PBB Sebut Perubahan Iklim Berdampak Buruk bagi Pengungsi Dunia


Anak-anak di Sudan./ANTARA/Anadolu/py
MerahPutih.com - Perubahan iklim turut menyebabkan meningkatnya krisis pengungsi. PBB melaporkan bahwa jumlah pengungsi akibat adanya konflik bertambah hingga saat ini.
Dilansir Aljazeera, Selasa (12/11), tiga perempat dari orang-orang yang mengungsi secara paksa di dunia tinggal di negara-negara sangat terdampak oleh bahaya iklim. Jumlah tersebut diungkapkan oleh Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dalam dokumen yang dirilis pada hari ini.
Jumlah orang yang melarikan diri dari konflik meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 120 juta selama dekade terakhir, 90 juta di antaranya berada di negara-negara dengan paparan bahaya terkait iklim tinggi hingga ekstrem.
Setengah dari pengungsi berada di lokasi yang terkena dampak konflik dan bahaya iklim yang serius, seperti Myanmar, Somalia, Sudan, dan Suriah.
Baca juga:
Berteduh di Gereja Darurat, 13 Anak Tewas Disambar Petir di Kamp Pengungsian
“Bagi masyarakat paling rentan di dunia, perubahan iklim adalah kenyataan pahit yang sangat memengaruhi kehidupan mereka,” kata Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi.
Krisis iklim mendorong perpindahan penduduk di wilayah yang telah menampung banyak orang terusir akibat konflik dan ketidakamanan. Kondisi tersebut memperparah keadaan dan membuat mereka tidak memiliki tempat yang aman untuk dituju.
Sekitar 700.000 orang terpaksa melarikan diri dari perang di Sudan dan menyeberang ke negara tetangga Chad. Negara tersebut telah menampung para pengungsi selama bertahun-tahun, tetapi sangat rentan terhadap perubahan iklim. Mereka yang tetap tinggal di Sudan berisiko mengalami pengungsian lebih lanjut karena banjir besar.
Lebih dari 70 persen pengungsi dari Myanmar telah mencari keselamatan di Bangladesh, tempat topan dan banjir tergolong ekstrem.
Baca juga:
PBB Sebut Konflik Sudan Sebabkan Pengungsian Besar dan Kekerasan Seksual
“Di wilayah kami, tempat banyak orang mengungsi selama bertahun-tahun, kami melihat dampak perubahan iklim di depan mata kami,” kata Grace Dorong, seorang aktivis iklim dan mantan pengungsi yang tinggal di Sudan Selatan. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Armada Global Sumud Flotilla Diserang Israel, PBB Ingatkan Keselamatan Aktivis Kemanusian

Israel Blokade Armada Global Sumud, Komisi I DPR: Serangan Terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan

Pulang dari Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 380 Triliun hingga 30 Ribu Benda Bersejarah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Serang Pengakuan Negara Palestina di Forum PBB, Disambut Sorakan dan Aksi Walk Out

Jokowi Apresiasi Pidato Prabowo Apresiasi Forum PBB, Disebut Tegas dan Berani Bela Kemerdekaan Palestina

Presiden Prabowo Berpidato di PBB, Komisi I DPR Sebut Kemerdekaan Palestina Harus segera Terwujud

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu

Reaksi Prabowo Pidatonya Dipuji Donald Trump: Itu Gaya Saya

Serangan Israel Bunuh 85 Warga Palestina di Tengah Seruan Damai PBB
