Meta Dianggap Berkontribusi pada Krisis Kesehatan Mental


Perusahaan tersebut dianggap menggunakan fitur-fitur adiktif untuk menjerat pengguna. (freepik/freepik)
META, perusahaan yang menaungi Facebook dan Instagram, dituduh menyesatkan masyarakat tentang risiko penggunaan media sosial dan berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental di kalangan remaja.
Klaim tersebut dibuat dalam gugatan federal, yang diumumkan oleh puluhan negara bagian Amerika Serikat.
Mereka mengatakan perusahaan tersebut menggunakan fitur-fitur adiktif untuk "menjerat" pengguna, sekaligus menyembunyikan "bahaya besar" dari platformnya.
Baca Juga:

Gugatan tersebut mengatakan Meta melanggar undang-undang perlindungan konsumen dengan melakukan tindakan "penipuan". Meta mengaku “kecewa” terhadap gugatan tersebut.
Dikatakan juga bahwa perusahaan mengumpulkan data tentang anak-anak di bawah usia 13 tahun, mengabaikan kewajibannya berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak-anak di AS.
“Perusahaan media sosial, termasuk Meta, berkontribusi terhadap krisis kesehatan mental remaja nasional dan mereka harus bertanggung jawab,” kata Jaksa Agung New York Letitia James, salah satu dari 33 jaksa agung yang menandatangani gugatan tersebut.
Sembilan negara bagian lainnya juga mengajukan klaim serupa dalam tuntutan hukum mereka sendiri.
Juru bicara Meta mengatakan, perusahaannya memiliki komitmen yang sama dengan jaksa agung untuk "memberikan remaja pengalaman daring yang aman dan positif" dan "telah memperkenalkan lebih dari 30 alat untuk mendukung remaja dan keluarga mereka".
“Kami kecewa karena alih-alih bekerja secara produktif dengan perusahaan-perusahaan di seluruh industri untuk menciptakan standar yang jelas dan sesuai usia untuk banyak aplikasi yang digunakan remaja, jaksa agung justru memilih jalan ini,” tambah juru bicara tersebut seperti diberitakan BBC (25/10).
Meta, dan perusahaan media sosial lainnya, menghadapi ratusan tuntutan hukum di AS yang diajukan oleh keluarga, generasi muda, dan distrik sekolah mengenai dampaknya terhadap kesehatan mental.
Hal ini menyusul penyelidikan terhadap praktik perusahaan pada tahun 2021 oleh beberapa jaksa penuntut, setelah pelapor pelanggaran atau whistleblower Frances Haugen, bersaksi di AS bahwa perusahaan mengetahui produknya dapat membahayakan anak-anak.
Baca Juga:

Mengenai Instagram yang merusak kesehatan mental anak muda, hal tersebut dibantah oleh Meta. Wakil presiden dan kepala penelitian di Meta Pratiti Raychoudhury mengatakan, penelitian itu tidak akurat jika menunjukkan bahwa Instagram "beracun" bagi remaja perempuan.
“Penelitian ini sebenarnya menunjukkan bahwa banyak remaja yang kami dengar merasa bahwa menggunakan Instagram membantu mereka ketika mereka berjuang menghadapi momen-momen sulit dan permasalahan yang selalu dihadapi remaja”, kata Raychoudhury seperti diberitakan parents.com.
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa pertumbuhan Facebook tidak terkait dengan dampak psikologis. Namun banyak juga penelitian yang menemukan bahwa menghabiskan waktu lama di media sosial dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak muda.
Di Inggris, petugas koroner yang memeriksa kematian Molly Russell menyimpulkan bahwa siswi tersebut meninggal karena menderita "efek negatif dari konten daring".
Dalam gugatannya, negara-negara bagian di AS tersebut meminta ganti rugi finansial dan menghentikan dugaan praktik berbahaya yang dilakukan Meta.
Sebagian besar isi gugatan tidak dapat diakses publik. Namun secara spesifik disebutkan fitur-fitur seperti like, alert, dan filter yang dikatakan "mendorong dismorfia tubuh pengguna muda". Dismorfia tubuh membuat seseorang menghabiskan banyak waktu untuk mengkhawatirkan kekurangan pada penampilannya, dan seringkali kekurangan yang dirasakan ini tidak terlihat oleh orang lain.
“Pilihan dan praktik desain Meta memanfaatkan dan berkontribusi pada kerentanan pengguna muda terhadap kecanduan,” demikian gugatan tersebut. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan

Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap

Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?
