Musik 80an Meredakan Stres


Manfaat musik yang mampu meredakan tingkat stres. (Foto: Unsplash/Markus Spiske)
ADA beberapa studi ilmiah yang membuktikan bahwa, musik memiliki kemampuan untuk mengurangi tekanan dara, dan mengurangi kadar hormon stres. Ternyata, untuk pilihan genre musik terbaik yang paling bisa membuatmu lebih tenang jatuh kepada musik pop 80an, karena memiliki aura positif nostalgia.
Temuan terbaru dari para peneliti dari perusahaan Turki ini, melakukan riset terhadap 1.540 sukarelawan berusia antara 18 dan 65 tahun ke sebuah monitor tekanan darah dan detak jantung dengan memainkan berbagai musik di Spotify.
Baca Juga:

Penelitian ini dilakukan oleh Klinik Vera, sebuah perusahaan transplantasi rambut di Turki, yang ingin mengungkapkan hubungan antara musik, stres, dan rambut rontok.
“Hasilnya mungkin tampak mengejutkan pada pemeriksaan pertama secara medis. Namun terlihat sangat masuk akal,” ucap Dokter Klinik, Vera Omer Avlanmis dikutip dari Metalsucks, Kamis (11/2).
Musik dari serial TV terkenal pada era 80an It’s A Sin, yang sarat dengan lagu-lagu musisi legenda 80an, seperti Wham!, Pet Shop Boys dan Duran Duran, ternyata lebih efektif dalam mengurangi tekanan darah serta indikator kecemasan dibandingkan 10 genre lainnya.
Baca Juga:
Prediksi Tren Hiburan di 2021, Acara Daring Masih Terus Berlanjut?

Genre lain yang juga efektif untuk menurunkan tekanan darah diantaranya, Nouthties Pop, seperti Kylie Minogue dan Rihanna, disusul oleh Heavy Metal, seperti Black Sabbath. Sementara, untuk musik techno, dubstep, dan 70an ditemukan paling mungkin meningkatkan tekanan darah serta indikator kecemasan.
Lagu pop hits 80an bisa memiliki energi nostalgia positif yang melekat bagi banyak orang, dan beat yang terdengar ceria, seperti pesat dapat menyebabkan pelepasan endorfin dan serotonin di dalam otak, keduanya dapat meningkatkan perasaan bahagia dan tenang.
Sementara, tambah Avlanmis, untuk musik keras seperti metal bisa membantu pendengar untuk memproses perasaan mereka dan sebagai hasilnya mengarah pada kesejahteraan yang lebih baik.
Kemudian untuk percobaannya sendiri, Klinik Vera menugaskan para peserta untuk menyelesaikan tes penalaran non-verbal, yang secara khusus dirancang untuk menghasilkan tingkat stres yang rendah. Perserta diberikan soundtrack untuk didengarkan secara bersamaan, yang terdiri dari berbagai playlist di Spotify.
Peneliti menggunakan 11 playlist, mulai dari soundtrack pop 80an dari serial TV I’ts a Sin, musik klasik dari soundtrack Netflix Bridgerton, serta musik techno, heavy metal, dan 90an R&B. Para peserta sudah dilengkapi dengan monitor detak jantung dan tekanan darah serta diminta untuk mencatat statistik mereka selama percobaan.
Baca Juga:

Menurut temuan penelitian ini, lagu hit 80an mengurangi tekanan darah pada 96 persen dari sukarelawan dan mengurangi detak jantung rata-rata 36 persen. Hanya empat persen responden yang mencatat peningkatan tekanan darah setelah mendengarkan lagu 80an.
Sedangkan, 78 persen relawan mengalami peningkatan tekanan darah setelah mendengar musik Techno. Kemudian, mendengarkan heavy metal mengurangi tekanan darah untuk 89 persen responden, dan menurunkan detak jantung rata-rata di angka 18 persen.
Dari playlist lain, seperti ‘Classical Chillout’ menyebabkan rata-rata penurunan detak jantung di angka 13 persen dan 90an R&B menyebabkan penurunannya di angka 12 persen.
Selain itu, terdapat lima genre yang paling tidak membuat penurunan detak jantung, seperti dubstep, rock 70an, dan techno. Semuanya justru menyebabkan peningkatkan rata-rata detak jantung.
Temuan ini tampaknya menantang studi pada 2016, yang menemukan bahwa musik klasik seperti Mozart dan Strauss secara signifikan menurunkan tekanan darah dan detak jantung.
Dalam studi ini, musik klasik, yang sering disebut-sebut kualitasnya untuk menenangkan diri, ternyata hanya sedikit yang mengurangi rasa cemas. Sementara, untuk denyut jantung hanya menurun di angka rata-rata hanya 15 persen ketika para partisipan mendengarkan musik klasik. (far)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Lirik Lengkap Lagu 'Rima Raga' Kolaborasi Dipha Barus, Kunto Aji, dan The Adams tentang Penerimaan Diri

Lirik Lagu 'Kasmaran' dari Geisha yang Sempat Viral pada Masanya

Lirik Lagu 'Diamond Boy (DTM)' yang Dinyanyikan SZA

Lirik Lagu 'Ingin Mencintai dan Dicintai' dari Melly Goeslaw, Jadi OST Film Ada Apa dengan Cinta?

Kunto Aji Suarakan Krisis Lingkungan Lewat ‘Manusia Terakhir di Bumi’, Simak Lirik Lengkapnya

Alex Teh Rilis EP 'in my twenties', Ajak Pendengar Menyelami Perjalanan Emosional di Usia 20-an

Antara Mimpi dan Realita dalam Single “Man In The Corner” Tiggi Hawke, Simak Liriknya
XG Tampilkan Pesona tanpa Lampu Panggung lewat Video Dance Practice 'GALA'

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
