Pantau Anak, Orang Tua Ikut Aksi Mahasiwa di Istana Negara


Seorang mahasiswa mengevakuasi temannya yang sakit saat aksi demonstrasi memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/5). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gu
MerahPutih Megapolitan - Di tengah panasnya suasana Jakarta, seorang pria paruh baya dengan kaos hitam dan bertopi hijau tampak terlihat pada aksi yang dilakukan BEM se Jabodetabek - Banten di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (10/9). Sesekali wajahnya memperhatikan kerumunan mahasiswa yang ada menyampaikan aspirasinya.
Sebut saja Hawawi. Pria berusia 44 tahun ini memang sengaja datang bersama sang istri Hatifa untuk menjaga anaknya yang terdapat didalam borber mahasiswa tersebut.
Menurut Hawawi, dirinya bangga anak perempuannya yang kini kuliah di Universitas Indonesia Fakultas Psikologi bisa turut serta dalam menyuarakan aspirasi rakyat.
"Karena anak kita biar brlajar bagaimana sakitnya mengutarakan sakit hatinya orang kecil," ucap Hawawi kepada tim merahputih.com.
Namun, dibalik kebanggaan terhadap anaknya, terselip rasa khawatir yang begitu dalam. Pasalnya, ia takut jika terjadi bentrok antara mahasiswa dan polisi dalam aksi tersebut.
"Kalau panas kan cuma masalah kesehatan. Yang saya khawatirkan sekarang anak saya takut ada bentrok. Anak saya cewe, kecil lagi. Jadi nanti saya tarik keluar untuk menyelamatkan dia," ujarnya.
Pria yang enggan menyebutkan pekerjaannya ini mengatakan selalu menanamkan jiwa nasionalisme kepada anak-anaknya.
"Iya saya selalu menanamkan jika nasionalisme. Anak saya yang laki-laki juga sering demo begini, tapi saya biarin aja," katanya. (yni)
Baca Juga:
Mahasiswa Bantah penggulingan Jokowi-JK di Aksi 10 September
Kemensos Beri Bantuan Dana kepada Anak Korban Kekerasan Seksual
Ini Langkah KPAI Tangani Korban Kekerasan Seksual di Bawah Umur
Bagikan
Berita Terkait
BEM Mahasiswa Kembali Geruduk MPR/DPR Besok, Tagih Janji Pemerintah soal 17+8 Tuntutan Rakyat

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Kapolda DIY Bersedia Usut Kematian Mahasiswa Amikom Saat Demo Jika Diminta Keluarga Korban

Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator

Mahasiswa Sudah di Depan Polda Metro Jaya, Tuntut Keadilan

BEM UI Bergerak ke Polda Metro Jaya, Suarakan Keadilan Bagi Affan dan Reformasi Polri

Aksi Massa Demo 28 Agustus 2025 Dibubarkan Gas Air Mata di Gedung DPR

Demo Buruh di MPR/DPR Sempat Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Saling ‘Pukul Mundur’

Mahasiswa Bentrok Dengan Aparat di DPR, Arus Lalu Lintas Ditutup
