Musik

Ngayogjazz 2019 Mengenang Djaduk

P Suryo RP Suryo R - Senin, 18 November 2019
Ngayogjazz 2019 Mengenang Djaduk

Ngayogjazz 2019 untuk mengenang Djaduk Ferianto. (Foto: MP/Teresa Ika)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEMBALI Ngayogjazz digelar kali ini diadakan di Dusun Kwagon, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman DIY pada Sabtu 17 November 2019. Tujuh panggung digelar sebagai tempat para musisi dan seniman pamer kebolehan. Tak hanya musisi jazz lokal, Ngayogjazz 2019 turut dimeriahkan sejumlah musisi jazz international.

Mengambil tema Satu Nusa, Satu Jazznya Ngayogjazz masih bertahan dengan konsep nonton jazz apik ala wong ndeso. Namun, suasana duka terselip diantara kemeriahan konser musik Ngayogjazz 2019. Pelaksanaan Ngayogjazz kali ini terasa tak lengkap tanpa Djaduk Ferianto. Seluruh pengisi acara dan panitia pun mempersembahkan penampilan dan karya spesial untuk almarhum.

Baca Juga:

Tahun ini, Djaduk Ferianto 'Dipaksa' Tidur Jelang Ngayogjazz

ngayogjazz
Frau Leilani Hermiasih membawakan lagu Nderek Dewi Mari. (Foto: MP/Teresa Ika)

Dimulai dari pawai pembukaan acara, warga Kwagon melakukan kirab budaya dari pintu masuk acara menunju pintu keluar. Beberapa peserta kirab membawakan benda yang mengingatkan pengunjung pada sosok musisi legenda ini. Lukisan karikatur berwajah Djaduk dipegang dengan hati-hati oleh peserta kirab yang menggunakan pakaian adat Jawa.

Memori pengunjung pada maestro musik fenomenal ini agaknya tak akan lekang oleh waktu. Satu persatu musisi turut mengungkapkan kenangan mereka atas sosok mendiang Djaduk. Frau Leilani Hermiasih sempat mengungkapkan kesedihannya kehilangan sosok idolanya.

ngayogjazz
Ngayogjazz 2019 tetap membawa semangat orang desa menikmati musik jazz. (Foto: MP/Teresa Ika)

"Mas Djaduk memang meninggalkan kita secara fisik, Tapi semangat dan karyanya tetap dihati kita selamanya," ujar Frau.

Iapun membawakan lagu ciptaan Djaduk, Nderek Dewi Maria sebagai wujud penghormatannya pada penggagas Ngayogjazz ini. Frau mengatakan lagu tersebut adalah lagu favorit sang ayah.

"Ayah saya senang sekali mendengarkan lagu ini. Saat ia meninggal, lagu ini diputar saat prosesi pemakanannya. Maka lagu ini selalu mengingatkan saya akan ayah dan Mas Djaduk," tuturnya sambil memainkan alunan melodi lagu Nderek Dewi Maria di piano.

Baca Juga:

Mahfud MD Kenang Mendiang Djaduk Saat Pembukaan Ngayogjazz

ngayogjazz
Wajah Djaduk Ferianto dari ranting kayu. (FotoL MP/Teresa Ika)

Perlahan rasa duka menyelimuti penonton di panggung Empyak ketika alunan piano berbunyi. Rasa inipun menguap bersama dengan berakhirnya lagu Nderek Dewi Maria. Jalan sedikit tak jauh dari panggung Blandar, terdapat rumah tradisional Jawa disulap menjadi museum yang diberi nama Mesioum Jazz. Kenangan tentang Djaduk tergambar jelas di tempat ini. Adik dari Butet Kertaredjasa ini sengaja menghadirkan Mesioum Jazz sebagai sesuatu yang baru dan unik pada Pagelaran Ngayogjazz 2019.

Di dalamnya, Djaduk membawa pengunjung menyaksikan perjalanan musik jazz dari waktu ke waktu. Djaduk turut memamerkan beberapa alat musik dan perlengkapan kenangan para musisi Jazz Indonesia terutama pulau Jawa. Sayangnya sang pencipta museum ini keburu pergi dipanggil sang kuasa sebelum melihat hasil karyanya kelar. Panitia dan segenap sahabat Djaduk akhirnya memasukkan memorabilia sang maestro di dalam Mesioum.

ngayogjazz
Museum jazz yang memuat berbagai memorabilia jazz di Indonesia. (Foto: MP/Teresa Ika)

Sejak masuk ke dalam Mesioum, pengunjung langsung menjumpai wajah almarhum yang dibuat dari ranting pohon hasil garapan Bambang Paningron. Bambang adalah sahabat Djaduk mengatakan bahwa ide pembuatan wajah ini, baru ia dapatkan pada Kamis malam. Lantas ia segera mengumpulkan ranting-ranting pohon dibantu warga setempat. Ranting itu ditempelnya di atas kain kelambu.

Beberapa barang yang biasa dipakai Djaduk sehari-hari seperti sendal, kuncir rambut dan alat musik keramat dipamerkan dalam Mesioum. Alat musik keramat itu bernama Ki Titis Sentolo. Konon didapatkan dari hasil tarikan gaib di telaga dekat Playen Gunungkidul.

