Minyak Goreng Curah di DIY Mulai Langka


Penjual minyak goreng curah di Pasar tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Foto: MP/Patricia Vicka)
MerahPutih.com - Permasalahan minyak goreng di lapangan hingga kini belum juga selesai. Minyak goreng curah misalnya, muncul masalah kelangkaan ketika harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter tidak dicabut.
Di Kota Yogyakarta, minyak goreng curah mulai langka. Warga mengeluh mulai sulit menemukan minyak goreng curah seharga Rp 14.000 per liter.
Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Riswanti mengatakan, penyebab stok menipis karena tersendat distribusi barang di tingkat agen.
Baca Juga:
Distributor Keluhkan Pasokan Minyak Goreng Curah Terhenti
Pihaknya sudah melakukan pemantauan di dua agen minyak goreng curah. Hasilnya semua tempat kosong.
"Sudah kami lakukan pemeriksaan. Semua toko kosong (minyak goreng curah). Agen juga tidak mendapat kepastian waktu distribusi berikutnya,"ujar Riswanti di Yogyakarta, Kamis (24/3).
Meskipun di sejumlah toko stok masih ada, harga minyak goreng curah melebihi harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Seharusnya dijual paling tinggi Rp 14.000 per liter. Namun saat ini, Rp 18.000.
Sedangkan untuk minyak goreng kemasan, Riswanti menyebut tidak ada kendala distribusi dan pasokan. Namun, harga jualnya cukup bervariasi dengan rata-rata Rp 20.000 per liter.
Kelangkaan minyak goreng curah juga terjadi di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca Juga:
KSP Minta Pemda Turut Awasi Harga Minyak Goreng Curah
Kepala Seksi Distribusi Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Gunung Kidul Sigit Haryanto mengatakan, persediaan minyak curah minim karena rendahnya permintaan dan ditambah distribusi yang kurang lancar.
"Berdasarkan laporan petugas di lapangan bahwa distribusi minyak goreng curah kurang. Namun, kelangkaan ini tidak menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Sigit.
Pasalnya warga lebih banyak memilih membeli minyak goreng kemasan ketimbang curah. Warga, lanjut Sigit, menyadari minyak kemasan memiliki kualitas yang lebih baik.
Berdasarkan catatan Disdag, harga minyak curah berada di kisaran Rp 15 ribu per liter. Saat kebijakan satu harga masih diberlakukan, harga minyak goreng jenis ini dipatok Rp 11.500 per liter.
Sedangkan minyak goreng kemasan, di pasar rakyat harganya berkisar antara Rp 24 ribu sampai Rp 26 ribu per liter. Sementara di tingkat ritel, harga minyak goreng kemasan rata-rata mulai dari Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu per liter.
"Jadi kalau yang curah langka tidak masalah, lain cerita kalau kemasan yang langka. Saat ini, pembelian minyak goreng kemasan tidak dibatasi lagi karena stoknya sekarang melimpah," katanya.
Kapolres Gunung Kidul AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah mengatakan bahwa stok minyak goreng kemasan sudah kembali normal di tingkat distributor. Hanya jenis curah yang saat ini banyak yang kosong. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
Harga Minyak Goreng Curah di Kota Medan Tembus Rp 18.000 Per Liter
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Gerakan Pangan Murah di Seluruh Indonesia, Polri-Bulog Jual Beras hingga Minyak di Bawah Harga Normal

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Harga Minyakita Selalu Melebihi Ketentuan HET, Ini Permintaan Para Pengusaha

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Minyakita Capai Rp 50 Ribu Per Liter di Papua, Pemerintah Bakal Ubah Pola Distribusi

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Harga MinyaKita 59 Kota/Kabupaten di Bawah HET, Termurah Probolinggo
