Musik dalam Berbagai Budaya Terdengar Sama, Menurut Pakar


Musik yang mengiringi tarian memiliki pola yang sama di berbagai budaya. (Foto:Pexels/Aditya Agarwal)
MULAI dari lagu-lagu cinta, lagu-lagu dansa sampai lagu pengantar tidur, ternyata menurut para peneliti memiliki pola universal tertentu. Meskipun berangkat dari lata belakang kebudayaan dan tradisi yang berbeda namun memiliki kesamaan dalam cara berpikir menciptakan musik. Tak salah kalau ada ungkapan, musik adalah bahasa universal.
Penelitian tersebut fokus pada rekaman musik dan catatan etnografi dari 60 masyarakat berbeda di seluruh dunia. Ini termasuk beragam budaya seperti di dataran tinggi Skotlandia, pengembara Nyangatom di Ethiopia, penduduk hutan hujan Mentawai di Indonesia, keturunan Saramaka budak Afrika di Suriname dan pemburu Aranda di Australia.
Baca juga:

Musik secara luas ditemukan dikaitkan dengan perilaku masarakay di dalam budayanya. Musik itu sudah melingkupi sejak bayi, dalam tarian, juga cinta, penyembuhan, pernikahan, pemakaman, perang, prosesi dan ritual keagamaan.
Laman reuter menyebutkan kalau para peneliti mendeteksi kesamaan kuat dalam fitur musik di berbagai budaya, menurut Samuel Mehr, dari Universitas Harvard, bahwa studi ini memberikan kepercayaan pada gagasan bahwa ada semacam aturan yang mengelola pemikiran manusia menghasilkan musik di seluruh dunia.
Profesor antropologi Penn State University, Luke Glowacki, mengungkapkan banyak ahli etnomusikologi percaya bahwa fitur-fitur dalam karya musik dipengaruhi oleh budaya dari mana musik itu berasal.
Baca Juga:

Dari penelitian itu mereka menemukan bahwa musik memang dibentuk oleh budaya lokal dan fungsi sosial yang mempengaruhi fitur-fiturnya jauh lebih kuat. Fungsi-fungsi itu untuk menentukan kegiatan yang ditujukan oleh musik itu. Misalnya musik untuk dansa akan jauh berbeda dengan musik pengantar tidur anak. Manvir Singh, dari departemen biologi evolusi manusia Harvard, mencatat bahwa lagu pengantar tidur cenderung lambat. Sementara lagu-lagu dansa cenderung cepat, hidup, berirama dan berdenyut.
Glowacki mengatakan fakta bahwa lagu pengantar tidur, lagu penyembuhan atau lagu dansa dari Kepulauan Inggris atau tempat lain di dunia memiliki banyak fitur musik yang sama. Ini mereka temukan dengan membandingkan dengan jenis lagu yang sama dari suku pemburu di Australia dengan suku yang ada di Afrika. (lgi)
Baca Juga:
Preferensi Musikmu Pengaruhi Kepribadian dan Pandangan Politik
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Lirik Lagu “INSIDE OUT” dari DAY6, Kembali dengan Kisah Cinta Penuh Kerentanan

Lirik Lagu 'The 1' dari Taylor Swift, Bawa Kisah Nostalgia yang Menyentuh Hati

Lirik Lagu Ours to Keep dari Kendis, Ajak Pendengar Merasakan Sisi Rapuh Seseorang

Lirik Lengkap Lagu 'Toki Yo Tomare' dari ILLIT, Pertegas Eksistensinya di Kancah Musik Jepang

Luncurkan EP 'Midnight’s Promises', Gabriella Ekaputri Tuangkan Luka dan Kekuatan

The Kid LAROI Rilis “A COLD PLAY” Lagu Patah Hati dengan Refleksi Mendalam, Berikut Lirik Lengkapnya

Ruang Senja Angkat Filosofi Stoicism dalam Single Baru “Tak Semua Dalam Kendalimu”

Lagu Ikonik Naif 'Piknik 72' Dibawakan oleh Pee Wee Gaskins dan Jadi Bagian Mini Album, Simak Liriknya

Lagu 'sad face :(' dari No Na Bentuk Eksistensi, Bicara Toxic Relationship

Lirik Lagu 'Dreams, Books, Power and Walls' dari JANNABI Bicara Tentang Idealisme
