Pilih Jalan Berbeda, Nintendo Tolak Penggunaan AI dalam Game
Nintendo tolak penggunaan AI dalam game. Foto: Nintendo
MerahPutih.com - Pencipta Super Mario, Shigeru Miyamoto mengatakan, bahwa ia ingin menjaga Nintendo agar tetap ‘istimewa’ dan tidak bergantung pada kecerdasan buatan saat membuat game.
Kecerdasan buatan menjadi topik yang semakin hangat dalam industri video game. Sebelumnya, Xbox dan EA sudah menggunakan teknologi tersebut dalam pengembangan game-nya. AI juga disebut dapat membantu memangkas waktu pengembangan game.
Banyaknya penerbit game yang mencoba menggunakan AI, membuat para pekerja khawatir jika hal itu dapat mengorbankan pekerjaan mereka. Menurut kabar yang berembus pada awal musim panas ini, para pengisi suara menentang kehadiran AI di industri game.
"Tuan Yamauchi [mantan bos Nintendo yang pertama kali membawa perusahaan itu ke bisnis gim] dulu pernah memberi tahu kami bahwa kami tidak pandai berkelahi: ‘Kami lemah – jadi jangan cari masalah dengan perusahaan lain,’ kata Miyamoto dalam wawancara dengan New York Times.
Baca juga:
Nintendo Ungkap Perangkat Nirkabel Baru, Terhubung ke Switch 2?
Pesan dari mantan presiden Nintendo itu, tampaknya masih berlaku setelah ia keluar pada 2002 silam.
"Mungkin tampak seperti kami hanya bergerak ke arah yang berlawanan, tetapi sebenarnya kami berusaha menemukan apa yang membuat Nintendo istimewa," tambahnya.
Perkembangan terbaru dalam AI dan game menjadi keberhasilan Google dalam mengajarkan teknologi untuk menciptakan kembali game klasik Doom, meski tidak terlalu sempurna.
Lalu, serikat pekerja The Screen Actors Guild dan Replica Studios, telah mengumumkan 'perjanjian suara AI yang inovatif', yang membuat para seniman menjadi marah.
Baca juga:
Tahun lalu, Xbox juga menjalin kerja sama dengan perusahaan yang akan membantunya untuk mengembangkan perangkat AI di studionya.
Salah satu kejutan terbesar tahun ini dibuat oleh Palworld, yang dituduh melatih AI untuk menciptakan makhluk seperti Pokemon dalam game-nya. Pengembangnya kini dituntut oleh The Pokemon Company karena melanggar 'beberapa hak paten'.
Meski sebagian besar industri video game ingin menggunakan AI di masa mendatang, tetapi Nintendo tetap memilih metode yang lebih tradisional. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
Performa OPPO Find X9 Ultra Diklaim Luar Biasa, Dibekali Kamera Utama 200MP
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Dian Sastrowardoyo: Peran Perempuan Krusial di Tengah Disrupsi Teknologi AI
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta