Orangtua dengan Anak Berkebutuhan Khusus Harus Menerima dan Mendukung Anak


Orangtua ABK harus memberikan dukungan pada anak(Foto: onmed)
KONDISI anak berkebutuhan khusus (ABK) harus diterima dan diberikan dukungan oleh orang sekitar. Tidak terkecuali bagi orang terdekat mereka. Terutama orangtua kandung yang harus selalu berperan dalam mendidik ABK.
Akan sulit jika memberikan edukasi kepada ABK jika tidak ada dukungan orangtua. Mungkin sang anak sudah disekolahkan di sekolah berkebutuhan khusus. Tapi akan percuma jika orangtua masih belum memahami kondisi sang anak.
Maksudnya adalah, masih banyak orangtua yang meminta hal muluk-muluk dari anak mereka yang berkebutuhan khusus terkait masalah pendidikan. Mereka memiliki ekspektasi yang tinggi. "Target mereka (orangtua) terlalu muluk-muluk di awal. Mereka tidak mengetahui kemampuan anaknya," kata Aditya Bernardi, Wakil Kepala Sekolah Spectrum kepada merahputih.com melalui telefon.
Menurut Aditya, dalam proses memberikan pemahaman pelajaran kepada ABK tidak bisa disamakan dengan murid sekolah reguler. Jika biasanya sekolah reguler memiliki banyak target setiap semester, berbeda dengan Sekolah ABK.
Target pengajar ABK dalam satu semester hanya satu sampai dua hal. Bahkan, di Sekolah Spectrum sendiri tidak menggunakan sistem semester, tapi caturwulan. Sehingga evaluasi yang diberikan setiap satu caturwulan bisa lebih fokus.

Meskipun hanya memiliki target yang sedikit, khusus bagi ABK, pencapaian target tersebut merupakan suatu kemajuan. Karena sekecil apapun peningkatan setiap harinya merupakan keberhasilan dari proses pengajaran. "Guru special needs targetnya mungkin cuma satu sampai dua hal dalam satu term. Tapi itu adalah hal yang penting," terang pria yang akrab disapa Pak Adit itu.
Baca juga: Selalu Berikan Respons Positif pada ABK
Eko Wibowo, salah satu Guru Sekolah Spectrum yang juga menjabat sebagai Kordinator Program Seni Rupa dan Seni Musik di sekolah itu mengatakan memberikan edukasi kepada ABK kembali lagi secara individu. Karena kondisi setiap anak selalu memiliki perbedaan.
Guru yang akrab disapa Pak Eko itu mengaku memiliki 20 murid dalam kelasnya. Namun, seluruh murid memiliki karakter masing-masing dalam menerima pelajaran. Sehingga ia memiliki metode pembelajaran berbeda kepada setiap anak. "Ada 20 anak dan 20 metode pengajaran," jelas Eko kepada merahputih.com.
Contohnya ada anak yang senang berimajinasi dalam belajar. Saat memberikan pelajaran kepada murid tersebut ia melakukan cara bercerita terlebih dulu. Sehingga saat diberikan pelajaran menggambar sang anak dapat menggambar sesuatu berdasarkan cerita Eko.

Selain itu kata Eko amat penting saat memberikan edukasi kepada ABK dan diakhiri dengan pujian. Walaupun dalam praktek yang dilakukan, ABK tidak bisa memberikan hasil yang sempurna. Misalnya saat menggambar sesuatu yang tidak sesuai dengan contoh. "Di sini bukan tempatnya jadi pelukis. Di sini proses yang dilihat, tambah Eko.
Akan tetapi, Aditya mengatakan yang tersulit ialah saat harus mendidik ABK yang sudah mengalami brain damage. Sebab kata Aditya, kondisi tersebut membuat ABK semakin sulit untk melakukan tindakan. Sehingga perkembangan yang terjadi pada ABK akan selalu mengalami kemunduran.
Tidak lupa Aditya berharap agar masyarakat semakin peduli dengan kehadiran ABK. Karena bukan ABK saja yang memiliki kekurangan, melainkan setiap orang. Karenanya alangkah baiknya jika ABK selalu dirangkul orang sekitar. "Semua orang spesial, jadi tidak ada yang berkelainan," tutup Aditya. (ikh)
Baca juga: ABK Memiliki Kemampuan di Bidang Ketrampilan yang Luar Biasa
Bagikan
Berita Terkait
Karakter Film 'Jumbo' Hadirkan Warna Baru di Playlist Anak Spotify

Diamond Kids Fest 2024 Dukung Eksplorasi Cita-Cita Anak

Bank DKI Berikan Bantuan ADHIV Melalui Komisi Penanggulangan AIDS DKI

Vaksin Polio Semarakkan Hari Anak Nasional di Jakarta

Hari Anak Nasional, Jokowi: Harus Disiapkan Kepintaran, Juga Karakternya

RAN Siapkan Album untuk Sambut Hari Anak Nasional

Pj Heru Berpesan agar Anak Indonesia Bijak dalam Berinternet dan Media Sosial

Seribu Lebih Narapidana Anak Dapat Remisi saat Peringatan HAN 2023

Peringatan HAN, Jokowi: Perlindungan dan Kesempatan bagi Anak Pertaruhan Masa Depan Bangsa
