Opat Kalima Pancer, Ikat Kepala Sunda Simbol Keharmonisan Manusia Dengan Unsur Alam


Ikat Kepala Khas Sunda (Foto: Sucitra)
Merahputih Budaya- Nusantara teramat kaya dengan tradisi dan budaya mode yang begitu banyak jumlahnya. Di Banten ada sekelompok masyarakat adat yang memiliki tradisi mode berupa Iket (Ikat Kepala) yang khas dan menunjukan kearifan nenek moyang orang-orang Sunda.
Selain Suku Baduy, Kasepuhan Banten Kidul merupakan kelompok masyarakat yang masih melestarikan tradisi budaya tersebut.
Meski hanya meliputi beberapa desa tradisional, dan semi tradisional, namun penghargaan mereka terhadap budaya leluhur terbilang masih 'kental'.
Adapun kasepuhan itu antara lain, Kasepuhan Ciptagelar, Kasepuhan Cisungsang, Kasepuhan Cisitu, Kasepuhan Cicarucub, Kasepuhan Citorek, serta Kasepuhan Cibedug. Kasepuhan Ciptagelar itu sendiri, melingkupi dua Kasepuhan, yaitu Kasepuhan Ciptamulya dan Kasepuhan Sirnaresmi.
Kelompok masyarakat adat ini semuanya memakai Iket Sunda yang pada dasarnya terbagi dalam dua jenis. Pertama yaitu Iket Buhun asli warisan leluhur kampung-kampung adat yang belum terkontaminasi budaya luar, kedua adalah Iket Rekaan yang merupakan kreasi masyarakat modern.
Menurut Kang Rohendi, budayawan dedengkot Bale Seni Ciwasiat yang bermukim di Pandeglang Banten, Iket Buhun berbentuk segi empat, yang panjang dan lebarnya sekira 1 meter. Pusat dari bentuk segi empat itu mewakili 'Diri' kita, sedangkan empat sisinya mewakili unsur-unsur alam, yaitu Angin, Cai (Air), Seuneu (Api), dan Taneuh (Tanah).
"Diri dan empat unsur alam pada bentuk Iket itu disebut dengan Opat Kalima Pancer, yang berarti diri kita sebagai manusia pemakainya menyatu dengan empat unsur utama alam," terangnya kepada merahputih.com, Rabu (25/5/2016).
Opat Kalima Pancer tersebut selain merupakan bentuk, juga merupakan tahap awal ketika hendak melipat Iket, dimana kain tersebut dibentangkan seluruhnya hingga sempurna berbentuk segi empat, dan seluruh polanya dapat kita lihat dengan jelas. (Ctr)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Mengenal Wayang Garing, Kesenian asal Banten yang Terancam Punah
