Milisi Houthi Tembak Rudal Balistik ke Bandara Internasional Raja Khaled


Seorang perempuan yang setia kepada kelompok Houthi menggunakan telepon seluler memperlihatkan dukungan di Sanaa, Yaman (ANTARA FOTO/REUTERS/Khaled Abdullah
MerahPutih.Com - Kelompok milisi Houthi memberikan peringatan keras kepada Arab Saudi terkait penanganan konflik di Yaman. Pada Selasa (30/1) milisi Syiah Yaman itu menembakkan rudal balistik jarak jauh ke arah Bandar Udara Internasional Raja Khaled di Riyadh, Arab Saudi.
Sebagaimana dilansir kantor berita Saba yang dikuasai milisi Houthi serangan rudal balistik tersebut merupakan tembakan kedua oleh pejuang Houthi dalam waktu tiga bulan belakangan ini.
Sebelumnya, sebagaimana diberitakan Xinhua, pada bulan November tahun lalu, serangan rudal balistik milisi Houthi digagalkan roket pertahanan udara Arab Saudi. Sasarannya tetap sama yakni Bandara Internasional Raja Khaled.
Serangan rudal tersebut memicu blokade total koalisi militer pimpinan Arab Saudi atas semua pelabuhan darat dan laut serta bandar udara, dan semua bantuan buat Yaman serta import bahan bakar dan makanan dihentikan.
Pada awal Desember, koalisi pimpinan Arab Saudi sempat melakukan gencatan senjata demi mengizinkan sebagian bantuan masuk melalui pelabuhan yang dikuasai gerilyawan Houthi di Yaman Utara, tapi lembaga bantuan PBB menyatakan itu tidak cukup dan meminta koalisi mengizinkan lebih banyak import makanan.
Pada 19 Desember, gerilyawan Houthi mengaku menembakkan rudal balistik ke arah Istana Raja Arab Saudi di Riyadh. Media resmi Arab Saudi melaporkan rudal itu dicegat tanpa menimbulkan korban jiwa.
Pada penghujung Desember, AS mengungkapkan bukti yang memperlihatkan Iran menyediakan teknologi rudal buat gerilyawan Syiah Yaman, Houthi. Iran dan milisi Houthi membantah tuduhan tersebut.
Pada Maret 2015, Arab Saudi memimpin satu koalisi militer Arab, yang didukung oleh Amerika Serikat, untuk ikut-campur dalam konflik di Yaman guna mendukung Pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang hidup di pengasingan.
Koalisi itu telah melancarkan ribuan serangan udara terhadap gerilyawan Houthi, dalam upaya membalikkan prestasi gerilyawan dan memulihkan Mansour Hadi ke Ibu Kota Yaman, Sana'a --yang dikuasai para pejuang Houthi.
Perang tersebut sejauh ini telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Yaman, kebanyakan warga sipil, dan mendorong negara Arab itu ke ambang kelaparan massal.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Ada 'Pengkhianatan' di Manchester United, Bruno Fernandes Diam-diam Negosiasi dengan Al-Ittihad

10 Pemain Al-Nassr Tumbangkan Al-Ittihad di Semifinal Piala Super Arab Saudi, Aksi Heroik Joao Felix Gemparkan Publik

Klub Arab Saudi Pantau Robert Lewandowski, Barcelona Belum Siap Lepas

[HOAKS atau FAKTA]: Disebut Raja Salman sebagai Negara Paling Munafik di Dunia, Indonesia Tak Punya Harga Diri Lagi
![[HOAKS atau FAKTA]: Disebut Raja Salman sebagai Negara Paling Munafik di Dunia, Indonesia Tak Punya Harga Diri Lagi](https://img.merahputih.com/media/91/5c/4b/915c4bd39abd7c35c99f57b1f8055fb4_182x135.jpeg)
Sosok ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi Al Waleed yang Tutup Usia Setelah Koma 20 Tahun

Vinicius Junior Kembali Didekati Klub Arab Saudi, Pecahkan Rekor Transfer Dunia Rp 6,6 Triliun

Komisi XII DPR: Investasi Arab Saudi Rp 437,8 Triliun Harus Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Hasil Kunjungan Kenegaraan di Arab Saudi, Prabowo–MBS Teken Komitmen Investasi Senilai Rp 437,8 Triliun

Prabowo dan MBS Sepakati Penguatan Koordinasi untuk Kenyamanan Jemaah Haji
