Sains

Misteri Kemunculan Oksigen di Bumi

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 16 September 2020
Misteri Kemunculan Oksigen di Bumi

Ilmuwan ungkap kemunculan oksigen di Bumi.(Foto: unsplash @actionvance)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

AMERICAN Museum of Natural History (AMNH) menyatakan atmosfer membuat Bumi memiliki air. Karena atmosfer juga, Bumi pasti punya iklim. Atmosfer planet merupakan campuran nitrogen, karbon dioksida, uap air, dan metana. Walau saat ini Bumi dianggap unggul karena dapat dihuni, dulu planet yang subur ini juga sama seperti planet yang lain.

Saat bergabung dalam tata surya sekitar lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi terdiri dari serpihan puing-puing kosmik, hanya berisi lautan. Tanpa oksigen.

BACA JUGA:

Kapal Kargo Belanda Abad Ke-17 Ditemukan Utuh di Laut Baltik

Butuh miliaran tahun hingga akhirnya Bumi memiliki jumlah oksigen yang cukup untuk dihuni para dinosaurus dan akhirnya kita manusia. Meski sejarah masih bisa dipertanyakan, ilmuwan berhasil membuat kemajuan dan memetakan kira-kira kapan dan bagaimana oksigen akhirnya menghidupkan Bumi.

Salah satu penelitian yang dilakukan Donald E Canfield, seorang ahli geokimia di University of Southern Denmark, dan timnya mempelajari jejak kimiawi yang tertinggal di sejumlah bebatuan.

Dalam hasil penelitian yang dirangkum The New York Times, Canfield dan koleganya menulis bahwa beberapa batuan mengandung molekul yang bisa terbentuk hanya dengan adanya oksigen. Semakin banyak molekul yang ditemukan dalam batuan, semakin banyak oksigen yang ada di atmosfer pada saat itu.

Canfield dan koleganya melaporkan jejak oksigen di batuan dari sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu. Mereka memperkirakan atmosfer saat itu hanya 0,03% dari tingkat oksigen saat ini.

sains
Empat miliar tahun yang lalu, Bumi hanya berisi lautan. (Foto: unsplash @matthardy)

Lalu dari mana oksigen itu berasal? Sebenarnya, walau tidak cukup untuk menghidupi binatang-binatang purba seperti dinosaurus, Bumi sudah memiliki kehidupan. Namun, hanya berupa organisme bersel satu.

Seperti dilansir laman The New York Times, organisme yang disebut mikroba saat itu mengembangkan kemampuan untuk melakukan fotosintesis. Dengan mengambang di permukaan laut, mereka menggunakan energi dari sinar matahari untuk menumbuhkan karbondioksida dan air. Mereka mengeluarkan oksigen sebagai limbah.

Saat itu, organisme mikroskopis tersebut terkadang berbentuk lapisan biru-hijau cerah di kolam dan lautan.

AMNH dan BBC menulis bahwa para peneliti menduga organisme itulah yang menjadi alasan utama terjadinya Great Oxidation Event (peristiwa oksidasi besar), peristiwa yang akhirnya membuat Bumi memiliki oksigen yang cukup. Oksigen yang dilepaskan organisme-organisme itu akhirnya berkumpul di atmosfer Bumi, dan efeknya dahsyat.

bumi
Miliaran tahun yang lalu bumi tidak memiliki cukup oksigen bahkan untuk dihuni dinosaurus. (Foto: unsplash @stephenleo1982)

Melansir AMNH, oksigen membentuk lapisan pelindung ozon, yang menyaring radiasi ultraviolet matahari yang merusak dan membuat permukaan bumi layak huni. Di dekat permukaan tanah, keberadaan oksigen yang dapat dihirup, membuka pintu bagi evolusi bentuk kehidupan baru.

Walau begitu, proses akhirnya oksigen stabil di Bumi juga tidak gampang dan cepat. The New York Times merangkum penjelasan Canfield dan tim bahwa sebagian besar oksigen yang dilepaskan mikroba fotosintetik itu tersedot keluar dari atmosfer oleh ruang hampa bumi. Ketika mikroba mati, oksigen bereaksi dengan karbonnya.

Namun, jumlah oksigen yang sedikit tertinggal karena beberapa bahan organik dari mikroba mati tenggelam dari permukaan laut ke dasar laut, tempat oksigen tidak dapat bereaksi dengannya dan oksigen tetap berada di udara.

Oksigen tetap langka selama beberapa ratus juta tahun berikutnya. Namun selama itu, kevakuman Bumi semakin lemah. Bumi mendingin, sehingga gunung berapi mengeluarkan lebih sedikit hidrogen ke atmosfer untuk menyedot oksigen.

