Miris! Selebritas Korea Berikut Didiagnosis Gangguan Mental

SELEBRITAS dituntut untuk selalu tampil menawan. Penampilan menawan tersebut meliputi pakaian super stylish, make-up oke, tatanan rambut menarik hingga wajah yang segar. Hal yang perlu mereka lakukan agar wajah mereka terlihat segar dan menarik yakni dengan selalu tersenyum. Tak peduli bagaimana pun kondisi mereka, mereka dituntut untuk selalu terlihat ceria dan bahagia.

Di balik senyuman menawan tersebut rupanya tersimpan berjuta rahasia. Termasuk di antaranya gangguan mental yang mungkin mereka derita. Beberapa selebrita mulai terbuka dengan perjuangan mereka sembuh. Berikut selebritas Korea yang miliki gangguan mental.

1. Suga BTS

Suga berbicara secara terbuka tentang depresi yang ia alami sejak masa pradebut. Ia pertama kali mengungkapkan gangguan psikologis di wawancara radio pada 2014. Kala itu sang rapper berbicara tentang betapa keras dan tersiksanya ia saat harus menurunkan berat badannya. Namun di 2016, ia membeberkan lebih rinci mengenai gangguan mental yang ia alami kepada majalah Grazia. Masalah tersebut termasuk depresi, gangguan obsesif-kompulsif, dan kecemasan spesial. Permasalahan tersebut membuat ia mencari bantuan profesional.

2. IU

Ketika tampil di acara "Healing Camp" tahun 2014 IU mengungkapkan perjuangannya melawan bulimia. Dirinya menutuskan bahwa hatinya merasa cemas dan takut bahwa ia bukan penyanyi yang cukup berbakat. Hal tersebut membuat ia makan lalu memuntahkannya. Akhirnya, IU mencari pengobatan dan kini telah mampu mengatasi gangguan tersebut.

3. Nam Taehyun

Ketika Nam Taehyun mengisi acara di "Casper Radio", seorang penggemar mengatakan bahwa mereka berjuang dengan insomnia dan depresi. Mantan anggota WINNER tersebut menanggapinya dengan pernyataan bahwa ia juga menderita insomnia dan depresi. Ia mengatakan bahwa ia telah mendapatkan bantuan dari profesional dan menyemangati penggemarnya bahwa mereka bisa mengatasi gangguan tersebut.

4. Suzy

Sebagai selebrita yang mendapat julukan "Pujaan Korea" Suzy memiliki kecantikan, ketenaran, kekayaan dan rasa cinta dari publik. Namun siapa sangka bahwa ia bergumul dengan depresi. Ketika konferensi pers "Gu Family Book" tahun 2013 secara mengejutkan ia menangis. Setahun kemudian ia mengungkapkan alasannya menangis di acara "Healing Camp". Menurutnya, tangisan tersebut adalah tekanan dari publik. Sebagai selebrita yang masuk ke dunia entertainment di usia muda ia selalu diperlakukan seperti anak kecil namun juga diharapkan bertindak seperti orang dewasa. Hal tersebut mmebuat ia depresi. Ia bahkan bisa tiba-tiba menangis saat berbicara dengan temannya.

5. Key SHINee

Di masa lalu, Key pernah menyakiti dirinya sendiri. Fakta tersebut baru terungkap saat Key memberi semangat penggemarnya yang berniat menyakiti diri mereka. Ia mengatakan bahwa ia juga memiliki kebiasaan buruk tersebut saat beranjak dewasa dan masih memiliki bekas lukanya hingga saat ini. Mendengar semangat dari idolanya, penggemar tersebut membatalkan niatnya.

6. Lee Haein

Mantan kontestan "Produce 101" ini terpaksa meninggalkan proyek idola perempuan karena gangguan kepanikan. Di Instagram pribadinya, penyanyi tersebut mengatakan bahwa ia memiliki gangguan kepanikan dan trauma akan tindakan agensi sebelumnya. Menurutnya, masalah kesehatan mental tersebut mmebuat ia tak dapat bekerjasama dengan member lainnya untuk persiapan debut. Dia pun menarik diri dari tim dan mendapat rekomendasi dari rumah sakit untuk beristirahat total.

7. Henry Lau

Di balik kepribadiannya yang selalu ceria, siapa sangka jika mantan member Super Junior M tersebut memiliki masalah pada kesehatan mentalnya. Henry mengungkapkan bahwa sejak sekolah menengah ia berjuang menghadapi Attention Deficit Hyperactivity Disorder.

8. Lee Joon

Lee Joon awalnya mendaftar sebagai tentara aktif. Namun, harapannya tersebut harus kandas karena tes kesehatannya gagal. Ia didiagnosa memiliki gangguan kepanikan. Setelah melalui prosedur penyaringan militer, kondisinya tidak menunjukkan perbaikan. Ia pun dianggap tidak layak untuk melanjutkan tugas aktif dan dipindah tugaskan ke bagian layanan publik.(avia)