Pabrik iPhone di Tiongkok Imbau Karyawannya untuk Tak Kembali Bekerja


Pabrik perakit iPhone di Tiongkok imbau karyawannya untuk berhenti bekerja sementara (foto: pixabay/pexels)
PERUSAHAAN manufaktur iPhone, Foxconn, mengatakan pada karyawan di markas besarnya di Shenzhen untuk tak kembali bekerja pada 10 Februari sesuai rencana.
Sementara itu, Foxconn telah memberikan subsidi masker wajah medis untuk para pekerjanya saat menjalankan kegiatan produksi.
Baca Juga:
Instagram Segera Hadirkan Notifikasi untuk Akun Teman yang Pantas Di-unfollow

Kedua keputusan tersebut dimaksudkan untuk melindungi pekerjaan Foxconn serta membantu mencegah penyebaran virus corona.
Foxconn memproduksi sebagian besar iPhone di lokasi terpisah di Shenzhen utara, Zhengzhou. Sementara yang lainnya dirakit oleh pegatron di luar shanghai. Hanya sejumlah kecil yang dibuat oleh Foxconn di Shenzen.
Namun, bloomberg mengatakan belum jelas apakah kebijakan Shenzhen meluas ke fasilitas lain Foxconn. "Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua orang, serta mematuhi langkah-langkah pencegeahan virus dari pemerintah, kami mendesak kalian untuk tak kembali ke Shenzen" tulis perusahaan itu dalam pesan teks pada karyawan, seperti yang dilansir dari laman The Verge.
Baca juga:
15 Tahun Berdiri Google Maps Terus Lakukan Peningkatan, Intip Fitur Barunya
Lebih lanjut, perusahaan tersebut menambahkan "Kami akan memberi tahu kamu tentang situasi di kota. perusahaan akan melindungi hak dan kepentingan yang terkait dengan pekerjaan semua orang dalam beberpa waktu ini"

Foxconn telah memperbaiki beberapa produksinya dengan cara menggunakan masker wajah medis. Masker tersebut akan diproduksi untuk digunakan ratusan ribu karyawannya, namun pada akhir bulan, perusahaan berharap untuk membuat dua juta masker sehari.
Sebagai mitra utama manufaktur iPhone, dan pabrik swasta terbesar di Tiongkok, penanganan Foxconn pada wabah virus corona dipandang sebagai indokator kunci tentang dampak virus itu terhadap industri teknologi.
Fasilitas Foxconn di Zhengzhou sendiri dimaksudkan untuk kembali berproduksi pada 10 Februari mendatang, meski perusahaan mengatakan bahwa karyawan yang kembali dari luar provinsi akan diasingkan selama 14 hari. (ryn)
Baca Juga:
Instagram Kalahkan Pendapatan YouTube Per Tahun, Nilainya Sangat Fantastis
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
