Nelayan dan Wisatawan di Pulau Seribu Tak Terganggu Tumpahan Minyak Pertamina

Sampel limbah minyak yang tumpah di kepulauan seribu (Antaranews)
MerahPutih.com - Bupati kepulaun seribu Husein Murad mengatakan para nelayan hingga kini masih melakukan aktivitasnya secara normal setelah adanya tumpahan minyak mentah PT Pertamina di perairan Kepulauan Seribu.
Sejah ini, belum ada nelayan yang mengeluhkan hal tersebut. Lagi pula menurut Husein limbah itu berupa gumpalan-gumpalan kecil yang mengapung dipermukaan laut.
"Masih normal ya. Karena dia kan berupa gumpalan kecil yang ngapung. Jadi bukan minyak, sebesar telur ayam," kata Husein saat dikonfirmasi, Kamis (1/8).
Baca Juga: Pemprov DKI Khawatir Tumpahan Minyak Pertamina Rusak Biota Laut
Adapun, lima pulau yang sudah tercemar tersebut yakni pulau Untung Jawa, pulau Ayer, pulau Bidadari, pulau Kelor, pulau Kelor, pulau Rambut. Hal itu juga tak banyak berpengaruh terhadap minat wisatawan yang hendak melancong ke kawasan Pulau Seribu.
Saat ada ceceran minyak yang mengotori permukaan laut, petugas langsung siaga membersihkannya. Hal ini pula yang membuat wisatawan tak menyurutkan niatnya untuk berlibur ke kepulaun seribu.
"Enggak sih Karena kita bersihkan terus. Masih banyak (Wisatawan) yang berkunjung," jelasnya.

Husein mengimbau kepada wisatawan untuk tetap berkunjung ke tempat ini seperti biasanya. Lantaran petugas kebersihan terus disiagakan di kawasan-kawasan yang sudah tercemar sehingga kebersihan pantai dan laut tetap terjaga.
"Wisatawan tidak perlu khawatir berkunjung ke pulau seribu. Karena sejauh ini petugas PPSU dan petugas dari Pertamina selalu siap membersihkan pek yang sampai ke pantai. Kebersihan pantai kita masih terjaga," cetusnya.
Baca Juga: Pertamina Didesak Beri Penjelasan Soal Dampak Pembubaran Petral
Sejauh ini, pihaknya mengerahkan puluhan petugas kebersihan baik dari pihak Pemprov maupun dari pihak Pertamina untuk mengontrol kawasan ini.
"Ada 78 orang yang bekerja. 60 PPSU 18 orang PJLP LH. Itu petugas dari kita. Ada juga petugas dari Pertamina dengan dua Kapalnya, yang membersihkan di laut," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Alasan Pertamina Kaji Penggabungan Pelita Air dan Garuda Indonesia

Rekan Bisnis Riza Chalid Ikut Terlibat Kasus Dugaan Korupsi Minyak Pertamina, Langsung Dicegah Pergi ke Luar Negeri

Lestarikan Keanekaragaman Hayati, Ancol Lepaskan Penyu Sisik di Pulau Bidadari

Menteri Agus Andrianto Bocorkan Lokasi Rahasia Buronan Koruptor Pertamina Riza Chalid di Luar Negeri, Nilai Korupsi Mencapai Rp285 Triliun

KPK Tetapkan 4 Tersangka Kasus Pengadaan Katalis di Pertamina

Warga Pesisir Jakarta dan Pulau Seribu Diimbai Waspada Banjir Rob Hingga Akhir Juli

Pertamina Beri Respons Setelah Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Kasus Korupsi Termasuk Mantan Pejabatnya

Pramono Akui Banyak Wisatawan Mancanegara Kunjungi Pulau Onrust, tetapi Belum Dipersiapkan secara Optimal

Warga Kepulauan Seribu Ngeluh ke Pramono, Kesulitan Air Bersih untuk Mandi

Menilik Eksotisme Destinasi Wisata Alam dan Laut Kepulauan Seribu Jakarta
