Paduan Sastra dan Keroncong Menghibur Hati yang Kosong


Taman Indonesia Kaya kembali sajikan hiburan untuk warga Semarang. (Foto: Dok/Galeri Indonesia Kaya)
SASTRA memiliki keindahan dalam bertutur. Keroncong punya irama merdu yang menghibur. Bagaimana bila keduanya disatukan dalam pertunjukan? Ide tersebut ditampilkan oleh Komunitas Sastrawan Semarang di Taman Indonesia Kaya pada Sabtu (9/9).
Hasilnya maknyus. Hati yang kosong terasa berisi. Jiwa yang lengang jadi ramai. Masing-masing penampil berusaha membawakan karyanya dengan apik.
Mereka antara lain NWU Gabriel Genesis, Slamet Unggul, Wahyu Nur Baskoro, Roely Slamet, Didit Jepee, Nawir, Fransiska Ambar, Maya Ofifah Kristanti, dan iringi oleh Orkes Berkah Dalem.
“Kegiatan kami di Taman Indonesia Kaya menjadi media bagi kami untuk menghibur masyarakat kota Semarang, terutama generasi muda untuk mengenal dan mengetahui lebih dalam lagi mengenal sastra,” ucap NWU Gabriel Genesis, perwakilan dari Komunitas Sastrawan Semarang dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Senin (11/9).
Baca juga:
Joget Sambil Lestarikan Budaya Bersama Electroma di Galeri Indonesia Kaya

Selama kurang lebih 90 menit, panggung Taman Indonesia Kaya diramaikan dengan penampilan dari Komunitas Sastrawan Semarang yang diiringi dengan alunan musik keroncong dari Orkes Berkah Dalem yang terdiri dari tujuh musisi dan juga empat penyanyi.
Sebanyak delapan penyair yang tergabung dalam Komunitas Sastrawan Semarang menghibur para penikmat seni yang memenuhi Taman Indonesia Kaya dengan puisi-puisi yang mereka ciptakan.
“Tak hanya sastra, kami juga memadukan pembacaan syair dan juga puisi dengan diiringi alunan musik keroncong yang kental dengan kebudayaan Nusantara,” lanjut Gabriel.
Baca juga:
Rayakan Hari Anak, Galeri Indonesia Kaya Hadirkan 2 Pertunjukan Menarik

Adapun masing-masing penyair membacakan karya puisi yang mereka ciptakan sendiri dengan amat mendalam. NWU Gabriel Genesis membacakan Harapan Merah Putih, Slamet Unggul membacakan Aku dan Semarang serta Laki-laki Pembawa Buku, Wahyu Nur Baskoro membacakan Kau yang Kucinta dan Di Timur Matahari, Roely Slamet membacakan Darah Tulang dan Bendera.
Kemudian Didit Jepee membacakan Rendezvous Seberkas Pelangi dan Tegang, Nawir membacakan Generasi Muda Cinta Negeri, Fransiska Ambar membacakan Pagi yang Sejuk dan Maya Ofifah Kristanti membacakan Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian.
Tak hanya membawakan ciptaannya sendiri, para beberapa penyair juga membawakan karya penyair lain.
”Pertunjukan ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengakrabkan sastra kepada generasi muda dan memberikan inspirasi bagi mereka untuk mengembangkan minat dalam dunia sastra sehingga muncul para calon-calon sastrawan di masa yang akan datang,” pungkas Program Director Renitasari Adrian. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Lagu Ikonik Naif 'Piknik 72' Dibawakan oleh Pee Wee Gaskins dan Jadi Bagian Mini Album, Simak Liriknya

Lagu 'sad face :(' dari No Na Bentuk Eksistensi, Bicara Toxic Relationship

Lirik Lagu 'Dreams, Books, Power and Walls' dari JANNABI Bicara Tentang Idealisme

Lirik Lagu “MASAHITAM” Kritik Pedas DRIVEN BY ANIMALS untuk Ketidakadilan dan Kemiskinan

Lirik Lagu 'Perempuan' dari Tarrarin, Bentuk Apresiasi dan Persembahan Khusus

TADI Gandeng Kafin Sulthan dalam Single “Surga Sementara”, Ketika Kebahagiaan Bersifat Fana tetapi Abadi untuk Dikenang

'Balik Kanan' Bicara Tentang LDR dari Mata Seorang Mario G Klau, Berikut Liriknya

Michael Jackson Ajak Pendengar Tumbuhkan Rasa Cinta, Perdamaian, Kepedulian Lewat ‘Heal the World’, Simak Liriknya

Lirik 'Breaking Dawn' dari The Boyz, Jembatan 3 Bahasa dalam 1 Lagu

Lirik Lagu 'Iconik' dari Album Terbaru dari ZEROBASEONE