"Nah, dari sini, kita sampai pada titik saat Bumi telah cukup tenang sehingga keseimbangannya mendukung oksigen," kata Canfield di The New York Times.

Akhirnya, keseimbangan ini membuahkan kehidupan. Akhirnya tumbuhan pun berevolusi dan mulai menyimpan karbon dalam jumlah besar dalam kayu dan jaringan keras lainnya, meninggalkan sedikit reaksi dengan oksigen dan menariknya keluar dari atmosfer. Pada 300 juta tahun lalu, oksigen telah meningkat hingga 50% lebih tinggi daripada hari ini, tulis The New York Times.

Namun, saat ini dengan adanya krisis iklim, kurangnya jumlah pepohonan, populasi binatang-binatang seperti paus yang menyumbang oksigen dan menyerap karbon mulai mengurang. Beberapa penelitian bertanya apakah bumi akan kembali kekurangan oksigen seperti dulu?

Walau dengan berbagai hasil penelitian, kepastian sejarah oksigen ini masih memerlukan penelitian lanjut. Sayangnya, akan susah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan lain yang tidak terjawab. "Misalnya bagaimana seorang peneliti mempelajari atmosfer yang sudah tidak lagi ada," ucap Kaufan.

Penemuan ini juga tidak menutup kemungkinan planet lain memiliki perubahan yang sama dengan Bumi, akankah beberapa juta atau miliaran tahun mendatang kita dapat menemui planet lain yang dapat dihuni?(Lev)

BACA JUGA:

NASA akan Bikin Roket dengan Printer 3D

#Teknologi #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Fun
OPPO Find X9 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Ganda 200MP, Meluncur Tahun Depan!
OPPO Find X9 Ultra dipastikan membawa kamera ganda 200MP. HP tersebut rencananya meluncur tahun depan.
Soffi Amira - Rabu, 24 Desember 2025
OPPO Find X9 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Ganda 200MP, Meluncur Tahun Depan!
Fun
Apple Mulai Bingung, Terpaksa Minta Samsung Jadi Pemasok Memori iPhone 18
Apple menggandeng Samsung untuk menjadi pemasok memori iPhone 18. Sebab, Apple mulai kekurangan pasokan memori.
Soffi Amira - Rabu, 24 Desember 2025
Apple Mulai Bingung, Terpaksa Minta Samsung Jadi Pemasok Memori iPhone 18
Fun
Bikin Penggemar Kecewa, Samsung Galaxy S26 Edge Batal Meluncur
Samsung Galaxy S26 Edge batal meluncur. Hal itu dikarenakan penjualannya menurun dan kurangnya permintaan.
Soffi Amira - Selasa, 23 Desember 2025
Bikin Penggemar Kecewa, Samsung Galaxy S26 Edge Batal Meluncur
Fun
OPPO Reno 15 Series Segera Meluncur di Indonesia, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
OPPO Reno 15 Series akan meluncur di Indonesia. OPPO Reno 15 Pro Mini akan hadir dalam dua warna.
Soffi Amira - Selasa, 23 Desember 2025
OPPO Reno 15 Series Segera Meluncur di Indonesia, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Fun
Bocoran Samsung Galaxy Z Fold 7 2026, Desainnya Mirip iPhone Fold
Samsung Galaxy Z Fold 7 berikutnya akan meluncur 2026. Desainnya juga dikatakan mirip dengan iPhone Fold.
Soffi Amira - Selasa, 23 Desember 2025
Bocoran Samsung Galaxy Z Fold 7 2026, Desainnya Mirip iPhone Fold
Fun
Meluncur 25 Desember, Xiaomi 17 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Telefoto Periskop 200MP
Xiaomi 17 Ultra dipastikan membawa kamera telefoto periskop 200MP. HP ini akan meluncur 25 Desember 2025.
Soffi Amira - Selasa, 23 Desember 2025
Meluncur 25 Desember, Xiaomi 17 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Telefoto Periskop 200MP
Fun
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Museum MACAN meluncurkan Water Turbine Project, program pendidikan seni kolaborasi dengan Grundfos Indonesia. Angkat isu air, lingkungan, dan keberlanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Lifestyle
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Jejak-jejak yang sebagian berdiameter hingga 40 sentimeter itu tersusun sejajar dalam barisan paralel.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Fun
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
OPPO Find X9 Series bakal memiliki dua kamera 200MP. Namun, HP tersebut bukanlah seri Ultra yang dikabarkan rilis tahun depan.
Soffi Amira - Rabu, 17 Desember 2025
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
Fun
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
Bocoran terbaru Xiaomi 17 Ultra kembali terungkap. HP ini akan membawa sensor OmniVision dan kamera telefoto 200MP.
Soffi Amira - Rabu, 17 Desember 2025
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
Bagikan