Murid SD dan SMP di Padang Diwajibkan Tulis Ringkasan Film G30S/PKI


Film Pengkhianatan G30S/PKI (Foto: repro/ist)
MerahPutih.Com - Dinas Pendidikan Kota Padang, Sumatera Barat menggelar lomba penulisan ringkasan film G30S/PKI. Para murid SD sampai SMP menonton dan mengikuti lomba tersebut.
"Kami tidak mewajibkan siswa menonton filmnya, tetapi mereka wajib membuat resume dan dilombakan di setiap sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Barlius di Padang, Jumat (29/9).
Film G30S/PKI yang penuh adegan kekerasan dan darah tersebut akan dibuatkan ringkasan kisahnya oleh murid-murid SD kelas 4 sampai SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang sebagai dilansir Antara menyebutkan siswa SD kelas 4, 5, dan 6, serta SMP kelas 7, 8, dan 9 diharuskan menulis ringkasan tentang film G-30-S/PKI yang akan dikumpulkan pada hari Senin (2/10).
Siswa yang dinilai lengkap dan panjang dalam menulis ringkasan akan mendapat hadiah dari sekolahnya masing-masing serta diperingkatkan nomor satu, dua, tiga, dan harapan.
"Tujuan lomba ini untuk meningkatkan pemahaman siswa sejak dini tentang berbahayanya organisasi pemecah belah bangsa tersebut," katanya.
Barlius meminta saat siswa membuat resume, baik menonton di televisi maupun melihat secara daring, orang tua wajib mendampingi anak. Menurut rencana, kata dia, film akan diputar pada tanggal 30 September 2017 pukul 20.00 WIB di stasiun televisi lokal Padang.
Lomba penulisan ringkasan film G30S/PKI dilakukan para siswa SD dan SMP itu atas restu wali kota Padang. Dari arahan wali kota, akan diselenggarakan serentak menonton bareng di sebelas kecamatan yang ada.
Berkaitan dengan larangan Kementerian Pendidikan Kebudayaan menonton film tersebut bagi siswa SD dan SMP, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Muhadjir Effendy saat kunjungan ke Padang lalu dan telah mengutarakan keinginan tersebut.
Sementara itu, orang tua siswa di Padang Rozawati berharap adegan kekerasan yang ada pada film G-30-S/PKI tidak ditayangkan bila itu akan ditontonkan oleh anak-anak.
Menurut dia, film perjuangan seperti itu seharusnya ditontonkan kepada siswa agar memahami sejarah bangsanya. Pasalnya, saat ini banyak siswa yang tidak mengenal tokoh pahlawan, sejarah perjuangan, dan situs sejarah.
Dengan adanya pemutaran film seperti itu, menurut dia, akan diperkuat ilmu pengetahuan sejarahnya.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Tradisi Manumbuk Ampiang: Kiprah Mak-mak Talang Babungo dalam Melestarikan Cita Rasa Minangkabau

Pembubaran Rumah Doa di Padang Potret Buram Kehidupan beragama di Indonesia

Natalius Pigai Siapkan UU Baru Pasca Insiden Perusakan Rumah Ibadah Kristen di Padang

Komisi VIII DPR Desak Hukuman Berat Pelaku Perusakan Rumah Doa di Padang

Sesalkan Pembubaran Ibadah Jemaat Rumah Doa di Padang, Kemenag: Harusnya Jangan Terprovokasi!

PGI Kecam Aksi Pembubaran Rumah Doa di Padang Sebagai Racun Intoleransi

Golkar Pesimis Negara Sanggup Gratiskan Sekolah SD Sampai SMP
Jabar Terapkan Pendidikan Militer bagi Siswa Bermasalah Mulai Mei 2025, TNI Siapkan 40 Barak!

Catat Ini Tanggal Pendaftaran Pra Sistem Penerimaan Murid Baru, Ingat Daftar Daring!
Ratusan Murid SMP Bali Belum Lancar Baca, Efek Pandami COVID-19?
