Pajak Hiburan Merosot, DPRD Jakarta Soroti Pengusaha Buka Kucing-kucingan


Kawasan Little Tokyo Jakarta. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - DPRD DKI geram dengan kinerja Badan Pendapatan Daerah (Bapeda) ihwal penghasilan pajak tempat hiburan malam (THM). Pasalnya THM banyak yang beroperasi saat pandemi COVID-19, tapi pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI dari pajak hiburan hanya sedikit.
Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi C, Jupiter menegaskan, pajak yang didapat dari tempat hiburan jauh lebih dikit dari pada pajak parkir dan tempat makan. Dari laporan, pajak hiburan hanyak Rp 35 miliar sedangkan pajak restoran sebanyak Rp 1 triliun dan pajak parkir sampai Rp 153 miliar.
Baca Juga:
PPKM Jakarta Diperketat, Kawasan Wisata Ancol Tutup Mulai 24 Juni
"Kira -kira kalian Bapeda merasa dibohongi nggak ? apa pengusahanya yang pura pura tolol atau kalian (Bapeda) yang dibohongi?," tanya Jupiter saat Rapat Kerja Komisi C bersama Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Rabu(23/06/2021).
Jupiter menegaskan, selama ini banyak ia temui adanya usaha karaoke yang buka kucing-kucingan atau buka secara diam-diam setiap malam dan itu sangat merugikan PAD DKI.
"Beberapa tempat hiburan malam mulai dari Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara baik itu yang di Senayan dan bahkan yang di Jakarta Selatan Taman Senopati semuanya masih buka. Dari luar kelihatan sepi tapi dalamnya masih beroperasi," jelasnya.
Ia pun menduga, terjadi kebocoran pajak lantaran sejumlah tempat hiburan tetap beroperasi di masa pandemi namun PAD masih minim. "Dan itu yang seharusnya menjadi PAD akhirnya menjadi kebocoran," terangnya.

Politisi Partai Nasdem ini, meminta Bapeda DKI untuk memberikan target pendapatan daerah lima wilayah Pemerintah Kota yang ada di ibu kota.
"Maka dari itu mari kita bersama-sama agar Jakarta harus bangkit. Dan menurut saya dengan angka PAD saat ini jauh di bawah target," tegas Jupiter.
Dengan kurangnya target PAD itu, kata Jupiter, menjadi tolak ukur kinerja yang telah dilakukan Bapeda DKI Jakarta. Jupiter yakin jika Bapeda tegas dan serius serta ada komitmen dalam jangka dua bulan angka PAD DKI akan jauh lebih baik. (Asp)
Baca Juga:
Polisi Kaji Pembatasan di Kawasan Nongkrong dan Kuliner Jakarta Dipercepat
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono-Rano Hadir di Jakarta Bersholawat, Doakan Ibu Kota Aman

KAI Dapat PSO Rp 5,8 T untuk Subsidi Tiket LRT Jabodebek dan KRL Jabodetabek Tahun 2026

Menilik Konservasi Tugu Pancoran Simbol Kemajuan Dirgantara Indonesia di Kota Jakarta

Potret Galian Pipa Limbah di Jalan TB Sumatupang Jaksel Ditargetkan Rampung Desember 2025

Gulkarmat: 65% Kasus Kebakaran di Jakarta Akibat Masalah Kabel Listrik

Potret Kondisi Jakarta Pasca Demo, Warga Sudah Kembali Beraktivitas Normal

Jakarta Sudah Aman, Gubernur Pramono Cabut Kebijakan WFH ASN Pemprov

Menkeu Sri Mulyani Pastikan Tidak Ada Kenaikan Pajak Baru di 2026

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Hari Ini Transjakarta Kerahkan 4.907 unit Angkut Penumpang, Tarif Masih Rp 1 Sampai 7 September 2025
