Ogah Buat Keputusan Salah, Alasan Abe Mundur Dari PM Jepang

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 Agustus 2020
Ogah Buat Keputusan Salah, Alasan Abe Mundur Dari PM Jepang

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (Foto: Antara).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Perdana Menteri terlama Jepang Shinzo Abe memutuskan untuk mundur dari jabatannya. PM Matahari Terbit ini, harusnya berakhir pada 2021. Tetapi, Abe yang berusia 65 tahun mengalami radang pada sistem pencernaan selama bertahun-tahun, kondisinya diperkirakan memburuk.

Abe menyampaikan bahwa kondisi kesehatannya mulai menurun sejak sekitar pertengahan bulan Juli. Ia tidak ingin masalah kondisi kesehatannya nantinya akan mengakibatkan suatu kesalahan dalam membuat keputusan-keputusan kebijakan yang penting.

Sebelumnya, media lokal Jepang pada Selasa (25/8) menggambarkan bahwa PM Abe berencana mengadakan konferensi pers, paling cepat pekan ini, untuk menyampaikan keterangan soal kondisi kesehatannya setelah kunjungannya ke rumah sakit baru-baru ini memicu kekhawatiran publik.

Baca Juga:

PM Jepang Minta Korea Utara Menahan Diri

Abe pada Senin (24/8) mengunjungi rumah sakit di Tokyo untuk kedua kalinya dalam beberapa hari dan mengatakan bahwa dia telah menerima hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pekan lalu serta menjalani pemeriksaan tambahan.

Setelah kunjungan ke rumah sakit, PM Abe mengatakan, kepada wartawan dia ingin berbicara lagi nanti tentang pemeriksaan medisnya.

Stasiun penyiaran TV Tokyo, yang mengutip sumber pemerintah, pada Selasa melaporkan bahwa konferensi pers kemungkinan diadakan paling cepat pekan ini untuk memberikan informasi terbaru tentang kesehatan Abe, serta langkah-langkah pemeriksaan tambahan untuk COVID-19.

Sebelumnya, dilansir Kantor Berita Antara, Juru Bicara pPemerintah Jepang Yoshihide Suga menegaskan, terlalu dini untuk membicarakan era politik pasca-Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

PM Abe
PM Shinzo Abe. (Foto: Antara).

Setelah Abe mundur, dilansir BBC Indonesia, seorang pejabat pelaksana tugas perdana menteri akan menggantikan Abe. Tetapi, tiada batas waktu berapa lama sang pejabat bertugas pada jabatan tersebut.

Deputi Perdana Menteri Taro Aso, yang juga menteri keuangan, adalah calon pengganti utama. Diikuti oleh Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.

Di Jepang, seorang pelaksana tugas perdana menteri tidak bisa menggelar pemilihan cepat, namun yang bersangkutan bisa memimpin pada urusan lain seperti perjanjian-perjanjian dan anggaran sampai ketua partai yang baru dan perdana menteri dipilih secara resmi.

Pengunduran diri Abe yang kedua kalinya ini, akan memicu pemungutan suara di dalam Partai LDP untuk menggantikan Abe sebagai ketua. Pemilihan ini akan disusul oleh pemungutan suara di parlemen untuk menentukan sosok perdana menteri. Orang yang dipilih akan menjabat sebagai perdana menteri sampai masa jabatan Abe selesai pada September 2021.

Baca Juga:

Presiden Jokowi Terima Kunjungan Mantan PM Jepang

#PM Jepang Shinzo Abe #Jepang
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Yamagami mengaku bersalah atas dakwaan yang dibacakan jaksa.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
 Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
ShowBiz
JO1 Rilis EP 'Handz In My Pocket', Jadi Simbol Kepercayaan dan Potensi Diri
JO1 menegaskan ciri khas musikal mereka lewat EP Handz In My Pocket.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 24 Oktober 2025
JO1 Rilis EP 'Handz In My Pocket', Jadi Simbol Kepercayaan dan Potensi Diri
Indonesia
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang
Sanae Takaichi mencatatkan sejarah sebagai Perdana Menteri perempuan pertama Jepang.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang
Dunia
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Sebelumnya, produsen bir ternama ini terpaksa menghentikan seluruh operasi akibat serangan siber.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Indonesia dan Jepang Sepakat Lakukan Pertukaran 500 Ribu Penduduk dalam 5 Tahun
Konten tentang Pemerintah Indonesia merencanakan pertukaran pendidikan dengan Jepang sempat beredar di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Indonesia dan Jepang Sepakat Lakukan Pertukaran 500 Ribu Penduduk dalam 5 Tahun
Indonesia
Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka
Paviliun Indonesia di Expo 2025 Osaka mengangkat tema besar terinspirasi filosofi Bali Tri Hita Karana, menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Program pengirima 10 juta WNI ke Jepang ini disebut-sebut bakal berlangsung setidaknya lima tahun kedepan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
ShowBiz
RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang
Album baru RADWIMPS akan memuat 12 lagu, 10 lagu baru dan 2 materi yang telah dirilis sebelumnya.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang
Olahraga
Indonesia dan Jepang Perkuat Diplomasi Olahraga, Fokus Cetak Atlet Kelas Dunia
Diplomasi Olahraga kedua negara mencakup sejumlah hal, termasuk pengembangan pencak silat di Jepang.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Indonesia dan Jepang Perkuat Diplomasi Olahraga, Fokus Cetak Atlet Kelas Dunia
Bagikan