PBB Peringatkan Korea Utara untuk Mengakhiri Isolasi Diri


Korea Utara diminta untuk mengakhiri isolasi diri. Foto: Unsplash/ Thomas Evans
MerahPutih.com - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperingatkan masalah situasi yang sangat mengkhawatirkan di Korea Utara. PBB pun meminta Korea Utara untuk mengakhiri isolasi diri dari negara luar.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk mengungkapkan kepada Dewan Keamanan, bahwa situasi hak asasi manusia yang genting di Korea Utara menjadi faktor di balik ketidakstabilan dengan konsekuensi regional yang lebih luas.
“Saat ini, DPRK (Korea Utara) adalah negara yang tertutup dari dunia luar. Lingkungan yang menyesakkan dan sesak, di mana kehidupan adalah perjuangan sehari-hari tanpa harapan,” katanya, dikutip dari ANTARA.
Turk menyebutkan, hal pertama dari beberapa masalah penting yang memperburuk kondisi mengerikan di Korea Utara adalah penindasan yang semakin mendalam terhadap hak atas kebebasan bergerak.
Baca juga:
“Kami menyaksikan situasi di mana orang-orang tidak bisa lagi pergi bahkan ketika mereka berada dalam keadaan paling putus asa atau dalam bahaya penganiayaan,” ucapnya.
Turk juga mengatakan, penindasan terhadap kebebasan berekspresi, kondisi sosial ekonomi, dan kerja paksa juga merupakan masalah yang memperburuk kondisi tersebut. Ia pun mengecam penggunaan penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, perlakuan buruk, hingga tidak adanya pengadilan yang adil.
Bahkan, ia turut mencontohkan penghilangan paksa, termasuk warga Korea Selatan dan Jepang, yang telah hilang dalam 70 tahun terakhir.
“Yang menyedihkan, kebenaran penuh mengenai nasib orang-orang ini – yang kami perkirakan berjumlah lebih dari 100.000 – masih belum diketahui hingga hari ini,” tuturnya.
Baca juga:
AS Desak Isreal dan Hamas Setujui Resolusi DK PBB Usulan Biden
Ia menuntut pertanggungjawaban atas pelanggaran yang sudah berlangsung lama, serius, dan meluas. Lalu, menekankan bahwa lanskap kesengsaraan, penindasan, ketakutan, kelaparan, dan keputusasaan di DPRK sangat mengkhawatirkan.
“Semua jalan keluar dari hal ini dimulai dengan berbalik arah dari jalan buntu isolasi diri – membuka negara, terlibat kembali dengan komunitas internasional, memungkinkan kontak antar masyarakat, merangkul kerja sama internasional, fokus pada kesejahteraan semua orang,” tambahnya. (*)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Armada Global Sumud Flotilla Diserang Israel, PBB Ingatkan Keselamatan Aktivis Kemanusian

Israel Blokade Armada Global Sumud, Komisi I DPR: Serangan Terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan

Pulang dari Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 380 Triliun hingga 30 Ribu Benda Bersejarah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Serang Pengakuan Negara Palestina di Forum PBB, Disambut Sorakan dan Aksi Walk Out

Jokowi Apresiasi Pidato Prabowo Apresiasi Forum PBB, Disebut Tegas dan Berani Bela Kemerdekaan Palestina

Presiden Prabowo Berpidato di PBB, Komisi I DPR Sebut Kemerdekaan Palestina Harus segera Terwujud

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu

Reaksi Prabowo Pidatonya Dipuji Donald Trump: Itu Gaya Saya

Serangan Israel Bunuh 85 Warga Palestina di Tengah Seruan Damai PBB
