PBNU Tegaskan Pancasila Patut Dipertahankan di Tengah Ancaman Ideologi Transnasionalisme
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini. (Antaranews)
Merahputih.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan bahwa Pancasila patut dipertahankan di tengah ancaman ideologi transnasionalisme. Bagi NU, prinsip yang dipegang adalah bahwa segala ikhtiar untuk mengawal, melestarikan, dan mempertahankan Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, dan konsensus nasional patut didukung.
"Dan diapresiasi di tengah ancaman ideologi transnasionalisme yang merapuhkan sendi-sendi keutuhan bangsa dan persatuan nasional," ujar Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini dalam keterangan tertulis, Jumat (1/10).
Baca Juga:
Marak Informasi Sensasi dan Hoaks, ASN Dituntut Jadi Corong Membumikan Pancasila
NU memiliki komitmen kuat dan perhatian yang lebih dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari. NU memandang bahwa Pancasila merupakan konsensus kebangsaan yang bersifat final.
"Pada Musyawarah Nasional Alim Ulama di Situbondo tahun 1983 dan dikukuhkan dalam Muktamar ke-27 NU di Situbondo tahun 1984, NU memutuskan bahwa Tidak ada pertentangan antara Islam dengan Pancasila," katanya.
Pancasila juga didudukkan sebagai falsafah dasar yang menjadi pedoman untuk mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dengan tujuan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Ia juga mengatakan, momentum hari kesaktian Pancasila harus dijadikan sebagai wahana untuk terus berpikir positif, berlaku positif dan bergerak secara positif agar kita semua dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
Ketua DPD: Akar Persoalan Bangsa Adalah Belum Terwujudnya Sila ke-5 dari Pancasila
Ia menambahkan, momentum hari kesaktian Pancasila juga menjadi penting untuk melihat sejauh apa implementasi sila-sila di dalam Pancasila.
"Dengan begitu, upaya pemaknaan itu akan menjadi produktif jika langsung ditindaklanjuti dengan aksi nyata mengamalkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Helmy Faishal Zaini. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gus Yahya Tolak Hasil Rapat Pleno, Ingatkan Tertib Anggaran Dasar
Gus Yahya Tidak Masalah Muktamar NU Mau Digelar Besok, Asal Syarat Terpenuhi
Konsesi Tambang Picu Perpecahan PBNU, Gus Yahya Rela Kembalikan ke Negara dengan Syarat
Pleno Syuriyah Tunjuk Zulfa Mustofa Pj Ketum PBNU, Gus Yahya Bantah Ada Kubu-kubuan
Rais Aam Tidak Hadir, Rapat Pleno PBNU Kubu Gus Yahya Ditunda
Gelar Pleno PBNU Besok, Gus Yahya Bakal Undang KH Zulfa Mustofa
Menag Tegaskan Pemerintah tak Campuri Penunjukan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU
PBNU Pastikan Keputusan Pleno Final, Ini Amanat Prof Nuh untuk Pj Ketum Zulfa Mustofa
Zulfa Mustofa Resmi Jabat Pj Ketum PBNU, Serukan Khidmah dan Kekompakan Organisasi
Redakan Konflik Internal PBNU, Zulfa Mustofa Tawarkan Pertemuan dengan Gus Yahya