Merendam Kaki di Air Dipercaya Bantu Atasi Migrain, Benarkah?

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 03 September 2024
Merendam Kaki di Air Dipercaya Bantu Atasi Migrain, Benarkah?

Migrain sulit disembuhkan secara total.(foto: pexels-rdne-stock-project)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Banyak yang percaya, khususnya mereka yang sering mengalami migrain, merendam kaki di air panas atau dingin (hidroterapi) dapat membantu mengatasi kondisi tersebut. Namun, cara ini tidak cukup untuk mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala orang yang mengalaminya.

Menurut ahli saraf Noah Rosen MD, dilansir laman Well and Good, teori air hangat dapat meredakan sakit kepala masih belum diketahui kepastian hingga efektivitasnya. Ia beranggapan metode tersebut menstimulasi sel saraf, khususnya reseptor nyeri perifer dan sentuhan ringan yang memiliki efek sekunder pada sistem saraf pusat.

"Efeknya mungkin mirip dengan alat stimulasi listrik perifer yang membantu menghentikan dan mencegah migrain," kata Rosen.

Baca juga:

Cara Cegah Munculnya Gejala Migrain saat Bekerja

Jika memang membantu menurunkan rasa nyeri saat migrain, Rosen mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merendam kaki di air hangat.

Pertama, pastikan suhu air tidak terlalu tinggi. Selain itu, penting untuk membatasi waktu merendam kaki paling lama 20 menit.

Baca juga:

Konsumsi Obat Sakit Kepala Tiap 10-15 Hari Bisa Perparah Sakit Migrain

Pasalnya, lansia atau yang memiliki kondisi kesehatan lain mungkin berisiko mengalami efek samping yang lebih mengkhawatirkan. Metode ini dapat menciptakan efek domino yang menyebabkan peningkatan (atau penurunan) tekanan darah yang berbahaya, irama jantung tidak normal, bahkan serangan jantung.

Hal serupa juga berlaku bagi siapa saja yang mengalami neuropati atau kerusakan saraf di kaki. Pasalnya, pengidapnya tidak bisa lagi merasakan panasnya air di kaki sehingga dapat menyebabkan luka bakar.

Baca juga:

Migrain Sulit Disembuhkan Total

Selain merendam kaki dengan air panas, para ilmuwan telah melakukan penelitian tentang terapi air dingin atau es. Para peneliti menyebut ada lebih banyak data tentang kompres air dingin/es untuk meredakan nyeri.

Meski demikian, masih belum ada data valid tentang mandi air es atau merendam kaki dalam air dingin untuk mengobati migrain.

Pengobatan migrain yang lebih teruji dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat pereda nyeri, menghentikan kegiatan yang memicu atau mengurangi gejala migrain, tidur yang konsisten, hingga kompres es untuk meredakan sakit kepala. (*)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan