Prediksi Tren Hiburan di 2021, Acara Daring Masih Terus Berlanjut?
Industri hiburan terpaksa ditunda. (Foto: Unsplash/sam bloom)
KAMU pasti sepakat bahwa pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup besar bagi industri hiburan dunia. Tidak hanya hiburan saja sebenarnya, sektor pariwisata hingga bisnis pun merasa sangat dirugikan sejak diumumkannya kasus positif pertama di Indonesia pada Maret 2020. Lalu, bagaimana prediksi tren hiburan sepanjang 2021 ini?
Menilik ke belakang, salah satu kebijakan pertama yang dijalankan pemerintah dan masyarakat adalah pemberlakuan Pembatasaan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB ini pertama kali diterapkan pada 10 April 2020 selang sebulan sejak dua kasus COVID-19 pertama ditemukan awal Maret.
Kebijakan tersebut awalnya diperkirakan hanya berlangsung sebentar saja. Tidak dipungkiri, PSBB pun terus berlanjut sampai sekarang. Industri hiburan mulai dari konser, perfilman, sampai pertunjukan terpaksa ditunda untuk mengurangi pengumpulan massa.
10 bulan sejak itu, berbagai upaya mulai dilakukan demi menjaga, mempertahankan, dan memutar roda perekonomian di berbagai sektor. Meski terasa berat, pandemi memaksa pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat untuk membuat inovasi dan bisa beradaptasi dengan keadaan.
Baca juga:
Sebut saja misalnya seperti streaming film, drive-in cinema, hingga gelaran konser yang beralih ke daring. Hal ini menunjukkan adanya penyesuaian dan pergeseran tren yang diharapkan menjadi angin segar bagi sektor hiburan.
Perusahaan teknologi manajemen event, LOKET, mengatakan perubahan tren ini memungkinkan teknologi dan hiburan dapat berjalan maksimal.
“Industri ini tidak collapse dan kita harus terus inovating dan bekerja sama. Mulai dari event creator hingga enbaler, harus bisa menjawab tantangan ini untuk bertahan dan bounce via online event,” kata VP Loket M. Ario, mengutip ANTARA.
LOKET juga memprediksi terkait tren hiburan tahun ini. Menurut pria yang disapa Dimas itu, event daring masih akan terus mendominasi di kala pandemi, bahkan jika pandemi bisa terkendali dan berakhir. Pun jika event bisa dilakukan secara luring, tak akan bisa langsung berjalan seperti layaknya sebelum pandemi.
“Nanti akan banyak pembatasan kuota dan peraturan. Untuk mengimbangi itu, akan ada hybrid event. Jadi masyarakat bisa menikmati langsung maupun di jarak jauh dalam waktu yang sama,” imbuhnya.
Baca juga:
Lebih lanjut, peluang event hibrida sangat besar untuk berkembang dan menjadi lumrah di Indonesia. Selain itu, industri hiburan diprediksi lebih berwarna dengan kehadiran para kreator event baru dan muda. Dengan kemudahan teknologi, mereka bisa menjadi kreator yang diharapkan berkontribusi untuk menggerakkan ekonomi nasional.
Tentu para pelaku tidak bisa melakukan sendiri tanpa adanya peran pemerintah. Dukungan yang diberikan salah satunya adalah mempersiapkan protokol kesehatan untuk penyelenggaraan event mulai dari kebersihan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Lirik Lagu 'Pengganti Aku' dari Raisa, Tampilkan Sisi Personal dari Perjalanan Hidupnya
Hayley Williams Rayakan Perilisan ‘Good Ol’ Days’ dengan Ego Nite secara Global
HYDE Siap Guncang Jakarta Lewat Tur Dunia 'HYDE [INSIDE] LIVE 2025', Siap-siap Kebagian Tiketnya!
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Bui di Kasus Pemerasan Bos Skincare, Bayar Denda Rp 1 M
Dubyouth Gandeng Lord K.I.M.O Luncurkan "Basstruck", Remix Brutal TerbujurKaku dengan Sentuhan Koplo Siap Goyang Skena Bass Music Indonesia
Lirik Lagu Batak 'Pulo Samosir', Gambarkan Keterikatan Emosional akan Tanah Kelahiran
Kolaborasi Dato' Siti Nurhaliza dan Lesti Kejora Lahirkan Lagu 'Kumbang Bunga', Simak Lirik Lengkapnya
XO Hadirkan Single 'Real Friends', Bawa Pesan Dukungan untuk Teman yang Selalu Setia lewat Liriknya
A2O MAY Merilis "PAPARAZZI ARRIVE" dengan Synth Sirene dan Beat Dubstep yang Bikin Candu Generasi Muda
Berkolaborasi dengan Toton Caribo dan Jacson Zeran, RISE ONE hadirkan Single 'Kajili Jili'