Pakar Kesehatan: Rendah Disiplin Bikin Indonesia Hadapi Wabah Corona Lebih Lama

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 15 April 2020
Pakar Kesehatan: Rendah Disiplin Bikin Indonesia Hadapi Wabah Corona Lebih Lama

Penumpang TransJakarta mengantre masuk ke kabin Bus TransJakarta di Halte Cawang UKI pada hari keempat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). (ANTARA/Andi Firdaus)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pakar kesehatan masyarakat Prof Hasbullah Thabrany menilai rendahnya disiplin masyarakat dalam menjalankan serta mematuhi pembatasan sosial dapat menambah atau menaikkan kasus-kasus virus corona (COVID-19) dalam waktu yang lebih lama.

"Tantangannya bagi kita adalah karena COVID-19 ini seperti saya sampaikan menular dari manusia kepada manusia, tetapi kita punya masalah besar di Indonesia bahwa disIplin masyarakat kita sangat rendah," ujar Prof Hasbullah Thabrany dalam seminar daring di Jakarta, Selasa (14/4) malam, dikutip Antara.

Baca Juga:

JHL Group Kembali Beri Bantuan APD untuk 5 Rumah Sakit di Tangerang Raya

Dia mengatakan bahwa masyarakat Indonesia tidak memiliki disiplin tinggi seperti rakyat Korea Selatan, Jepang dan Tiongkok. Selain itu rakyat Indonesia juga bukan termasuk rakyat yang patuh pada aturan atau patuh pada anjuran pemerintah.

Sayangnya masyarakat kita, lanjut dia, juga belum mematuhi pemimpin ulama atau tokoh agamanya, masyarakat kita belum sampai pada level ketaatan yang cukup kepada ulama.

"Dengan demikian kasus-kasus vCOVID-19 ini akan terus berlangsung untuk waktu yang mungkin akan lebih lama dibandingkan negara-negara lainnya dimana kasus COVID-19 mengalami penurunan," kata Prof. Hasbullah Thabrany.

Imbauan Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud dalam usaha mencegah penyebaran pandemi COVID-19. ANTARA/HO
Imbauan Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud dalam usaha mencegah penyebaran pandemi COVID-19. ANTARA/HO

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa negara-negara yang pernah menjadi episentrum COVID-19 seperti Iran, Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang sudah mengalami penurunan kasus, namun di Indonesia masih mengalami peningkatan.

"Apa yang bisa dilakukan? saya kira kalau pemerintah terlalu diandalkan maka tidak akan mungkin, maka kita semua harus berperan sebagai komplementer atau suplementer dimana kita mengisi apa yang kurang supaya kita bisa mencegah keluarga, tetangga dan teman agar tidak terinfeksi COVID-19," ujarnya.

Baca Juga:

Sebanyak 81 Pasien Corona di Jawa Timur Dinyatakan Sembuh

Selain itu, publik juga diminta untuk menyebarkan berita benar bukan hoaks dalam upaya penanggulangan COVID-19 ini. Prof. Hasbullah Thabrany juga mengimbau publik harus bersabar hingga pandemi tersebut berakhir, setelah berakhir barulah masyarakat bisa pulang kampung atau melakukan pertemuan seperti halal bi halal dan sebagainya.

Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya disiplin kolektif dalam mengatasi wabah COVID-19.

Ia mengatakan bahwa semua harus disiplin mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi penularan virus corona penyebab COVID-19. (*)

Baca Juga:

Hemat dan Jangan Buang Makananmu Saat #DirumahAja

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan