Nasi Bogana Sebagai Lambang Rasa Syukur


Nasi Bogana (Foto: MerahPutih/Irm)
MerahPutih Kuliner - Warnanya kuning, teksturnya lembut, dan tentunya menggugah selera makan kita. Namanya Nasi Bogana. Kuliner yang sudah ada sejak zaman Sunan Gunungjati ketika menyiarkan agama Islam.
Nasi Bogana ini, hanya ada di lingkungan keraton saja. Kepada merahputih.com, Sultan Kacirebonan, Pangeran Abdul Gani Natadiningrat, menceritakan, Nasi Bogana merupakan ungkapan rasa syukur kepada sang kholik. Nasi Bogana merupakan perlambangan bahwa untuk bersedekah tak harus mewah, akan tetapi bisa dilakukan dengan seadanya. Sehingga, munculah istilah Bogana
Istilah Bogana digunakan oleh masyarakat di lingkungan keraton lantaran waktu itu wilayah Cirebon didominasi kedikjayaan Kerajaan Prabu Siliwangi, yang notabene adalah masyarakat sunda. Maka, istilah Bogana pada waktu itu muncul.
"Sekarang Nasi Bogana oleh Keraton kami lestarikan dengan maksud dan tujuan untuk memperkenalkan kepada Masyarakat, tentunya untuk melestarikan agar jangan sampai punah," ujarnya kepada About Cirebon, Sabtu (6/8).
Untuk para pecinta Kuliner, tidak ada salahnya mencoba Nasi Bogana yang tersedia di Pawon Bogana Keraton Kacirebonan, Jalan Pulasaren, Kota Cirebon.
Untuk menu yang ditawarkan Pawon Bogana ada Nasi Bogana sebagai menu andalan, dan juga menu ayam lainnya seperti, Ayam Kecap, Ayam Cabe Ijo, bahkan bisa menerima pesanan tumpeng dan Makanan Khas Cirebon lainnya.
Minumannya pun beragam, mulai dari wedang jahe khas Keraton, wedang gula asem, wedang serbat ala Keraton, wedang sereh sampai teh poci.
Pawon Bogan buka mulai dari jam 10.00 WIB hingga 22.00 WIB, untuk harganya sangat terjangkau mulai dari Rp. 23.000,- untuk Nasi Boganan dan minuman mulai dari Rp. 8.000,- saja, ditambah tempat yang nyaman sekaligus menikmati wisata malam di Keraton Kacirebonan.
Bagi pengunjung yang beruntung, bisa bertemu Sultan Kacirebonan, pada saat Sultan sedang menikmati makanan di Pawon Bogana. Pengunjung bisa berbicang bersama hingga foto bareng Sultan Kacirebonan. (Irm)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Menu Jadul Es Pleret, Manis dan Nikmat untuk Berbuka Puasa

Klepon, Jajanan Sarat Makna Filosofis saat Perayaan Isra Mi'raj

Menilik Bahan-Bahan Dasar Pembuatan Minuman Tradisional 'Sopi' Asal Maluku

Kemenparekraf Dukung Ekspansi Restoran Indonesia ke Luar Negeri
