik.
Baca juga:
Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C
Fithra juga menyebutkan bahwa program akselerasi berfokus pada penyerapan 20.000 lulusan baru perguruan tinggi melalui program magang dengan uang saku sebesar Rp3,3 juta per bulan. Menurutnya, ini adalah jaminan dari pemerintah agar para lulusan tersebut bisa segera masuk ke dunia kerja dan tidak menjadi pengangguran.
Selain itu, terdapat program padat karya tunai (cash for work) yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum, serta lima paket penyerapan tenaga kerja dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Ini mencakup Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang menargetkan serapan lebih dari 1 juta tenaga kerja dan Kampung Nelayan Merah Putih yang diharapkan menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja.
“Jadi semua itu difokuskan pada bagaimana pemerintah menjawab tantangan mengenai penyediaan lapangan kerja berkualitas dan untuk gig worker pemerintah menjamin keselamatan kerja mereka. Jadi mereka juga mendapatkan perhatian khusus dari pemerintahujar Fithra
Paket stimulus ini juga dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat. Langkah-langkahnya meliputi bantuan pangan berupa 10 kg beras selama dua bulan untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat dan perluasan PPh 21 ditanggung pemerintah bagi pekerja di sektor pariwisata.
Baca juga:
Kelangkaan BBM Terjadi di SPBU Swasta, Kemendag Tunggu Arahan Kemenko Perekonomian
Fithra menjelaskan, bantuan sosial dan subsidi iuran ini akan meringankan beban pengeluaran masyarakat, yang pada akhirnya meningkatkan daya beli. Ia juga menambahkan bahwa program padat karya tunai akan berdampak positif pada daya beli.
"Dan itu kan langsung ada proyeknya, menciptakan lapangan kerja. Pastinya berdampak pada daya beli karena mereka punya uang,”
Terakhir, paket 8+4+5 diharapkan dapat membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada akhir 2025. Fithra optimistis bahwa insentif ini akan mendorong kenaikan ekonomi, seperti yang terlihat pada pertumbuhan ekonomi kuartal II yang berhasil dijaga di atas 5,12% berkat stimulus yang berfokus pada pendapatan siap dibelanjakan (disposable income).
“Seperti yang kemarin terjadi di kuartal II, pertumbuhan ekonomi kita masih bisa dijaga di atas 5,12 persen, salah satunya melalui stimulus yang fokus pada disposable income.”
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
                      Menko Yusril Akui Ada Penegakan Hukum Perparah Ketidakadilan Ekonomi
                      Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
                      8 Nota Kesepahaman Kerja Sama Indonesia dan Brazil, Dari Energi sampai Peternakan
                      BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
                      Diskon Tiket Pesawat Saat Natal dan Tahun Baru Capai 14 Persen, Tapi Hanya Untuk Kelas Ekonomi
                      3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction
                      Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga
                      [HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
                      Jadi Idola Baru, Menkeu Purbaya Kaget saat Ditanya Rencana Jadi Cawapres