Napak Tilas Sejarah di Rumah Rengasdengklok Kembali Semarak

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 12 Agustus 2017
Napak Tilas Sejarah di Rumah Rengasdengklok Kembali Semarak

Altar ruang tamu rumah Rengasdengklok, saksi bisu sejarah Proklamasi RI (Foto: wikipedia)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Rumah penahanan sementara Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok mulai ramai dikunjungi warga. Apalagi menjelang HUT Kemerdekaan RI seperti sekarang ini.

Rumah yang pernah dijadikan para pemuda untuk mendesak Sukarno-Hatta agar segera proklamasikan kemerdekaan itu, kini menjadi salah satu peninggalan bersejarah.

Rumah bersejarah yang menjadi lokasi tempat beristirahat proklamator Sukarno-Hatta saat dibawa kelompok pemuda di Rengasdengklok, Karawang, ramai dikunjungi orang menjelang peringatan kemerdekaan Indonesia untuk napak tilas.

"Pada hari-hari lain biasanya ada saja yang datang. Menjelang 17 Agustus semakin banyak yang datang, termasuk untuk napak tilas," kata Lanny Yanto Djoewari, ahli waris pemilik rumah bersejarah, saat ditemui di Rengasdengklok, Karawang, Sabtu (12/8).

Lanny mengatakan ada komunitas sepeda yang sudah mengagendakan napak tilas dengan cara bersepeda dari Bekasi hingga Rengasdengklok. Ada pula anak-anak sekolah yang datang berkunjung karena mendapat tugas dari gurunya.

"Ada beberapa anak sekolah yang datang berkelompok. Sepertinya mereka mendapat tugas dari gurunya supaya mengenal sejarah," tuturnya.

Puncak keramaian napak tilas biasanya terjadi pada 16 Agustus yang berlangsung hingga menjelang pagi hari. Pada 17 Agustus, rumah tersebut relatif sepi pengunjung.

"Kalau 17 Agustus kan biasanya banyak yang ikut upacara, baik di kantor atau sekolahnya, makanya di sini relatif sepi," katanya.

Pada 16 Agustus 1945, rumah milik Djiauw Kie Song tersebut, digunakan para pemuda sebagai tempat beristirahat bagi Sukarno dan Mohammad Hatta setelah sebelumnya dibawa dari Jakarta menuju markas Pembela Tanah Air (Peta) di Rengasdengklok.

Menurut Lanny, yang merupakan cucu menantu dari Djiauw Kie Song, rumah tersebut dipilih karena cukup besar dan berada tidak jauh dari markas Peta.(*)

Sumber: ANTARA

# Rengasdengklok #Sejarah Indonesia #HUT RI Ke-72 #Sukarno #Mohammad Hatta
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
"Jangan sampai sejarah ditulis oleh pemenang itu terjadi."
Wisnu Cipto - Selasa, 17 Juni 2025
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Pembaruan buku sejarah Indonesia dilaksanakan mulai Januari 2025 dan ditargetkan rampung Agustus 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 01 Juni 2025
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Indonesia
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis
Proyek penulisan ulang buku sejarah Indonesia
Wisnu Cipto - Senin, 26 Mei 2025
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis
Indonesia
AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'
Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia menolak proyek 'sejarah resmi' oleh Kementerian Kebudayaan yang dinilai mengaburkan fakta sejarah dan menjadi alat legitimasi politik.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 19 Mei 2025
AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'
Indonesia
Meutia Hatta: Koperasi Punya Prinsip Kebersamaan dan sebagai Wujud Gotong Royong, Warisan Bung Hatta
Ketua Dewan Pembina Yayasan Hatta, Meutia Farida Hatta Swasono atau Meutia Hatta menerangkan gagasan sistem ekonomi Indonesia berdasarkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.
Frengky Aruan - Sabtu, 10 Mei 2025
Meutia Hatta: Koperasi Punya Prinsip Kebersamaan dan sebagai Wujud Gotong Royong, Warisan Bung Hatta
Tradisi
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Cari tahu sejarah lengkap tradisi halalbihalal di Indonesia! Dari gagasan elite politik hingga budaya silaturahmi yang mengakar, semua terangkum dalam penelusuran sejarah yang menarik dan informatif.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 17 April 2025
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Tradisi
Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai
Jelajahi kisah inspiratif Sultanah Nahrasiyah, ratu perempuan pelopor dari Samudra Pasai
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 14 Maret 2025
Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai
Tradisi
Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera
Temukan kisah inspiratif Samudra Pasai, kerajaan yang berhasil menyatukan budaya dan agama di tengah persaingan ketat. Pelajari strategi sukses mereka dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 Maret 2025
Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera
Tradisi
Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur
Mengapa libur sekolah saat Ramadan bisa panjang? Telusuri sejarahnya dari masa kolonial Belanda hingga tradisi serunya.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 05 Maret 2025
Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur
Bagikan