"Mesioum ini karya terakhir mas Djaduk. beliau minggu lalu masih terus melengkapi isi dalamnya. Maka memorabilia beliau kami masukkan sebagai hal terakhir dan utama di mesioum ini," kata Bambang.

ngayogjazz
Menikmati musik jazz ala orang yogyakarta. (Foto: MP/Teresa Ika)

Keluar dari Mesioum dan baru berjalan beberapa langkah, pengunjung kembali diajak mengingat Djaduk dalam bentuk karikatur. Beberapa gambar karikatur wajah Djaduk hasil karya para seniman lukis digantung di sebuah stand. Ekspresi Djaduk dalam lukisan itu tampak jenaka seperti pembawaannya sehari-hari.

Haru biru pengunjung Ngayogjazz masih terus dipacu saat Didi Kempot naik panggung. Godfather of Broken Heart ini membawakan lagu Banyu Langit yang sudah diaransemen ulang ala Jazz oleh Djaduk Feriyanto.

"Beliau maestro yang sangat hebat. Bukan hanya musisi Indonesia saja yang kehilangan, tapi juga musisi luar negeri. Maka iki Banyu Langite buat mas Djaduk," kata Lord Didi.

Ngayogjazz tahun ini memang menjadi karya terakhir Djaduk. Maka seluruh panitia dan keluarga mempersembahkan acara ini untuk mengenang dan mengenang sang Maestro. Sang Maestro boleh saja pergi dari dunia ini. Namun semangat dan kreatifitasnya masih membara dalam Ngayogjazz 2019. (*)

Baca Juga:

Djaduk Ferianto Berpulang Sebelum NGAYOGJAZZ


Tulisan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah DI. Yogyakarta dan sekitarnya.

#Kasultanan Ngayogyakarta #Musik Jazz #Musisi Jazz #Djaduk Ferianto
Bagikan

Berita Terkait

ShowBiz
Lirik Lagu Sssst dari Sore, Angkat Suasana Romantis Bergaya Retro Jazz
Aransemen lagu itu menggabungkan sentuhan pop alternatif, jazz, dan sedikit nuansa retro yang kerap menjadi ciri khas Sore.
Wisnu Cipto - Minggu, 31 Agustus 2025
Lirik Lagu Sssst dari Sore, Angkat Suasana Romantis Bergaya Retro Jazz
ShowBiz
Laufey Buka Album ‘A Matter of Time’ dengan Single ’Tough Luck, Kisahkan Kemarahan karena Cinta yang Gagal
Laufey ingin menunjukkan sisi diriku yang lebih marah.
Dwi Astarini - Selasa, 20 Mei 2025
Laufey Buka Album ‘A Matter of Time’ dengan Single ’Tough Luck, Kisahkan Kemarahan karena Cinta yang Gagal
ShowBiz
Jazz Fusion Lintas Generasi MANNA, Rampungkan Album Terbaru 'Sipat'
Sipat menawarkan perpaduan yang luwes antara tiga generasi musisi yang tergabung di MANNA.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 Maret 2025
Jazz Fusion Lintas Generasi MANNA, Rampungkan Album Terbaru 'Sipat'
ShowBiz
International Golo Mori Jazz Siap Hadirkan Pengalaman Harmoni Musik dengan Alam
International Golo Mori Jazz bukan sekadar acara musik, tetapi juga sebuah perayaan budaya dan kebersamaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 Maret 2025
International Golo Mori Jazz Siap Hadirkan Pengalaman Harmoni Musik dengan Alam
Lifestyle
Java Jazz Festival 2025 Umumkan Lineup Pertama, ini Musisi yang Tampil
Java Jazz Festival 2025 mengumumkan lineup pertamanya. Berikut ini adalah daftar musisi yang tampil.
Soffi Amira - Jumat, 24 Januari 2025
Java Jazz Festival 2025 Umumkan Lineup Pertama, ini Musisi yang Tampil
ShowBiz
We Are Neurotic Bawakan Soul nan Lembut dalam 'Asian Palms'
Lagu ini menggabungkan suasana soul yang smooth dengan elemen musik house nan mengejutkan.
Dwi Astarini - Sabtu, 21 Desember 2024
We Are Neurotic Bawakan Soul nan Lembut dalam 'Asian Palms'
Lifestyle
Mad Madmen Siap Menggelar Tur di 3 Negara Asia, Ada Korea Selatan
Mad Madmen siap menggelar turnya di tiga negara Asia, yaitu Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia.
Soffi Amira - Rabu, 02 Oktober 2024
Mad Madmen Siap Menggelar Tur di 3 Negara Asia, Ada Korea Selatan
ShowBiz
Jazz Gunung Burangrang 2024 Hadirkan Panggung Silent Concert
Jazz Gunung Burangrang 2024 di Dusun Bambu menjadi bukti bahwa seni dan alam dapat bersinergi
Angga Yudha Pratama - Minggu, 29 September 2024
Jazz Gunung Burangrang 2024 Hadirkan Panggung Silent Concert
Lifestyle
Indra Lesmana Luncurkan Format Fisik dari Album 'Sydney Reunion'
Selain tampil di festival jazz terlama di Australia, Indra Lesmana juga meluncurkan album baru bertajuk ‘Sydney Reunion’
Frengky Aruan - Jumat, 27 September 2024
Indra Lesmana Luncurkan Format Fisik dari Album 'Sydney Reunion'
ShowBiz
Arti Setiap Trek dalam EP 'Bercerita' Milik ArumtaLa
Lirik ArumtaLa apa adanya, tidak ada yang dimanisin
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 29 Juni 2024
Arti Setiap Trek dalam EP 'Bercerita' Milik ArumtaLa
Bagikan