Panglima TNI Geram Suryo Prabowo Sempat Ditahan Singapura

MerahPutih Nasional- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku geram dan kecewa terhadap pihak pemerintah Singapura yang menahan Mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen Purnawirawan Suryo Prabowo, Rabu (17/8). Pihak Singapura menahan Suryo dengan alasan masuk daftar hitam.

"Kami sudah mengirim surat kepada Kemenlu agar menyampaikan nota protes," ucap Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (19/8).

Gatot pun menuntut agar pemerintah Singapura meminta maaf atas insiden tersebut. Menurutnya, meski telah terjadi salam paham, seharusnya pemerintah Singapura beritikad baik untuk meminta maaf.

"Bisa jadi suatu saat saya pun akan di-blacklist. Seharusnya kalau salah blacklist orang, ya, meminta maaf dan mengantarkan sampai ke sana. Itu etikanya. Tapi ini salah, ya sudah dilepas begitu aja. Nanti semua orang kan dipanggil-panggilin enggak baik itu," kata Gatot, geram.

Ia pun mengaku tersinggung dan tidak senang dengan tindakan pemerintah Singapura yang menyepelekan persoalan. "Alasannya salah paham. Saya sendiri sebagai Panglima TNI tidak senang pemerintah Singapura memperlakukan mantan prajurit TNI seperti itu.

Sedikit Informasi, Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo adalah seorang tokoh militer dan politisi Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia dan Wakil Gubernur Timor Timur (1998).

Perwira TNI AD korps Zeni ini adalah alumni AKABRI (sekarang Akmil) tahun 1976, dengan penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai taruna lulusan terbaik.

BACA JUGA:

1. Kelangkaan Energi dan Konflik Antar-Negara (Bagian Kedua)
2. Kenali Tiga Tipe Perang Modern (Bagian Pertama)  
3. 12 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat
4. Intip Atraksi Ribuan Personel TNI AD Peragakan Beladiri Yongmoodo 
5. Jenderal Gatot Nurmantyo: Panglima TNI Pertama Seorang Santri