Okupansi Hotel di Yogyakarta Naik 35 Persen pada Akhir Pekan


Petugas hotel Tentrem sedang membersihkan ruangan. (Foto: MP/Humas Hotel Tentrem)
MerahPutih.com - Jumlah pengunjung di sejumlah hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai meningkat. Okupansi hotel naik terutama saat akhir pekan.
Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Dedy Pranawa Eryana mengatakan, kenaikan terjadi pada hotel kelas menengah dan atas.
Baca Juga:
New Normal, Solo Bolehkan Acara Pernikahan Diadakan di Hotel
“Mulai Jumat, Sabtu, dan Minggu, okupansi hotel bintang bisa mencapai 35 persen, terutama untuk sektor tengah,” kata Dedy di Yogyakarta, Kamis (24/06).
Sedangkan untuk hotel nonbintang, harus puas dengan okupansi lima hingga sepuluh persen.
Menurut Deddy, kenaikan ini dipicu maraknya pemberian diskon besar-besaran yang diberikan pengelola hotel di akhir pekan. Sementara di hari biasa, tingkat okupansi masih rendah.
"Harga kamar pada akhir pekan justru lebih murah dibanding hari lainnya. Makanya kalau weekend ramai. Saat hari biasa sepi," jelas Dedy.

Selain itu, sejumlah hotel sudah menerapkan standar protokol new normal dalam kegiatan sehari-hari perusahaan. Pengelola hotel pun gencar melakukan promosi soal penerapan standar protokol new normal ini pada masyarakat. Hal ini membuat masyarakat merasa aman dan nyaman untuk berwisata kembali di Yogyakarta.
“Tamu yang menginap pun rata-rata berasal dari wilayah di sekitar DIY. Bahkan banyak dari dalam DIY. Mungkin masyarakat ingin menghilangkan kejenuhan setelah beberapa waktu beraktivitas dari rumah,” katanya.
Namun demikian, Deddy mengatakan sudah banyak wisatawan dari luar daerah yang menanyakan apakah objek wisata dan hotel di DIY sudah kembali beroperasi.
“Bahkan ada yang sudah mengajukan reservasi, misalnya dari Lampung, Sukabumi, dan Kalimantan. Tetapi kami jelaskan bahwa belum banyak objek wisata yang buka sehingga mereka memundurkan jadwal kunjungan,” katanya.
Berdasarkan catatan PHRI DIY, 63 400 dari hotel dan restoran yang tergabung dalam organisasi sudah kembali beroperasi dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat.
Publik Relation Manager Hotel Tentrem di Kabupaten Sleman Adventa Pramushanti mengatakan, okupansi pengunjung hotelnya turut meningkat. Peningkatan ini terjadi di minggu kedua Juni 2020.
"Saat awal pandemi terjadi jumlah pengunjung ke hotel kami di tidak mencapai belasan. Kadang hanya di bawah lima orang per hari. Tapi sejak 15 Juni kemarin, pengunjung hotel bisa di atas 20-an," jelasnya.
Baca Juga:
Ketatnya Penerapan Protokol Anti COVID-19 di Hotel Surabaya Ini
Bahkan saat akhir pekan Minggu lalu, jumlah pengunjungnya di atas 80 orang per hari.
Peningkatan ini terjadi karena pengelola hotel Tentrem mengeluarkan special price serta gencar mempromosikan penerapan new normal di hotelnya.
"Kami keluarkan harga promo. Harga kamar di sini start from Rp1 juta per malam. Kami sediakan masker, hand sanitizer, tisu disinfektan, dan hand extension untuk pencet atau memegang sesuatu," jelas Venta.
Pihaknya juga rutin membersihkan seluruh ruangan setiap hari dengan disinfektan baik dengan menggunakan sprayer maupun dengan kain microfiber. Selain itu, pendingin udara turut dipasangkan UV filter sehingga terbebas dari virus dan bakteri.
"Dalam hal makanan kami menyiapkan hidangan makanan dalam bentuk bento box dan memilihkan menu-menu makanan yang menyehatkan dan meningkatkan antibodi," pungkasnya. (Teresa Ika)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
