Pasien Tes Corona Membeludak, RS Unair Kewalahan

Suasana di depan RSUA pada Selasa (17/3) (ANTARA /A Malik Ibrahim)
Merahputih.com - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya yang ditunjuk Kementerian Kesehatan menjadi tempat tes corona atau COVID-19 kewalahan menangani pasien yang datang. Bahkan, pasien yang datang pagi terpaksa harus pulang karena kuota diperuntukkan hanya untuk 100 pasien per hari.
"Alhamdulillah saya dapat nomor antrean 67 mas, dan datang 07.30 WIB. Pasien lain yang datang pukul 08.00 WIB tidak menerima nomor antrean karena kuotanya sudah habis, sehingga harus pulang," kata salah seorang pasien perempuan yang berasal dari Surabaya, Selasa (17/3).
Baca Juga:
Kisah Pelajar Indonesia Berjuang Menghadapi Corona di Tiongkok
Perempuan berjilbab ini mengaku, sebelumnya dia harus bolak-balik ke RSUA untuk mendapatkan nomor antrean, sebab saat dirinya datang Senin (16/3) pukul 11.00 WIB nomor antreannya sudah habis, sehingga harus balik dan kembali ke tempat tersebut pada Selasa pagi.
Antrean sempat terlihat sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, namun beberapa petugas rumah sakit kemudian menyarankan pasien yang mendapatkan nomor urut 40 ke atas untuk pulang terlebih dahulu, dan kembali siang hari. Hal ini untuk menghindari antrean di depan Poli Khusus yang disiapkan RSUA.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUA Prof Nasronudin mengusulkan ke Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk membentuk Satgas Gabungan yang dari berbagai rumah sakit di Surabaya guna mengoptimalkan pemeriksaan COVID-19.
"Mengingat tenaga terbatas dan peminat banyak, kami usul ke Dinas Kesehatan untuk membuat Satgas Gabungan dari berbagai RS di Surabaya untuk saling menguatkan dalam memberikan kelayakan pemeriksaan," katanya.

Dia mengatakan, pembentukan Satgas Gabungan dirasa perlu karena semenjak dibuka lima hari yang lalu sudah ada 500 lebih pasien yang melakukan tes di RSUA.
"Karena itu mulai hari ini, kami batasi jumlah 100 pasien per hari untuk tes karena keterbatasan SDM (sumber daya manusia)," katanya.
Nasron menambahkan, sebagai salah satu RS yang ditunjuk pemerintah dari sekian ratus RS rujukan yang mewakili PTN, pihaknya berusaha memberikan layanan yang terbaik.
"Namun, jika ada beberapa hal yang kurang memuaskan, kami berharap agar masyarakat bisa menerima. Mengingat situasi ini merupakan kondisi yang tidak lazim," ujarnya dikutip Antara.
Baca Juga:
Pihaknya berharap wabah COVID-19 ini segera berakhir. Untuk itu diperlukan kerja bersama dari berbagai pihak agar pandemi tersebut tidak semakin meluas.
"Kami dari pihak RSUA tetap berusaha bekerja dengan baik dan tetap benar. Untuk itu, kami mencoba terus melakukan pembenahan dan perbaikan dalam memberikan kenyamanan layanan kepada masyarakat," katanya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan

Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
