PA 212 Kaitkan Wabah Virus Corona dengan Penyiksaan Etnis Uighur


Habib Novel Bamukmin (kanan) didampingi kuasa hukumnya Ali Lubis seusai menjalani pemeriksaan TPPU dana Yayasan Keadilan untuk Semua di Bareskrim Mabes Polri di Jakarta Pusat, Senin (13/2). (Foto MP/Y
MerahPutih.com - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengaitkan kemunculan virus corona di Kota Wuhan, Tiongkok dengan perlakuan Negeri Tirai Bambu itu terhadap muslim Uighur.
Menurutnya, virus tersebut merupakan peringatan terhadap pemerintah Tiongkok untuk tidak melakukan penindasan terhadap muslim Uighur.
Baca Juga
"Dalam kaca mata agama, virus ini adalah tentara-tentara Allah yang (muncul) bukan tidak ada sebabnya," kata Novel kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/1).

"Karena sebabnya pemerintah China yang mayoritas komunis sangat menindas rakyat Uighur. Dan ini adalah peringatan kepada pemerintah China untuk tidak melakukan genosida," sambungnya.
Novel berharap pemerintah Indonesia mengambil langkah preventif untuk mencegah dan mengantisipasi masuknya virus corona ke Tanah Air. Salah satu caranya, dengan menutup jalur penerbangan dari China yang merupakan negara asal virus tersebut.
"Kami berharap agar pemerintah segera ambil tindakan preventif untuk menutup arah kedatangan dari China di bandara- bandara di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga
Sri Mulyani: Optimisme 2020 Berbalik dalam Seminggu karena Virus Corona
Novel juga meminta pemerintah membuat larangan sementara untuk tidak berkunjung ke Tiongkok. Pemerintah, lanjut Novel, juga harus mendata dan memeriksa para pendatang khususnya yang dari Tiongkok
"Warga negara Indonesia juga tidak berkunjung ke Tiongkok, serta disini pun hindari dari tempat-tempat keramaian. Pemerintah harus data atau cek para pendatang yang sudah terlanjur datang ke Indonesia," paparnya.
Tak hanya itu, ia juga mengusulkan supaya pemerintah menutup pasar-pasar yang menjual hewan yang tak lazim. Pasalnya, virus corona disebut-sebut bersumber dari sejumlah hewan.
"Tutup pasar-pasar di Indonesia yang menjual hewan yang tak lazim untuk dimakan," jelas tokoh Front Pembela Islam (FPI) ini.

Lebih jauh, Novel berpendapat, jika cara-cara tersebut tak mampu mencegah penyebaran wabah virus corona, maka jalan terakhir adalah diselesaikan secara militer.
"Karena virus corona ini sangat mematikan dengan begitu cepat, cukup di China saja virus corona menyebar. Dan kalau perlu diselesaikan secara militer agar dunia bisa terselamatkan," ungkapnya.
Baca Juga
Waspada Virus Corona, Begini Kebijakan Inggris bagi Mereka yang Datang dari Tiongkok
Lantas, cara militer seperti apa yang dimaksudkan Novel dalam menyelesaikan wabah virus corona.
"Ketika pemerintah sudah kewalahan dan semua terbatas untuk bisa menuntaskan virus corona tersebut dan sudah tidak ada pilihan lain, maka jalan terakhir membumihanguskan karantina tersebut beserta isinya demi menyelamatkan manusia seisi dunia," pungkas Novel. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
