Meski Perekonomian Malaysia Terpuruk, Dampaknya Tidak Separah Indonesia


Petugas sedang menghitung pecahan uang dolar Amerika di Jakarta, Jumat (5/6). (Foto Antara/Puspa Perwitasari)
MerahPutih, Bisnis-Perlambatan ekonomi global turut dirasakan negara-negara Asia Tenggara. Namun, kondisi di Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan Malaysia.
Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Presiden ke-2 RI Soeharto, Fuad Bawazier mengatakan perekonomian Malaysia juga sedang terpuruk seiring melemahnya nilai tukar ringgit terhadap dollar AS. "Untuk kawasan Asia Tenggara, Malaysia paling parah sedangkan Indonesia berada di urutan kedua," ujar Fuad usai acara diskusi Forum Senator Untuk Rakyat, (FSUR) bertajuk 'Siapa Sesungguhnya Mafia Pelabuhan' di Restoran Dua Nyonya Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/8).
Kendati demikian, sambung Fuad, harga-harga kebutuhan pokok di Malaysia masih stabil dan tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. "Iya, dalam hal kaitannya dengan keterpurukan currency akhir-akhir ini, Malaysia paling buruk, kita nomor dua. Tapi, meskipun Perdana Menteri Malaysia Najib Razak sedang didemo rakyatnya sampai sekarang belum terdengar akan ada PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal di Malaysia dan belum ada kenaikan harga sembako," ungkap Fuad.
Fuad menambahkan secara fundamental perekonomian Malaysia relatif belum terguncang, setidaknya belum berdampak pada tatanan perekonomian nasional sebagaimana yang terjadi di Indonesia. "Kita sudah ada banyak PHK, harga sembako naik semua. Jadi, sejatinya kita lebih parah dari pada Malaysia," imbuhnya.
Fuad meminta pemerintah jangan terus menerus menyalahkan faktor eksternal (penyebab krisis global). Tetapi, pemerintah perlu segera mengantisipasi dan memperbaiki keadaan dan ancaman krisis yang terus memburuk.
"Jadi kita harus perbaiki diri kita. Kita jangan terus menerus menyalahkan faktor eksternal. Kan semuanya kena. Cuma kena itu kan ada yang tewas, ada yang semaput, ada yang pingsan, ada yang goyang, ada yang sempoyongan, ada juga yang cepat sehat. Itu yang membedakan," katanya. (Gms)
Baca Juga:
Minyak Dunia Anjlok, Pemerintah Ogah Turunkan Harga Premium
Bingung Kenapa Rupiah Melemah? Tonton Video Ini
BI: Rupiah Melemah, Masyarakat Tak Usah Panik
Rupiah Melemah, Seniman Pusing Tujuh Keliling
Bagikan
Berita Terkait
Pemimpin Keuangan G7 Soroti Tarif Trump Bikin Naiknya Ketidakpastian Ekonomi Global

Penurunan PMI Manufaktur Dampak Kebijakan Proteksionis Global

Optimisme Besar Airlangga Jika Indonesia Mampu Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Tengah Gejolak Global

Sri Mulyani Sudah Siapkan Langkah Antisipasi The Fed Pangkas Suku Bunga

Fuad Bawazier dan Grace Natalie Ditunjuk Jadi Komisaris MIND ID
